Museum Bandar Cimanuk merupakan salah satu destinasi bersejarah yang sangat penting di jantung kota Indramayu. Bangunan bersejarah ini berada di Jalan Veteran Nomor 1. Jaraknya hanya 100 meter dari pusat alun-alun Kabupaten Indramayu, berdekatan dengan salah satu ikon daerah, yakni Sungai Cimanuk.
Baca Juga: Sejarah Candi Sambimaya Indramayu, Berawal dari Bisikan Jin Biksu
Pendirian museum merupakan bentuk upaya untuk memperkenalkan informasi terkait kekayaan tradisi Indramayu di masa lampau. Di mana, Indramayu merupakan daerah dengan potensi tradisi yang luar biasa. Oleh sebab itu, diperlukan adanya instrumen khusus sebagai media edukasi kepada masyarakat demi menciptakan ruang untuk mengenang kebudayaan masa lampau.
Menelusuri Jejak Sejarah di Museum Bandar Cimanuk Indramayu
Berdirinya gedung Bandar Cimanuk merupakan buah kerja keras dari pemerintah setempat bersama Komunitas Museum Cimanuk. Mereka terus melestarikan sejarah maupun budaya lokal dengan berbagai upaya. Hal tersebut diwujudkan dengan menyimpan berbagai ratusan koleksi benda bersejarah di dalam museum.
Awal Pendirian Museum
Bandar Cimanuk menyimpan berbagai benda pusaka yang masih terawat dan tersusun rapi. Foto-foto zaman dahulu dari masa penjajahan Belanda pun masih tersimpan dengan baik. Di mana, foto-foto masa penjajahan sejak tahun 1772 ini mengajak setiap pengunjung untuk turut membayangkan suasana pada masa itu.
Sebenarnya, bangunan museum memiliki ribuan koleksi bersejarah yang tak kalah penting. Namun, hanya ratusan yang bisa terpajang lantaran keterbatasan ruang untuk penyimpanan koleksi. Ribuan koleksi ini merupakan bagian dari serpihan sejarah yang belum lengkap. Oleh sebab itu, tokoh-tokoh pendiri museum terus berupaya untuk menghimpun benda bernilai sejarah tinggi.
Pengumpulan benda koleksi yang terpajang di dalam museum sudah berlangsung sejak tahun 2000. Gagasan pendiriannya sendiri muncul sekitar tahun 2010. Saat itu, sejumlah seniman, budayawan dan sejarawan bersama-sama untuk menggagas pendirian museum. Kemudian, bangunan museum baru diresmikan pada tahun 2015.
Baca Juga: Situs Buyut Banjar Indramayu, Kisah 41 Prajurit Monyet Kutukan
Sebagai informasi, penggagas berdirinya Museum Bandar Cimanuk di Indramayu terdiri dari 15 orang. Di antaranya adalah Nang Sadewo, ketua Indramayu Historia Foundation. Selain itu, tokoh pendiri lainnya termasuk Dartim Yudha, Tarka Sutaraharja, Panqi Suidno, Dalang Karno dan lainnya.
Museum Sempat Pindah Lokasi
Awalnya, museum menempati bangunana bersejarah bekas Gedung Biro Maritim dan Kepabeanan Pemerintah Hindia Belanda “Boomzaken”. Dahulu, bangunan ini berdiri di Jalan Veteran, Indramayu. Namun, tercatat sejak 1 Oktober 2015, gedung Bandar Cimanuk dipindahkan ke bangunan bekas Gedung Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu. Lokasinya sendiri berada di Jalan Veteran Nomor 3.
Tercatat, sejak acara pembukaan Festival Cimanuk pada hari jadi ke-488 Kabupaten Indramayu, gedung museum ini sudah didatangi lebih dari 500 pengunjung. Antusiasme masyarakat yang luar biasa menjadikan museum selalu ramai pengunjung untuk kebutuhan edukasi.
Menelusuri Jejak Peninggalan di Dalam Museum
Gedung Bandar Cimanuk memiliki lima ruangan utama. Masing-masing ruangan menawarkan fokus jejak sejarah yang berbeda. Misalnya, terdapat satu ruangan yang menyimpan beberapa naskah kuno, benda pusaka dan berbagai foto bersejarah. Peninggalan yang ada menggambarkan perjalanan panjang dari bupati Indramayu dari masa ke masa.
Selanjutnya, pengunjung yang datang ke Museum Bandar Cimanuk Indramayu juga bisa menikmati ragam karya seni tradisional khas dari Indramayu. Karya seni ini termasuk topeng Mimi Rasinah, pencetus tarian topeng legendaris.
Lanjut ke bagian luar museum, pengunjung bisa menyaksikan benda-benda ikonik. Salah satunya adalah pedati Ki Jaga Muara, alat transportasi tradisional di era 1930-an. Selain itu, ada pula koleksi becak tua dan sepeda ontel. Ragam peninggalan ini menciptakan nostalgia yang begitu kental bagi para pengunjung.
Setiap ruangan di gedung Bandar Cimanuk berguna untuk memaparkan jejak peradaban dari wilayah setempat. Sebagai upaya untuk mendukung pelestarian sejarah, bangunan museum ini bebas dikunjungi setiap hari Selasa hingga Minggu. Pengunjung bisa datang dengan jam operasional mulai pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB. Tiket yang dibebankan pun cukup terjangkau, sehingga masyarakat dari berbagai lapisan bisa turut menikmati warisan budaya yang tersimpan.
Baca Juga: Mengetahui Cerita Gedong Duwur Indramayu, Saksi Bisu Kejayaan Tentara KNIL Belanda di Pantura
Museum Bandar Cimanuk bukan hanya menyajikan koleksi sejarah yang bernilai. Namun, museum ini juga siap mengajak pengunjung untuk bernostalgia menyusuri waktu. Di mana, pengunjung bisa turut menyelami perjalanan sejarah Indramayu lewat artefak dan benda penting di dalam museum Bandar Cimanuk. (R10/HR-Online)

18 hours ago
13

















































