Cocoon AI Telegram Meluncur sebagai Mesin Canggih Rahasia

3 hours ago 5

Secara resmi, Pavel Durov, CEO mengumumkan terkait peluncuran Cocoon AI Telegram. Jaringan komputasi terdesentralisasi ini sudah aktif dan bisa memulai proses permintaan dari berbagai pengguna. Peluncuran teknologi canggih tersebut dirancang khusus untuk memberikan privasi penuh dalam setiap proses komputasi yang berlangsung. 

Baca Juga: Mode Archive Otomatis Telegram untuk Pengelolaan Chat yang Lebih Efisien

Peluncuran Cocoon AI Telegram Targetkan Pengguna yang Sadar Privasi

Pada dasarnya, Cocoon hadir menjadi alternatif baru bagi para penyedia komputasi terpusat. Misalnya saja seperti Amazon dan Microsoft yang beroperasi menjadi perantara mahal. Durov menyebutkan bahwa model lama tersebut meningkatkan harga sekaligus mengurangi privasi pengguna. Berbeda jika menggunakan arsitektur tersentralisasi seperti Cocoon yang mampu memecahkan masalah ekonomi, bahkan dengan kerahasiaan di sektor komputasi AI. 

Fitur AI Baru Telegram

Baru-baru ini, Telegram sedang mempersiapkan fitur terkini yang dibangun atas dasar fondasi privasi penuh dari Cocoon. Nantinya, fitur ini bisa langsung berguna tanpa mengorbankan data sensitif mereka. Dalam pernyataan terbarunya, Durov menyebutkan bahwa penggunaan AI di Telegram akan selalu menggunakan standar privasi yang sangat tinggi. 

Sementara itu, model terdesentralisasi dari Cocoon AI Telegram merupakan inovasi baru dalam industri komputasi di ranah global. Dalam hal ini, Telegram berhasil menciptakan pasar baru yang berbasis insentif. Hal tersebut berlangsung dengan mendorong distribusi beban komputasi pada para pemilik GPU. Sistemnya sendiri memberikan banyak peluang bagi berbagai pihak untuk turut berpartisipasi dalam skala global seputar ekonomi digital. 

Bekerja Tanpa Pihak Ketiga

Peluncuran Cocoon AI Telegram memperlihatkan soal kesiapan perusahaan dalam membanguan komputasi secara mandiri. Teknologi ini memungkinkan proses AI bekerja langsung tanpa menggunakan pihak ketiga yang bisa berbahaya bagi akses data pengguna. Pendekatan tersebut cukup harmonis, mengingat komitmen Telegram dalam menjaga privasi sejak awal peluncurannya. 

Lebih lanjut, Durov menjelaskan bahwa tim Telegram akan terus berupaya mengembangkan kapasitas jaringan untuk memenuhi permintaan pengguna yang semakin beragam. Sebagai contoh, beberapa minggu kedepan, pasokan GPU akan meningkat. Hal ini menjadi langkah terbaik yang berguna untuk memperkuat kinerja Cocoon. 

Baca Juga: Cara Membuat First Impression di Telegram Agar Komunikasi Lebih Baik

Cocoon Relevan untuk Kebutuhan Masa Kini

Sebagai informasi, Cocoon bertindak sebagai perantara antara aplikasi dan sumber daya komputasi. Sistem ini mendapatkan dukungan dari TON yang bertindak sebagai token pembayaran. Pengembang aplikasi bisa mengontrak daya pemrosesan GPU dan memanfaatkan jaringan tanpa perantara. Bahkan, penyedia GPU bisa memperoleh keuntungan dari penjualan sumber daya mereka secara privat. 

Dalam praktiknya, Cocoon menjadi jaringan komputasi terdesentralisasi yang sangat berharga. Sebab, teknologi ini memberikan peluang baru untuk meminjamkan daya GPU demi kebutuhan komputasi AI. Hal tersebut bisa mematahkan monopoli saat ini, sebab banyak penyedia aplikasi yang bisa ikut berpartisipasi. 

Selain itu, banyak ahli sudah menyatakan bahwa struktur terdesentralisasi seperti Cocoon AI Telegram jauh lebih unggul ketimbang struktur AI tersentralisasi. Sebab, struktur ini bisa menyederhanakan persyaratan infrastruktur dalam kebutuhan mengatur lokasi daya komputasi. 

Rencana Cocoon ke Depannya

Sebagai informasi, Cocoon merupakan pasar komputasi terdesentralisasi yang didukung oleh TON. Teknologi ini bermanfaat bagi pengguna yang perlu mengutamakan privasi. Banyak pihak bisa mendapatkan manfaat dari Cocoon, seperti pengembang aplikasi yang bisa mengontrak daya pemrosesan GPU secara langsung dari jaringan. 

Berbicara soal rencana Cocoon ke depan, terdapat misi penting yang akan dijalankan. Cocoon siap meningkatkan skala layanannya dalam beberapa minggu mendatang. Peningkatkan ini dilakukan dengan menambahkan banyak pasokan GPU sekaligus meningkatkan fitur-fitur terkait AI, khususnya dengan full kerahasiaan bagi pengguna Telegram. 

“Sekarang kami tengah mengembangkannya. Selama beberapa pekan ke depan, kami akan tambahkan lebih banyak pasokan GPU serta meningkatkan keinginan pengembang untuk Cocoon. Pengguna Telegram bisa mengharapkan fitur-fitur baru mengenai AI yang dibangun di atas 100% kerahasiaan. Cocoon akan kembalikan kendali dan privasi ke tempatnya semula bersama pengguna,” jelas Panel Durov, CEO Telegram. 

Baca Juga: Fitur Pencarian Postingan Publik Telegram, Mempermudah Navigasi Konten

Cocoon AI Telegram merupakan upaya yang dilakukan untuk mengembalikan kendali dan privasi para pengguna. Setelah menyingkirkan perantara besar sekaligus menciptakan jaringan yang aman, Telegram berharap bisa membawa pengalaman AI lebih transparan. Alhasil, penggunaan Cocoon AI Telegram ini relevan dengan kebutuhan pengguna masa kini yang paham akan privasi. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |