5 days ago
20
harapanrakyat.com,- Bangunan Polsek Tarogong Kidul di Garut, Jawa Barat, bukan sekadar markas polisi biasa. Gedung ini merupakan tempat bersejarah yang didirikan pada masa peralihan rezim Presiden Soekarno menuju Presiden Soeharto, tepatnya 3 Desember 1965.
Prasasti yang masih melekat jelas menunjukkan tulisan pembangunan serta era kepemimpinan yang saat itu disebut Komandan Resor (Danres). Ini terjadi sebelum berubah menjadi Kepala Polisi Resor (Kapolres) seperti saat ini.
Arsitektur Bangunan Polsek Tarogong Kidul
Kantor Polsek Tarogong Kidul, yang beralamat di Jalan Rumah Sakit Nomor 10, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul, ini masih mempertahankan arsitektur khas bangunan tua.
Tembok depannya terbuat dari batu alam, meskipun kini telah dicat warna krem. Seperti arsitektur Orde Lama, langit-langit bangunan dibuat tinggi, menciptakan sirkulasi udara yang baik sehingga ruangan di dalamnya terasa sejuk.
Di halaman depan kantor, terdapat patung maung lodaya dan pos penjagaan. Sisi kanan halaman kini berfungsi sebagai lahan parkir, bersebelahan dengan taman kecil yang dinaungi pohon beringin berusia tua.
Baca juga: Bandara Husein Sastranegara Bandung Tambah Rute Penerbangan Baru Mulai 20 Desember 2025
Sementara itu, sisi kiri bangunan utama terdapat garasi kendaraan yang bisa menampung dua mobil dan beberapa motor. Di bagian belakang, ruangan-ruangan telah diubah menjadi unit Reserse Kriminal (Reskrim), toilet, serta mushola dan garasi tambahan di sisi kiri belakang.
Sebelum menjadi markas Polsek Tarogong Kidul seperti sekarang, bangunan ini sempat difungsikan sebagai rumah dinas Kapolres Garut. Perubahan fungsi menjadi kantor Polsek terjadi pada era Kapolres AKBP Umar Surya Fana. Ini berlangsung sekitar tahun 2012 hingga 2013, setelah markas dipindahkan dari Jalan Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler.
Pemisahan Polsek Tarogong Kidul dan Tarogong Kaler ini lantaran padatnya penduduk di kedua kecamatan tersebut. Kini masing-masing memiliki markas sendiri.
Peristiwa Banjir Bandang
Sementara itu, tulisan pada prasasti yang terukir di batu marmer tersebut masih utuh. Tulisan ini menggunakan ejaan bahasa Indonesia era Orde Lama. Berikut adalah isi lengkap prasasti yang menandai pembangunan Polsek Tarogong Kidul “WISMA BHAYANGKARA, PELETAKAN BATU PERTAMA OLEH NJ. L. DJUANSJAH PADA TANGGAL 3 DESEMBER 1965 HASIL GOTONG ROYONG DAN BERDIKARI DARI SELURUH ANGG. AKRI – DJAWATAN2 DAN MASJARAKAT DENGAN PELAKSANAAN I.R.I SIAGIAN – LP II DIMJATI, AIP II MOMOS SERTA ANGGAUTA AKRI LAINNJA DIBAWAH PIMPINAN AKBP D. DJUANSJAH DAN RES. GARUT”.
Meskipun sudah lama, ketahanan fisiknya terbilang luar biasa. Pada tahun 2016, wilayah Garut pernah diterjang banjir bandang dahsyat yang menenggelamkan banyak bangunan, termasuk kantor Polsek ini. Namun, bangunan utama Polsek tetap kokoh tanpa mengalami kerusakan signifikan atau membutuhkan renovasi besar.
Iptu Giono, perwira Polsek Tarogong Kidul, menceritakan kembali momen mencekam tersebut saat ditemui Senin (8/12/2025). Ia menjelaskan, ketinggian air dan lumpur dari Sungai Cimanuk mencapai 1 meter, menenggelamkan seluruh isi kantor.
“Selama saya berdinas di sini, momen yang paling mencekam adalah saat kejadian banjir bandang. Kantor ini terendam, tidak ada yang bisa diselamatkan. Pasca banjir surut, saya ingat waktu itu Kapolri Bapak Tito Karnavian melihat langsung ke sini. Beliau memberi banyak bantuan untuk perbaikan serta memberi kendaraan dinas baru,” kata Iptu Giono.
Banjir bandang 2016 tidak hanya merendam kantor Polsek, tetapi juga asrama militer di seberang jalan. RSUD dr. Slamet, kantor panti jompo, dan SLB di sekitarnya juga terdampak.
Uniknya, di antara semua bangunan yang terdampak, hanya Kantor Polsek Tarogong Kidul yang tetap berdiri kokoh tanpa mengalami kerobohan. Kekuatan struktur bangunan bersejarah ini membuktikan kualitas pengerjaan para pekerja di era 1960-an, menjadikannya unik dibandingkan markas kepolisian modern lainnya. (Pikpik/R6/HR-Online)
