harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan peringatan bahwa Bandung bisa saja tenggelam dalam dua atau tiga tahun ke depan. Ia menegaskan pentingnya langkah tegas dari para kepala daerah di wilayah Bandung Raya (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi) untuk segera membenahi tata ruang dan menjaga keberadaan kawasan hijau.
Pernyataan tersebut disampaikan Dedi Mulyadi melalui unggahan video di akun TikTok pribadinya @dedimulyadiofficial. Ia membagikan momen perjalanannya menuju Kabupaten Bandung untuk memastikan berbagai langkah yang harus ditempuh untuk menangani banjir.
“Hari ini saya sudah bergerak menuju Kabupaten Bandung untuk memastikan berbagai langkah yang harus ditempuh dalam menangani berbagai problem banjir di wilayah Bandung,” kata KDM, Senin (08/12/2025).
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan apresiasi kepada Bupati Bandung yang telah merespons untuk melakukan penghentian berbagai izin perumahan dan pemukiman.
“Terima kasih pada bupati Bandung yang sudah merespon melakukan penghentian berbagai izin perumahan dan pemukiman yang memiliki potensi terhadap terjadinya banjir dan longsor,” ujarnya.
Baca Juga: Tinjau Lokasi Banjir di Bandung, Dedi Mulyadi Bongkar Penyebabnya! Duh Ternyata Ini
Bandung Bisa Tenggelam, Gubernur Dedi Mulyadi Serukan untuk Selamatkan Bandung dengan Segera Benahi Tata Ruang
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi kemudian memberikan peringatan kepada para kepala daerah di wilayah Bandung Raya untuk melakukan tindakan tegas. Terutama soal penataan ruang dan perlindungan kawasan hijau.
“Untuk para bupati, walikota di wilayah Bandung Raya apabila kita hari ini tidak melakukan langkah-langkah tegas kemudian mengubah tata ruang, saya jamin dalam dua tahun ke depan apabila hujan melanda, Bandung akan tenggelam,” tegasnya.
Ia kemudian menjelaskan faktor-faktor penyebab dan memaparkan kondisi geografis wilayah Bandung. Serta kerusakan lingkungan yang terjadi akibat alih fungsi lahan dan sedimentasi sungai.
“Bandung itu ada di cekungan, posisi sungai sering terjadi di atas permukaan tanah sehingga ketika hujan deras hulunya habis sudah berubah jadi kebun sayur. Kemudian daerah-daerah aliran sungainya sudah mengalami sedimentasi bahkan penyempitan karena bangunan liar. Sudahlah banjir ini sesuatu yang akan terjadi lagi dan nanti akan lebih parah dibanding tempat lain,” lanjutnya.
Ia juga mengingatkan bahwa bencana alam merupakan peringatan agar manusia melakukan introspeksi dan perbaikan. Menurutnya, tanda-tanda alam seharusnya menjadi alasan untuk memperbaiki kebijakan dan perilaku dalam menjaga lingkungan.
“Sebelum terjadi peristiwa yang tidak kita harapkan, sudah waktunya hari ini kita berbenah,” imbuhnya.
Gubernur Jabar menegaskan bahwa penanganan banjir tidak cukup hanya dengan memberikan bantuan pada korban yang terdampak. Ia pun menekankan pentingnya perubahan sistem dan kebijakan.
“Tidak hanya cukup banjir hanya dikirimin nasi bungkus, hanya dengan membagikan selimut, hanya dengan membagikan obat-obatan. Banjir akan selesai manakala kita sebagai birokrasi melakukan perubahan,” kata KDM.
Oleh karena itu, Gubernur Dedi Mulyadi mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga alam.
Baca Juga: Kertajati Dipoles Jadi Kawasan Strategis Terpadu, Konektivitas Kereta Jadi Kunci
“Jangan melawan alam, kita harus seiring dan sejalan dengan kehendak alam, mari kita bersama-sama bergandengan tangan selesaikan bencana dengan ‘arif dan bijaksana,” tandasnya. (Erna/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

2 days ago
13

















































