Prospector penambangan asteroid pertama di Bumi merupakan terobosan yang sangat menarik. Penambangan asteroid ini membawa harapan besar bagi masa depan eksplorasi sumber daya di luar angkasa. Namun, prosesnya tidaklah mudah dan menghadapi berbagai tantangan teknis serta ilmiah.
Baca Juga: Asteroid Taurid Swarm, Potensi Ancaman Terhadap Bumi
Oleh karena itu, para ilmuwan terus mengembangkan inovasi baru untuk mewujudkan penambangan luar angkasa. Diharapkan, teknologi yang dikembangkan dapat memungkinkan operasi penambangan ini berlangsung dalam waktu dekat.
Persiapan Prospector Penambangan Asteroid Pertama di Bumi
Asteroid merupakan benda luar angkasa yang unik. Secara umum, asteroid berbentuk batuan kecil yang mengorbit Matahari. Namun, ukurannya bervariasi, mulai dari serpihan kecil hingga yang memiliki diameter belasan kilometer.
Para ilmuwan telah lama meneliti asteroid dan menemukan bahwa beberapa di antaranya mengandung material berharga bagi Bumi. Saat pecahan asteroid kecil memasuki atmosfer, sebagian besar akan terbakar dan lenyap sebelum mencapai permukaan.
Ketertarikan terhadap asteroid telah mendorong gagasan untuk menjelajah dan menambangnya. Awalnya, ide ini terdengar mustahil, tetapi dengan perkembangan teknologi, eksplorasi asteroid kini semakin masuk akal dan berpotensi menjadi kenyataan di masa depan.
Pertambangan dengan Robot
Perkembangan teknologi semakin memperkuat keyakinan terhadap Prospector, proyek penambangan asteroid pertama di Bumi. Karena proses ini terlalu berisiko bagi manusia, penambangan harus dilakukan menggunakan teknologi canggih dan sistem otomatis.
Penambangan asteroid merupakan tantangan besar yang memerlukan persiapan matang agar misi tidak mengalami kegagalan yang dapat menimbulkan kerugian besar. Sebuah perusahaan swasta berencana meluncurkan pesawat ruang angkasa berukuran seperti oven microwave ke sebuah asteroid pada minggu terakhir Februari 2025.
Misi ini bertujuan untuk mendukung eksplorasi dan penambangan asteroid di masa depan. Pesawat tersebut akan mencari logam mulia di sekitar tata surya, yang berpotensi menciptakan sumber kekayaan baru bagi Bumi.
Matt Gialich, pendiri sekaligus direktur eksekutif AstroForge, sangat optimis terhadap misi ini. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam riset dan pengoperasian robot luar angkasa, AstroForge bertekad memberikan yang terbaik.
“Apabila ini berhasil, mungkin akan menjadi bisnis terbesar yang pernah ada,” ujar Matt Gialich.
AstroForge telah melakukan persiapan matang untuk misi ini. Pesawat luar angkasa yang akan mereka gunakan adalah Odin, robot kedua yang merupakan hasil pengembangan oleh perusahaan.
Odin akan meluncur bersama roket SpaceX Falcon 9 dalam perjalanan menuju Bulan. Sekitar 45 menit setelah peluncuran, Odin akan terpisah dari roket dan memulai perjalanannya sendiri ke luar angkasa untuk menjalankan misinya.
Persiapan yang Matang
Prospector penambangan asteroid pertama di Bumi mungkin sudah cukup akrab. Sebab, ide penambangan ini sudah muncul sejak satu dekade lalu.
Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Misteri Asteroid yang Membunuh Dinosaurus di Bumi
Muncul berita mengenai kekayaan yang perusahaan pertambangan asteroid janjikan. Namun, hal itu terlihat tidak berhasil.
David Gump, mantan kepala eksekutif Deep Space Industries meurupakan salah satu batch dari calon penambang asteroid. Ia menyebut dana untuk misi tersebut mengering.
“Kami bekembang tiga atau7 empat tahun dengan antusiasme investor untuk proyek luar angkasa,” ujar David Gump. Sayangnya, Deep Space Industries dijual pada tahun 2019 tanpa pernah sekalipun mencapai asteroid.
Ini membuat AstroForge harus berhati-hati. Mereka tidak boleh mengulang kegagalan yang sama dan berujung kerugian.
Perusahaan California ini telah meluncurkan pesawat ruang angkasa demonstrasi ke orbit Bumi. Kini perusahaan AstroForge akan benar-benar melakukan perjalanan ke asteroid dengan Bumi.
Asteroid Tujuan
Kini Prospector penambangan asteroid pertama di Bumi semakin di dekat mata. AstroForge pada awalnya tidak ingin memberitahu asteroid tujuan mereka untuk menghindari pesaing.
Namun, pada awal Januari 2025 mereka akhirnya menyebut bahwa tujuannya adalah objek yang bernama 2022 OB5. Gialich mengatakan bahwa dia lebih yakin dengan keuntungan AstroForge.
AstroForge sendiri merupakan perusahaan pertama yang menerima lisensi dari Komisi Komunikasi Federal. Mereka memungkinkan transmisi dari luar angkasa.
Perusahaan akan berkomunikasi dengan pesawat luar angkasa mereka. Adapun Asteroid 2022 OB5 ini termasuk kecil.
Ukurannya tidak lebih dari 330 kaki. Tim sains AstroForge menilai asteroid dengan teleskop dan percaya bahwa 2022 OB5 adalah time-M kelas asteroid yang terdiri dari 5 persen batuan dan memiliki jumlah logam tinggi.
ASteroid tipe-M ini umumnya kaya akan logam seperti besi dan nikel. Penambangan akan memberikan hasil memuaskan jika berhasil.
Baca Juga: Fakta Asteroid Vesta yang Ditemukan pada 29 Maret 1807
Prospector penambangan asteroid pertama di Bumi adalah sebuah misi masa depan. Apabila semua berjalan sesuai rencana, maka Odin akan tiba di asteroid pada akhir tahun 2025. Kemungkinan lama perjalanan adalah 300 hari. (R10/HR-Online)