1 day ago
10
harapanrakyat.com,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang terus melakukan upaya penanganan pasca longsor yang menutup akses utama menuju Desa Suriamukti, Kecamatan Surian, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Untuk mempercepat proses pembersihan material tanah dan batu yang menimbun jalan tersebut, satu alat unit alat berat ekskavator dikerahkan ke lokasi kejadian.
Kepala Pelaksana BPBD Sumedang, Bambang Rianto mengatakan, pembersihan material tanah longsor masih berlangsung dan ditargetkan dapat dirampungkan pada hari ini.
“Ini merupakan jalur yang menghubungkan wilayah antara Kecamatan Tanjungmedar dan Kecamatan Surian. Kami berharap penanganan bisa selesai hari ini agar mobilitas warga kembali normal,” kata Bambang saat meninjau lokasi longsor, Rabu (3/12/2025).
Baca Juga: Akses ke Desa Suriamukti Sumedang Terputus Akibat Longsor
Bambang menambahkan, akses jalan saat ini sudah dapat dilalui kendaraan roda dua. Namun, kondisi jalan belum memungkinkan untuk dilewati mobil karena sebagian material longsor masih berada di badan jalan.
Ia berharap pembersihan total dapat segera tuntas sehingga arus lalu lintas dapat kembali lancar dan aktivitas ekonomi masyarakat pulih.
“Mudah-mudahan, hari ini kegiatan pembersihan dapat selesai dilaksanakan. Sehingga arus lalulintas dapat kembali lancar, dan aktivitas perekonomian masyarakat bisa kembali berjalan,” tambahnya.
BPBD Sumedang Apresiasi Pihak yang Ikut Gotong Royong Bersihkan Material Longsor di Desa Suriamukti
BPBD Sumedang juga mengapresiasi dukungan berbagai pihak yang ikut bergotong royong membantu proses pembersihan di lapangan.
“Kerja sama seluruh unsur sangat membantu mempercepat penanganan di lokasi,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, longsor terjadi pada Minggu (30/11/2025) malam sekitar pukul 20.30 WIB setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras akibat cuaca ekstrem.
Material berupa tanah, batu, dan pohon tidak hanya menutup akses jalan Jingkang-Suriamukti, tetapi juga mengenai jaringan listrik tegangan tinggi yang berpotensi mengganggu pasokan listrik di kawasan sekitar.
Tinggi timbunan longsoran diperkirakan mencapai 30 meter. Penanganan dengan alat berat menjadi langkah utama untuk memastikan keamanan warga. Selain itu juga untuk memulihkan akses transportasi dan jaringan listrik di wilayah terdampak. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)
