Asal usul alien terus menjadi perbincangan menarik sejak lama. Bagaimana tidak, banyak orang meyakini bahwa kehidupan di luar Bumi, khususnya alien, sangat mungkin ada. Baik itu dalam bentuk mikroorganisme sederhana maupun makhluk cerdas yang bisa saja telah lebih maju daripada manusia biasa.
Baca Juga: Fosil Tulang Alien di Mars Jadi Perbincangan, Ini Faktanya
Inilah alasan mengapa ilmuwan dari masa ke masa tak pernah berhenti melakukan penelitian. Para ahli di bidang sains berupaya mengamati, bereksperimen dan mengeksplorasi guna menjawab keberadaan penghuni luar angkasa.
Mengulik Fakta Menarik dari Asal Usul Alien
Keyakinan terhadap keberadaan penduduk galaksi lain sejatinya sudah muncul sejak zaman sebelum peradaban. Ketika pengetahuan ilmiah belum berkembang, manusia memandang langit sebagai dunia misterius dengan makhluk astral.
Budaya Mesir kuno misalnya, mereka menggambarkan dewa Ra sebagai penguasa langit. Sementara itu, bangsa Sumeria menyebut adanya Anunnaki, makhluk yang turun dari bintang menurut mitologi mereka.
Walaupun kini dianggap simbolis, cerita-cerita tersebut menunjukkan bahwa sejak ribuan tahun silam manusia sudah membayangkan kehidupan di luar Bumi. Bahkan, gerhana, meteor dan komet sering mereka anggap sebagai pesan atau kedatangan makhluk dari dunia lain.
Mitologi Yunani, Babilonia, Maya, hingga Dogon di Afrika pun memiliki kisah tentang makhluk yang datang dari bintang tertentu.
Baca Juga: Penemuan Objek Alien di Dasar Laut oleh Tim Peneliti dari Harvard
Sebagai contoh, Suku Dogon, dengan pemahaman tentang bintang Sirius B. Fakta tersebut tercatat jauh sebelum astronom Prancis, Urbain Le Verrier, membuktikan keberadaannya pada 1862. Walaupun kebetulan atau tidak, kisah ini sering dikaitkan sebagai kemungkinan asal usul alien.
Perubahan Besar Berkat Kemajuan Sains dan Astronomi
Revolusi ilmiah akhirnya terjadi pada abad ke-16 dan 17. Dimana saat itu, tokoh seperti Nicolaus Copernicus, Galileo Galilei dan Johannes Kepler membuka mata manusia bahwa bumi bukan pusat semesta.
Pandangan tersebut kemudian mengubah cara manusia memahami kosmos. Artinya, jika Bumi hanya salah satu planet, maka planet lainnya mungkin juga memiliki kehidupan.
Berlanjut ke abad ke-19, kepercayaan tentang alien memasuki babak lebih ilmiah. Tepatnya ketika astronom Italia, Giovanni Schiaparelli, mengamati garis-garis di Mars yang ia sebut “Canali”.
Sayangnya, istilah itu kemudian disalahartikan sebagai “kanal buatan”. Sehingga memunculkan dugaan kuat bahwa Mars menjadi tempat tinggal makhluk-makhluk cerdas.
Tokoh Amerika Percival Lowell memperkuat gagasan tersebut melalui bukunya tahun 1895. Di mana ia menggambarkan Mars sebagai dunia dengan sistem irigasi kompleks. Meski banyak bantahan, gagasan tentang peradaban Mars sudah terlanjur menyebar yang ikut memperkuat citra alien.
Kemunculan Fenomena UFO
Keyakinan terkait asal usul alien pun kian populer pada abad ke-20 saat dunia gempar oleh laporan-laporan UFO. Salah satu yang paling terkenal adalah insiden Roswell (1947). Insiden tersebut hingga kini menjadi sumber gagasan mengenai keberadaan pesawat luar angkasa yang jatuh.
Pada tahun 1960, astronom Frank Drake melakukan eksperimen pertama pencarian sinyal makhluk cerdas melalui Project Ozma. Mirip seperti SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence) modern seperti yang ada saat ini.
Drake mengandalkan sebuah alat berupa piringan 26 meter Observatorium Radio Green Bank. Alat tersebut bekerja untuk memindai sinyal radio alien dari bintang terdekat, Tau Ceti dan Epsilon Eridani.
Kendati demikian, Drake tidak mendapatkan hasil apa pun yang layak untuk ia cermati. Meski begitu, ini tetap memunculkan ide untuk menggunakan teleskop radio guna mencari sinyal radio luar angkasa.
Tokoh lain seperti Carl Sagan pada tahun 1970–1990 juga mempopulerkan astrobiology. Pihaknya menegaskan bahwa peluang keberadaan kehidupan di luar bumi, khususnya terkait asal usul alien sangatlah besar.
Penelitian di Era Modern
Pada era modern ini, penelitian tentang alien semakin intens serta kian canggih berbasis data. Misalnya, pada penemuan perdana exoplanet tahun 1992. Penemuan tersebut menjadi titik penting yang membuktikan bahwa planet di luar tata surya sangat umum.
Pada 2015–2020-an, Teleskop Luar Angkasa Kepler dan TESS menemukan ribuan planet mirip bumi. Hal yang turut memperkuat dugaan bahwa kehidupan mungkin berkembang di banyak tempat.
Astrobiologi kini dipimpin oleh institusi seperti NASA, ESA dan berbagai universitas dunia. Semua pihak meneliti air di Mars hingga eksperimen atmosfer exoplanet untuk mencari tanda-tanda biologis.
Baca Juga: Pintu Alien di Mars Dibagikan Robot Penjelajah NASA, Ini Penjelasan Ahli!
Secara keseluruhan, upaya modern tersebut menunjukkan bahwa keyakinan manusia tentang asal usul alien tidak hanya berbasis pada imajinasi. Lebih dari itu, para ilmuwan juga berupaya menghadirkan hasil dengan metode ilmiah yang terukur. Terkait fakta apakah asal usul alien benar adanya memang belum dapat dipastikan. Namun, perkembangan ilmu pengetahuan terus membawa manusia semakin dekat pada kemungkinan menemukan jawabannya. (R10/HR-Online)

5 hours ago
3

















































