Desa Wisata Osing Kemiren, Permata Budaya Banyuwangi yang Diakui Dunia

9 hours ago 6

Desa Wisata Osing Kemiren di Banyuwangi, Jawa Timur, telah ditetapkan sebagai bagian dari 20 desa terpilih untuk Program Peningkatan Desa Wisata Terbaik (The Best Tourism Villages Upgrade Programme 2025) oleh Badan Pariwisata PBB (United Nations Tourism atau UN Tourism).

Banyuwangi mendapat julukan “The Sunrise of Java” berkat keindahan alamnya yang utuh, juga menyimpan Osing Kemiren sebagai tujuan budaya yang menarik pengunjung untuk menetap lebih lama.

Keunikan Desa Wisata Osing Kemiren di Banyuwangi

Lokasi dan Nilai Budaya

Desa Osing Kemiren unggul karena kearifan lokal, seni, adat istiadat, dan nilai budayanya. Desa ini merupakan bagian vital dari Ijen Geopark, bertempat di Kecamatan Glagah, dan diakui sebagai culture site.

Baca Juga: Pesona Desa Munduk di Bali Utara yang Kental dengan Nuansa Eropa

Kemiren harus mempertahankan pengakuan internasional ini. Tidak hanya sebagai rumah bagi masyarakat adat, tetapi juga sebagai area yang mempunyai nilai budaya dan geoheritage.

Karena letaknya yang berada pada rute menuju Kawah Ijen, lokasi Desa Wisata Osing Kemiren sangatlah strategis, menjadikannya persinggahan sempurna bagi pelancong yang ingin menikmati suasana budaya sebelum melanjutkan ke wisata alam.

Di desa ini, pengunjung dapat menyaksikan barisan rumah adat Osing yang tertata apik. Bangunan-bangunannya memiliki bentuk khas, terbuat dari kayu tradisional lengkap dengan atap unik dan tata ruang yang mencerminkan filosofi hidup Suku Osing.

Suasana rumah tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi dapat dirasakan langsung oleh wisatawan. Karena di Desa Wisata Osing Kemiren banyak rumah yang tetap menjaga desain interior aslinya.

Pusat Komunitas Osing dan Integrasi Teknologi

Desa Kemiren berperan sebagai pusat utama komunitas suku Osing, penduduk asli Banyuwangi, dengan luas wilayah sekitar 177 hektar dan populasi 2.569 individu. Suku Osing memiliki identitas budaya, bahasa, dan tradisi yang membedakannya dari masyarakat Jawa secara umum.

Turis yang berkunjung bisa mengamati bagaimana kebudayaan Osing diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari cara memasak, berbahasa, hingga menjalankan ritual adat.

Meskipun kental tradisi, Kemiren telah mengadopsi konsep Smart Kampung dari Pemkab Banyuwangi. Hal ini memastikan layanan administrasi desa berjalan secara digital, ketersediaan internet di lokasi publik tertentu, dan efisiensi kegiatan pelayanan. Integrasi ini meningkatkan kenyamanan berwisata tanpa merusak suasana tradisionalnya.

Warisan Kesenian dan Kuliner Autentik

Desa Wisata Osing Kemiren seolah menjadi “panggung terbuka” dan pusat seni dan tradisi Banyuwangi. Beberapa pertunjukan yang dapat wisatawan temukan meliputi Tari Gandrung, yang merupakan ikon bersejarah Banyuwangi.

Kesenian lainnya mencakup Burdah (seni musik religi bercorak pesisir timur Jawa), Angklung Paglak (pertunjukan musik menggunakan menara bambu di sawah), dan Mocoan Lontar Yusup (ritual pembacaan naskah lama berbahasa Jawa Kuno).

Seluruh kesenian ini telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda, menegaskan Kemiren sebagai lokasi penting untuk melihat kelangsungan tradisi.

Desa Wisata Osing Kemiren juga terkenal sebagai pusat kuliner tradisional. Hidangan paling ikonik dan sering digunakan dalam upacara adat adalah pecel pitik, yaitu masakan ayam kampung yang dibumbui parutan kelapa.

Ada pula kopi Kemiren Jaran Goyang yang populer di kalangan turis karena aromanya yang khas dan kuat. Selain makanan, UMKM juga menjual berbagai kerajinan, termasuk batik dengan motif seperti Kangkung Setingkes dan Gajah Oling. Pembelian produk ini langsung dari warga, sehingga membantu mendukung perekonomian komunitas lokal.

Festival dan Pengalaman Interaktif

Kemiren menyelenggarakan dua festival budaya utama berskala nasional. Yang pertama adalah Barong Ider Bumi, sebuah ritual pembersihan desa yang melibatkan arak-arakan barong guna menolak nasib buruk.

Keduanya adalah Festival Tumpeng Sewu, saat semua penduduk menyiapkan ribuan tumpeng dan menyajikannya di depan rumah masing-masing untuk dinikmati bersama.

Kedua acara besar ini menonjolkan kekuatan spiritualitas dan solidaritas masyarakat Osing. Ketika festival berlangsung, atmosfer Desa Wisata Osing Kemiren menjadi sangat meriah, berwarna-warni, dan menyediakan latar yang ideal bagi pembuat konten.

Wisatawan dapat mencoba beragam aktivitas interaktif, memberikan kesempatan untuk mengalami langsung budaya Osing. Program yang ditawarkan mencakup belajar membatik motif khas Banyuwangi. Kemudian, berpartisipasi dalam kelas tari Gandrung bersama instruktur setempat, atau mencoba bermain gamelan.

Aktivitas-aktivitas ini mendapat bimbingan dari pemandu ahli, sangat sesuai bagi komunitas, keluarga, atau siapa pun yang tertarik mempelajari budaya secara intensif.

Baca Juga: Desa Wisata di Indonesia Berkelas Internasional, Raih Penghargaan Best Tourism Village

Aksesibilitas dan Akomodasi

Desa Wisata Osing Kemiren siap menerima rombongan besar (seperti institusi atau sekolah), dan pemesanannya mudah. Pengelola desa rutin menyusun paket kunjungan komprehensif, mencakup makan bersama, tur budaya, dan pertunjukan seni. Lakukan pemesan sejak awal untuk memastikan segala persiapan matang.

Bagi yang ingin tinggal lebih lama, tersedia penginapan homestay yang lengkap dengan fasilitas memadai (kamar mandi bersih, teras, kamar luas, dan ruang santai). Menginap di homestay juga memungkinkan interaksi langsung dengan keluarga Osing dan menikmati kuliner rumahan khas Banyuwangi. (R3/HR-Online/Editor: Eva)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |