harapanrakyat.com,- Konten kreator pemula seringkali bingung mencari cara membaca insight Facebook akunnya sendiri. Apalagi masih banyak di antara mereka yang terjebak dalam mitos jam tertentu yang menjamin kontennya bakal ramai. Padahal, waktu posting sifatnya personal, bukan universal.
Banyak anggapan keliru soal waktu posting terbaik jika mengacu pada jam tertentu secara umum. Padahal, setiap akun Facebook telah tersedia dengan lengkap data audiens, mulai dari jumlah tayangan, engagement, jumlah pengikut, gender, asal negara dan kota hingga waktu pengikut sedang online.
Karena itu, sebaiknya Anda lebih fokus pada membaca data insight daripada perlu menerka-nerka ataupun mengikuti ajakan kreator lain yang sudah jelas berbeda targetnya, kategori serta pengikutnya.
Beberapa Cara Membaca Insight Facebook Sendiri
Pertama, bagi kreator profesional adalah meninggalkan kebiasaan menebak-nebak dan mulai membaca data analisis yang tersedia di dashboard profesional. Sebab, salah satu kunci keberhasilan strategi distribusi konten Anda terletak pada bagaimana membaca data tersebut dengan benar, bukan sekadar meniru jadwal orang lain.
Jika Anda sudah mulai memutuskan untuk fokus pada data sendiri, masuklah ke menu Insight atau Wawasan, lalu pilih tab Audience (Pemirsa).
Baca juga: Monetisasi Bonus Kinerja Facebook, Konten Kreator Bisa Dapat uang dari Teks dan Foto tanpa Video
Pada bagian bawah, Anda akan menemukan grafik batang atau peta panas (heatmap) berwarna biru. Cara bacanya, semakin gelap warna birunya, semakin banyak pengikut Anda yang sedang online pada jam tersebut. Dari ini, bisa kita simpulkan bahwa data tersebut menunjukkan waktu nyata audiens Anda sendiri.
Kemudian, jika grafik menunjukkan pengikut Anda aktif pukul 21.00, maka itulah jam posting terbaik Anda, meskipun ada artikel menyarankan pukul 17.00.
Sebagai informasi, algoritma bekerja berdasarkan sinyal awal. Artinya, jika Anda memposting saat pengikut Anda tidur, konten itu akan sepi sebelum sempat didistribusikan karena minimnya interaksi awal (Early Engagement).
Membongkar Fakta di Balik Angka
Selain itu, Anda tidak hanya cukup mengetahui kapan audiens online. Pasalnya, kreator juga harus memahami konteks psikologis di balik data yang ada. Perlu Anda ketahui, ada perbedaan signifikan antara audiens yang online sekadar scroll dengan mereka yang online siap menonton.
Sebagai contoh, data menunjukkan audiens Anda ramai pada pukul 12.00 siang atau jam istirahat, serta pukul 20.00 malam atau waktu santai di rumah. Untuk cara bacanya, pukul 12.00 siang kemungkinan hanya punya waktu pendek, seringkali menonton tanpa suara (mute) karena masih berada di lingkungan kantor.
Sehingga, Anda perlu membuat strategi yang tepat di jam ini dengan membuat konten cepat, meme, atau status teks pendek yang mudah dicerna.
Kemudian untuk pukul 20.00 ketika audiens sudah di rumah, mereka santai dan menyalakan audio, menjadi momen tepat untuk menyajikan konten durasi panjang atau video storytelling. Apalagi untuk menonton konten video seperti ini perlu fokus dan perhatian lebih. Jadi, bacalah dengan bijak waktu tersebut.
Uji Coba agar Hasil Optimal
Langkah selanjutnya setelah mengetahui cara membaca insight Facebook di atas, Anda sebaiknya jangan langsung begitu percaya dengan data yang mentah. Artinya, data yang tersedia belum tentu ampuh ketika diterapkan. Lalu bagaimana mengatasinya?
Untuk masalah ini, Anda perlu melakukan uji coba atau A/B Testing sederhana. Caranya, cobalah memposting jenis konten serupa di dua waktu berbeda yang disarankan oleh data Wawasan Anda. Misalnya, Video A diunggah Senin pukul 12.00, dan Video B (dengan topik serupa) diunggah Selasa pukul 20.00.
Setelah uji coba tersebut dilakukan, cobalah lihat hasilnya setelah 24 jam. Mana yang mendapatkan retention rate (durasi tonton) lebih tinggi? Seringkali, jam dengan trafik lebih sedikit justru menghasilkan penonton yang lebih setia karena persaingan konten di beranda (feed) lebih sepi. Sekali lagi, ingat bahwa kreator yang cerdas tidak mencari jam paling ramai, tetapi mencari jam di mana audiensnya paling fokus dan memperhatikan.
Dari penjelasan cara membaca insight Facebook secara sederhana di atas, mengingatkan kita bahwa data media sosial kita sendiri lebih penting daripada mengikuti orang lain atau hanya mengira-ngira saja. Mulailah berlatih secara perlahan agar membaca datanya bisa lebih akurat dan konten kita pertumbuhannya menjadi lebih baik. (Muhafid/R6/HR-Online)

12 hours ago
7

















































