Kerugian Kebocoran Capai Rp 8 Miliar, Revitalisasi Jaringan Pipa PDAM Tirta Anom Kota Banjar Tunggu Perda Penyertaan Modal

1 week ago 21

harapanrakyat.com,- Revitalisasi jaringan pipa distribusi air bersih PDAM Tirta Anom Kota Banjar, Jawa Barat, masih menunggu Perda Penyertaan Modal. Hal itu diungkapkan Direktur PDAM Tirta Anom Kota Banjar, E. Fitrah Nur Kamilah, usai ekspose rencana kerja tahun 2026 bersama Wali Kota Banjar, Jumat (21/11/2025).

Fitrah mengatakan, kebutuhan anggaran melalui penyertaan modal untuk revitalisasi jaringan pipa yang usianya sudah tua tersebut sangat besar, yakni sekitar Rp 30 miliar.

Rencana Revitalisasi Jaringan Pipa PDAM Kota Banjar

Baca Juga: Debit Sungai Citanduy Naik, Perumda Air Minum Tirta Anom Kota Banjar Jamin Kualitas Tetap Terjaga

Jika rencana revitalisasi dengan biaya sekitar Rp 30 miliar dapat terealisasi di tahun 2026, maka bisa untuk perbaikan sekitar 8 kilometer pipa jaringan distribusi air bersih.

“Rencana kita kalau 30 miliar rupiah itu terealisasi di tahun 2026, revitalisasi sekitar 8 kilometer bisa kita perbaiki. Kami juga tidak minta uang cash, tapi dukungan infrastruktur,” kata Fitrah kepada wartawan.

Namun, untuk revitalisasi jaringan pipa PDAM Tirta Anom tersebut, pihaknya masih menunggu Raperda Penyertaan Modal ditetapkan.

Adapun panjang pipa distribusi yang perlu perbaikan yaitu sekitar 21 kilometer. Pihaknya pun telah memetakan jalur tersebut untuk memudahkan ketika nantinya dilakukan revitalisasi.

“Tadi kami sudah tanyakan untuk Raperda Penyertaan Modal. Kalau memang belum ada Raperda itu, kami akan sesuaikan dengan anggaran yang ada,” ujarnya.

Fitrah menyebut, apabila nantinya tidak dilakukan penyertaan modal, pihaknya akan melakukan penyesuaian terhadap rencana revitalisasi jaringan pipa PDAM dan program kerja tahun 2026.

Penyesuaian tersebut seperti penambahan sambungan rumah (SR) warga, dan perbaikan pipa distribusi yang bocor juga akan tetap berjalan. Meskipun tidak dapat dilakukan secara optimal.

“Penambahan SR tetap kita lakukan, karena itu kan jantung kita. Mau ada modal apa tidak, kita harus bisa memperbaiki dan menggantinya seperti itu,” ujarnya.

Merugi karena Kebocoran

Lebih lanjut Fitrah mengatakan, dampak dari kebocoran pipa jaringan distribusi karena tidak dilakukannya revitalisasi yang cukup besar, yakni mencapai Rp 8 miliar per tahun dengan tingkat kebocoran 40 persen.

Baca Juga: Pipa Jaringan Distribusi Utama PDAM Kota Banjar Bocor, Layanan Air Bersih ke Wilayah Binangun Tersendat

Sebab itu, revitalisasi jaringan pipa distribusi air bersih PDAM Tirta Anom menjadi skala prioritas dan mendesak agar tidak membebani biaya operasional perusahaan.

“Makannya kenapa harus diganti perpipaan itu, karena ini akan buang biaya. Seperti biaya listrik dan biaya operasional untuk perbaikan pipa yang bocor,” pungkas. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |