harapanrakyat.com,- Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Sehat Mutiara di Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat tidak lagi beroperasi sejak beberapa waktu terakhir. Mitra pengelola menuding masalah approval dari pihak Sarjana Pendamping Pembangunan Indonesia (SPPI) membuat layanan berhenti.
Badan Gizi Nasional (BGN) diminta turun tangan menyelesaikan persoalan setelah operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Baregbeg tersebut mandek.
Mitra Dapur Sehat Mutiara, Ridwan Rulistiawan, mengatakan pihaknya telah menempuh jalur mediasi yang difasilitasi pemerintah kecamatan. Namun, upaya tersebut berujung buntu.
“SPPI yang bertugas di dapur itu tidak mengakui kami sebagai mitra pemilik dapur. Karena itu, kami memutuskan akan beralih ke yayasan kami sendiri,” ujar Ridwan dalam keterangannya kepada harapanrakyat.com, Rabu (10/12/2025).
Menurut Ridwan, pihaknya sebelumnya telah berkonsultasi dengan BGN terkait rencana perpindahan yayasan, dan lembaga tersebut pun mendukung proses administrasinya. Namun persoalan justru muncul ketika dapur tidak bisa beroperasi karena pencairan dana membutuhkan persetujuan dari SPPI.
Ia menjelaskan bahwa Dapur Sehat Mutiara awalnya berada di bawah naungan sebuah yayasan lain. Mitra kemudian berniat beralih menggunakan yayasan sendiri, tetapi SPPI menolak. Padahal, ujar Ridwan, yayasan yang akan digunakan tidak bermasalah.
“Untuk beroperasi, kami memerlukan dana yang harus disetujui dan ditandatangani SPPI, tapi SPPI-nya malah menghilang,” tuturnya.
Baca Juga: Buntut Stop Operasi, Komisi D DPRD Ciamis akan Panggil Pihak SPPG Dapur Sehat Mutiara
Alasan Dapur MBG Sehat Mutiara Baregbeg Ciamis Tidak Beroperasi
Ridwan menekankan bahwa urusan pergantian yayasan seharusnya cukup menjadi ranah mitra. “SPPI punya tugas menyalurkan bantuan ke penerima manfaat, bukan mencampuri internal kami,” katanya.
Menurut Ridwan, karena SPPI tidak diketahui keberadaannya alhasil permohonan dana untuk operasional dapur tidak bisa dicairkan. Akibatnya dapur tidak beroperasi.
“Kalau kayak gini kan dapur tidak bisa beroperasi, sementara kami memiliki tiga ribu lebih penerima manfaat. Selama dapur tidak beroperasi tiga ribu penerima manfaat itu tidak lagi menerima MBG,” kata Ridwan.
Masalah ini, lanjut Ridwan, tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Menurutnya, berhentinya operasional Dapur Sehat Mutiara karena SPPI sama saja menghambat program Presiden Prabowo Subianto.
“Penghentian dapur itu hanya terjadi jika ada Kejadian Luar Biasa (KLB) atau dana tidak ada. Kalau seperti ini jadinya menghambat program MBG untuk disalurkan ke penerima manfaat,” katanya.
Oleh karena itu, Ridwan pun meminta pihak BGN turun tangan untuk menyelesaikan kisruh Dapur Sehat Mutiara di Kecamatan Baregbeg.
“Mediasi di kecamatan tidak membuahkan hasil, satu-satunya jalan BGN yang harus turun tangan. BGN pasti tahu kan di mana keberadaan SPPI, tinggal panggil saja,” katanya.
Ridwan menambahkan, masalah ini tidak akan berlarut-larut jika saja SPPI mau bertanggung jawab.
“Kalau memang tidak mampu kan bisa mengundurkan diri. Jangan siswa dan penerima manfaat MBG lainnya yang jadi malah jadi korban,” tandasnya.
Sebelumnya Ketua Komisi DPRD Kabupaten Ciamis Jaenal Aripin menyayangkan tutupnya SPPG Dapur Sehat Mutiara di Kecamatan Baregbeg.
“Untuk SPPG Dapur Sehat Mutiara segera selesaikan permasalahan internal. Baik SPPG dan relawan, sehingga dapur bisa dijalankan dengan baik,” katanya, Senin (1/12/2025).
Baca Juga: Komisi D DPRD Ciamis Tinjau Kelayakan Dapur MBG di Kecamatan Lumbung
Sementara itu, harapanrakyat.com telah berupaya menghubungi Panji, SPPI Dapur Sehat Mutiara. Namun permintaan wawancara, baik secara langsung maupun melalui telepon dan pesan WhatsApp, tidak mendapat respons. Saat dihubungi melalui panggilan telepon, sambungan justru ditolak. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)

1 hour ago
2

















































