3 hours ago
4
harapanrakyat.com,- Kabupaten Ciamis kembali mencatat capaian gemilang di penghujung 2025. Ciamis menjadi satu-satunya kabupaten di Jawa Barat yang berhasil meraih Penghargaan Program Kampung Iklim (ProKlim) kategori Lestari tingkatan tertinggi yang diberikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.
Penghargaan prestisius tersebut diraih Dusun Nagrog, Desa Kertabumi, Kecamatan Cijeungjing, yang dinilai konsisten dan unggul dalam berbagai aksi pengendalian perubahan iklim.
Penghargaan bergengsi tersebut diserahkan kepada dua perwakilan Dusun Nagrog, Desa Kertabumi, dalam acara Penganugerahan ProKlim Tahun 2025 di Jakarta Pusat, Senin (01/12/2025). Momen ini sebagai pencapaian istimewa bagi Kabupaten Ciamis. Ini merupakan yang untuk kedua kalinya secara beruntun mempertahankan predikat sebagai daerah peraih penghargaan ProKlim kategori Lestari.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya juga menerima penghargaan Pembina ProKlom terbaik. Penghargaan itu jadi bukti atas komitmen dan juga kepemimpinan mendorong program ketahanan iklim di Ciamis. Herdiat aktif memperkuat kebijakan lingkungan, mendorong kolaborasi lintas sektor dan juga memastikan desa-desa punya pembinaan berkelanjutan dalam mewujudkan kampung iklim yang tangguh.
Pada 2024 lalu, penghargaan serupa juga diraih Dusun Cinyenang, Desa Sidamulya, Kecamatan Cisaga. Penghargaan ini jadi bukti konsistensi masyarakat Ciamis terhadap kepedulian lingkungan yang diwujudkan dalam aksi nyata.
Baca Juga: Tiga Desa di Ciamis Raih Penghargaan Tertib Administrasi Kependudukan
Program Kampung Iklim (ProKlim) adalah program nasional KLHK untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menghadapi dampak perubahan iklim sekaligus menekan emisi gas rumah kaca. Dengan melibatkan komunitas lokal, pemerintah desa, dan berbagai pemangku kepentingan. ProKlim menjadi langkah strategis dalam mewujudkan desa yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Kategori Lestari merupakan penghargaan tingkat tertinggi. Ciamis berhasil mempertahankan inovasi dan kegiatan lingkungan secara konsisten bertahun-tahun.
Ciamis Targetkan 14 Desa Masuk ProKlim
Pada 2025, Pemkab Ciamis menargetkan 14 desa baru bergabung dalam ProKlim sebagai upaya memperkuat ketahanan iklim dan menekan emisi gas rumah kaca. Langkah ini menunjukkan komitmen daerah untuk memperluas dampak positif program lingkungan ke lebih banyak wilayah.
DPRKPLH Ciamis juga menyiapkan berbagai langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan ProKlim, termasuk memperkuat peran kader lingkungan melalui pelatihan khusus. Para kader inilah yang menjadi garda terdepan dalam edukasi dan pendampingan desa-desa potensial.
Selain itu, sinergi antar berbagai pihak mulai dari pemerintah desa, penyuluh pertanian dan kehutanan, Kelompok Wanita Tani (KWT), hingga komunitas lingkungan terus diperkuat. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi kunci dalam membangun ketahanan lingkungan di tingkat desa.
Pemkab Ciamis turut menggandeng berbagai organisasi dan perguruan tinggi, termasuk Universitas Siliwangi, untuk memberikan pendampingan ilmiah dan edukasi. Kemitraan ini memastikan pengelolaan lingkungan berjalan dengan pendekatan yang berbasis pengetahuan.
DPRKPLH juga rutin turun ke desa-desa untuk sosialisasi dan pendampingan langsung, memberikan contoh nyata serta arahan teknis agar masyarakat lebih mudah memahami dan menerapkan program ProKlim.
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengapresiasi seluruh warga Tatar Galuh Ciamis dan semua pihak yang terlibat. Penghargaan ProKlim Lestari ini merupakan wujud nyata komitmen masyarakat Ciamis yang selalu menjaga lingkungan.
“Saya sangat bangga. Ciamis jadi satu-satunya di Jabar meraih penghargaan tertinggi. Saya ucapkan terima kasih kepada desa-desa, kader lingkungan dan juga DPRKPLH yang bekerja tanpa lelah. Prestasi ini tentunya jadi motivasi dalam memperluas gerakan iklim di Ciamis,” ujarnya.
Bupati menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus memperkuat kebijakan dan dukungan program lingkungan. Ia berharap semakin banyak desa bergabung dalam ProKlim, sehingga Ciamis dapat menjadi daerah terdepan dalam upaya pengendalian perubahan iklim.
