Gapura Baru Gedung Sate Pakai Dana APBD Rp3,9 Miliar, Ada Sentuhan Candi Bentar

20 hours ago 10

harapanrakyat.com,- Gapura baru Gedung Sate sebagai Kantor Gubernur Jawa Barat di Jalan Diponegoro, Nomor 22, Kota Bandung, kini memiliki elemen baru. Gedung yang identik dengan warna putih dan tusuk sate di tengah menaranya itu, saat ini memiliki gapura baru di setiap pintu masuk dengan sentuhan budaya serta Candi Bentar.

Meski penggantian gapura baru pada bagian pintu masuk gedung tersebut belum selesai, namun elemen Candi Bentar sudah menarik perhatian mata. Sebab, penggantian gapura ini menggunakan batu bata berwarna terakota.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat, Mas Adi Komar, menjelaskan alasan pembangunan gapura baru pada bagian pintu masuk menuju komplek Gedung Sate.

Ia menyebut secara umum pemerintah sedang dan terus berbenah, khususnya pada sarana dan prasarana di Gedung Sate. Apalagi gedung tersebut merupakan ikon Jawa Barat, sehingga perlu representasi visual yang lebih kuat sebagai identitas, status, dan kekhasan Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Meniru Bali, Gubernur Dedi Ingin Pegawai Hotel di Jabar Kenakan Baju Adat dan Ada Gelaran Kesenian

“Secara umum memang pemerintah membenahi sarana dan prasarana khusus di Gedung Sate. Gedung ini kan sebagai ikon ya, tentu perlu representasi visual yang lebih kuat sebagai identitas, status, dan kekhasan Jawa Barat,” terang Adi, Kamis (20/11/2025).

Selain itu, lanjutnya, gapura di pintu masuk area Gedung Sate sudah lama tidak mendapat pembaruan. Beberapa gapura juga mengalami kerusakan pasca aksi demonstrasi beberapa waktu lalu.

“Dari segi infrastruktur, pagar (gapura) gedung ini sudah lama tidak dapat pembaruan. Kemarin juga terdampak aksi unjuk rasa. Jadi perlu perbaikan, tapi tidak menyeluruh,” ujarnya.

Desain Gapura Baru Gedung Sate Memakai Elemen Candi Bentar

Adi menjelaskan, perubahan pada gapura pintu masuk mengangkat arsitektur Candi Bentar. Ia memastikan elemen Candi Bentar di Gedung Sate ini sudah menjadi bagian fasad atau sisi luar sejak awal pembangunannya. Candi Bentar merupakan warisan budaya lokal dan masih ada di sejumlah keraton di Jawa Barat.

Ia menambahkan, penyertaan elemen Candi Bentar pada gapura baru Gedung Sate bertujuan untuk menggabungkan unsur tradisi dan sentuhan modern.

Sehingga semakin mempertegas bahwa Jawa Barat ini merupakan provinsi yang maju dan inovatif. Tetapi tetap menjunjung budaya yang berakar kuat yang terlihat dari desain bangunan.

“Di area komplek Gedung Sate ada unsur Candi Bentar. Desain ini jadi simbol karakter arsitektur Jawa Barat yang lebih baik dan tegas,” tuturnya.

Adi memastikan, gapura di pintu masuk yang menonjolkan elemen Candi Bentar ini nantinya akan berwarna putih, selaras dengan Gedung Sate. Meskipun saat ini masih berwarna terakota, karena pembangunan yang masih berproses.

Gunakan APBD Perubahan Rp 3,9 Miliar

Sementara mengenai pendanaan penggantian gapura tersebut sudah teranggarkan dalam APBD Perubahan 2025. Nilainya sekitar Rp 3,9 miliar yang peruntukannya untuk renovasi infrastruktur dan gapura baru Gedung Sate.

“Sudah terencana pembangunannya di APBD Perubahan sekitar 3,9 miliar rupiah,” jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, terdapat tiga faktor yang membuat orang maupun wisatawan selalu mengingat Bali.

Baca Juga: Dua Hari Beroperasi, Bale Pananggeuhan di Gedung Sate Sudah Terima Puluhan Pengaduan Masyarakat 

Tiga faktor itu terdiri dari bunyi gamelan yang tak pernah berhenti, kemudian desain arsitektur yang memiliki karakter. Serta membakar bukhur atau dupa seperti halnya di Makkah.

Walaupun ketika ada yang membakar dupa di Jawa Barat seringkali ada anggapan bahwa kegiatan itu haram.

Dedi pun berupaya mengimplementasikan tiga faktor yang membuat orang teringat Bali di Jawa Barat. Saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai mengubah bentuk-bentuk gapura seperti halnya pada gapura Gedung Sate. (Reza/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |