harapanrakyat.com,- Para kalangan akademisi terus melakukan upaya memperkuat identitas daerah melalui pendekatan komunikasi kreatif. Seperti yang mahasiswa Program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie lakukan. Mereka mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Kegiatan di Aula Tampomas, Pusat Pemerintahan Sumedang, Minggu (14/12/2025) tersebut, menitikberatkan pada penguatan city branding berbasis sejarah dan budaya lokal.
Baca Juga: Gelar Budaya Tegalkalong di Sumedang Utara Tetap Meriah Meski Diguyur Hujan
Kegiatan ini mengusung tema “Storytelling Heritage dan Digital Content Creation”, yang menyoroti narasi perjuangan Pahlawan Nasional Cut Nyak Dien. Sekaligus juga, sebagai bagian dari implementasi pembelajaran berbasis praktik.
Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya mempelajari konsep komunikasi digital di ruang kelas. Tetapi juga, menerapkannya secara langsung kepada masyarakat.
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie, Eli Jamilah Miharja, membuka kegiatan sekaligus menjelaskan bahwa PKM ini dirancang sebagai luaran mata kuliah yang menekankan keterampilan aplikatif. Menurutnya, mahasiswa didorong untuk merancang dan menjalankan strategi komunikasi digital yang relevan, dengan konteks sosial dan budaya setempat.
“Mahasiswa dilatih untuk menerjemahkan teori ke dalam praktik nyata. Sehingga kehadiran mereka dapat memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” kata Eli.
Lanjutanya menambahkan, bahwa Sumedang memiliki kekayaan sejarah dan budaya yang kuat sebagai modal pembentukan identitas daerah. Berbagai warisan, mulai dari peninggalan keraton hingga Geoteater, dinilai memiliki potensi besar untuk dikemas secara kreatif, agar lebih dekat dengan masyarakat modern.
Dalam workshop tersebut, peserta mendapatkan materi seputar strategi komunikasi digital, teknik bercerita berbasis warisan budaya. Selain itu juga, pembuatan konten kreatif untuk memperkuat citra daerah.
Pemilihan figur Cut Nyak Dien sebagai sentral narasi. Karena keteladanan dan semangat perjuangannya yang dinilai relevan, terutama dalam momentum peringatan Hari Ibu.
“Nilai perjuangan Cut Nyak Dien penting untuk terus dihidupkan, khususnya bagi perempuan dan generasi muda sebagai sumber inspirasi,” tambah Eli.
Kegiatan dari Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie Dapat Sambutan Positif
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumedang, Mochammad Budi Akbar. Ia menilai pendekatan digital yang digunakan, mampu menjembatani pelestarian budaya dengan karakter generasi muda.
“Program seperti ini efektif mengenalkan tinggalan budaya. Baik itu yang berwujud maupun tak berwujud, melalui medium yang akrab dengan Generasi Z,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang, Iwan Hermawan. Ia menilai, kegiatan pengabdian masyarakat dari Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie ini, berpotensi memberikan dampak sosial dan ekonomi melalui promosi budaya yang inovatif.
“Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan wawasan masyarakat, tetapi juga membuka peluang ekonomi kreatif dari pengembangan konten budaya daerah,” kata Iwan.
Selama kegiatan berlangsung, peserta terlibat aktif dalam diskusi dan sesi tanya jawab. Berbagai gagasan, tantangan, serta solusi terkait pelestarian budaya dan penguatan identitas daerah di era digital turut dibahas.
Baca Juga: Sumedang Luncurkan Duta Bela Negara 2025, Cetak Generasi Tangguh Hadapi Tantangan Zaman
Melalui kegiatan ini, Universitas Bakrie berharap pendekatan storytelling heritage dan komunikasi digital, dapat menjadi sarana strategis dalam memperkuat identitas serta city branding Kabupaten Sumedang.
Program ini juga diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran generasi muda untuk mengenal, mencintai, dan melestarikan sejarah, serta budaya lokal di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital. (Aang/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)

14 hours ago
7

















































