Harta Benda Ludes Disapu Banjir Bandang, 17 Warga Garut di Aceh Minta Pulang Kampung

1 day ago 10

harapanrakyat.com,- Harapan bercampur kecemasan menyelimuti keluarga para perantau asal Garut, Jawa Barat, setelah adanya banjir bandang yang melanda wilayah Sumatera dan Aceh beberapa waktu lalu. Sebanyak 17 warga Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, yang tinggal di Aceh diketahui masih berada di daerah terdampak bencana tersebut.

Baca Juga: Longsor Tebing Setinggi 20 Meter di Garut Hantam Pengendara Motor dan Warga, Akses Jalan Tertutup

Keluarga berharap, Pemerintah Kabupaten Garut memfasilitasi kepulangan para korban selamat. Karena harta benda mereka di Aceh telah habis disapu air bah.

Situasi ini mencuat setelah sebuah video seorang warga Garut yang mengaku selamat dari banjir bandang mendadak viral di media sosial. Dalam rekaman itu, ia menceritakan bagaimana berjuang dan berhasil selamat dari terjangan banjir dengan berjalan kaki sejauh 5 kilometer.

Buntut viralnya video tersebut, Pemkab Garut mulai melakukan pendataan. Hasilnya, terdapat 17 warga Garut yang hingga kini masih bertahan di kawasan terdampak bencana Aceh.

Salah satu keluarga korban, Neuis, mengisahkan ketika mengetahui anaknya selamat dari musibah tersebut. Menurutnya, sang anak kini berada di posko bencana di wilayah Medan.

Meski keluarganya selamat, namun untuk bisa pulang ke Garut tampaknya sulit karena harta benda mereka sudah habis. Sehingga, ia pun meminta bantuan kepada Pemkab Garut untuk memberi fasilitas penjemputan atau pemulangan.

“Alhamdulillah selamat. Kabar terakhir masih trauma. Jalan kaki 5 kilometer menuju daerah aman, lalu dijemput tim SAR pakai perahu, kemudian sekarang ada di Medan,” ujar Neuis, Jumat (5/11/2025).

Warga Garut Korban Banjir Bandang Sudah Merantau di Aceh 3 Tahun

Sementara itu, Camat Pakenjeng, Deni Sugiani menjelaskan, bahwa dari total 17 warga tersebut, 16 orang berasal dari Desa Neglasari, dan 1 lagi asal Desa Tegal Gede.

Ia memastikan, bahwa pihak kecamatan akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Garut untuk membahas kemungkinan pemberian fasilitas penjemputan.

“Untuk korban yang masih berada di Aceh maupun sekitar daerah terdampak bencana, jumlahnya ada 16 orang dari Desa Neglasari dan satu orang dari Desa Tegal Gede,” jelas Deni.

Deni menuturkan, bahwa para warga Garut yang menjadi korban banjir bandang merupakan perantau yang sudah 3 tahun di Aceh. Mereka menggeluti profesi sebagai pedagang roti, dan biasanya pulang ke Garut setiap setahun sekali.

Baca Juga: Bencana Menerjang Garut Selatan, Longsor dan Sungai Meluap Lumpuhkan Akses Warga

Namun pasca bencana besar yang melanda daerah tempat mereka mencari nafkah, sebagian besar kini trauma dan berharap dapat segera dipulangkan.

“Di sana sudah 3 tahun, profesinya sebagai pedagang roti. Memang setiap lebaran kerap pulang,” tuturnya. (Pikpik/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |