Ahli paleontologi mengidentifikasi tengkorak manusia purba Denisovan yang mereka temukan di dekat Harbin di timur laut China menggunakan molekul purba. Penemuan tengkorak pertama kalinya ini hampir lengkap dan berkaitan dengan orang-orang yang sudah punah. Fosil tersebut menurut perkiraan kurang lebih berusia 146.000 tahun.
Baca Juga: Sejarah Manusia Purba Neolitikum, Kemampuan Berpikir Lebih Maju
Protein purba dan plak gigi yang telah mengapur mengidentifikasi fosil manusia purba beralis tebal sebagai Denisova. Kemudian tonjolan alisnya menonjol dan ukuran otak sebesar Neanderthal serta manusia modern.
Manusia Purba Denisovan, Identifikasi Para Ahli
Para ilmuwan sudah melakukan identifikasi sejak tahun 2010 silam terkait fosil tulang jari yang mereka temukan di sebuah gua Siberia. Ahli biologi komputasional, Janet Kelso di Institut Max Planck untuk Antropologi Evolusi di Leipzig, Jerman mendapatkan DNA Denisova dari fosil tengkorak yang hampir lengkap.
Denisova atau hominin Denisova merupakan spesies manusia purba yang sudah punah. Manusia purba ini tersebar di seluruh Asia di masa Paleolitik Bawah dan Tengah.
Denisova kemungkinan melakukan kawin silang dengan manusia modern. Ini terjadi pada orang Melanesia, Negrito Filipina dan Aborigin Australia dengan persentase tinggi sekitar 5%. Bukti perkawinan silang adalah populasi Denisova di seluruh Asia dan populasi Neanderthal Altai sekitar 17% genom Denisova yang berasal dari Gua Denisova.
Manusia Naga
Salah satu fosil yang ditemukan adalah bagian atas tengkorak, namun tanpa tulang rahang bawah. Ahli paleontologis di Universitas GEO Hebei di Shijiazhuang, Tiongkok, Qiang Ji mendapatkan spesimen tersebut dari seorang pria pada tahun 2018.
Fosil tersebut ditemukan tahun 1933 ketika melakukan pembangunan jembatan di atas Long Jiang (sungai naga). Lalu mengubur fosil tengkorak tersebut di sebuah sumur terbengkalai dan tidak melaporkan kepada pihak berwenang. Hingga pada akhirnya tahun 2021, Ji dan rekannya menempatkan fosil Manusia Naga tersebut mewakili spesies manusia purba baru. Mereka memberi nama manusia purba tersebut Homo longi.
Penyelidikan Molekuler
Saat Ji sudah menerbitkan temuannya, seorang ahli genetika di Institut Paleontologi Vertebrata dan Paleoantropologi di Beijing, yakni Qiaomei Fu menghubunginya. Fu melakukan penelitian DNA manusia purba Denisovan dari tulang jari di Siberia. Ia membandingkan apakah fosil dari Manusia Naga tersebut mengandung molekul purba.
Baca Juga: Fosil Manusia Purba Termuda di Indonesia, Mirip Manusia Modern
Bersama tim, ia mengekstrak DNA dari bagian tengkorak, yakni tulang petrosa dan gigi yang menempel. Namun mereka tak mendapatkan materi genetik apapun, sehingga hanya mengekstrak dan mengurutkan fragmen dari sampel petrosa berupa 95 protein purba.
Urutan tersebut Fu bandingkan dengan Neanderthal, Denisova dan manusia modern. Hasilnya, satu urutan protein fosil Harbin identik dengan protein tulang jari Siberia dan dari Denisova yang ditemukan ilmuwan di Taiwan dan Tibet. Hal tersebut menunjukkan bahwa Manusia Naga merupakan Denisova karena tim Fu sudah mengidentifikasi kecocokan antara protein lebih lanjut.
Penelitian ini merupakan yang kedua kalinya untuk identifikasi menggunakan protein purba dari fosil sebagai Denisova. Kemudian ahli bio arkeolog, Takumi Tsutaya, di Graduate University for Advanced Studies di Kanagawa, Jepang mengidentifikasi tulang rahang Taiwan. Fosil tersebut ia identifikasi bersama rekannya sebagai milik Denisova.
Para ilmuwan menemukan sisa Denisova tersebut dari situs di Siberia, Taiwan, Tiongkok dan Los. Kemudian ditemukan pula di Dataran tinggi Tibet yang dapat mengungkap bahwa populasinya dapat beradaptasi dengan iklim dingin dan dataran tinggi.
Dari berbagai studi mendeskripsikan tulang jari dari Denisova menunjukkan manusia purba tersebut merupakan remaja perempuan berusia sekitar 13,5 tahun. Menurut dugaan, manusia purba ini mirip Neanderthal dengan badan besar dan otak yang besar.
DNA dari Kalkulus Gigi
Untuk bukti lebih lanjut, Fu mengidentifikasi serpihan kecil plak gigi yang sudah mengalami kalkulus atau kalsifikasi. Ia mencari DNA dari inang dalam sampel di antara DNA bakteri.
Urutan genetik genom mitokondria dengan Denisova awal di Siberia paling dekat hubungannya. Ini diwariskan dari ibu yang terdapat pada tengkorak Manusia Naga. usianya antara 187.000 hingga 217.000 tahun.
Baca Juga: DNA Manusia Purba Neanderthal, Dijumpai pada Manusia Modern!
Kemudian ahli genetika dari Universitas Kyushu di Fukuoka, Jepang, Rikai Sawafuji juga meneliti fosil Taiwan. Tim menemukan DNA manusia purba Denisovan dari kalkulus yang dapat memacu penelitian lain melakukan analisis serupa pada plak kuno dari fosil Paleolitik. (R10/HR-Online)