Menilik Kisah Perjalanan Brievenbus Bersejarah di Sukabumi

9 hours ago 6

Brievenbus bersejarah di Sukabumi pernah mengalami era kejayaan sebelum akhirnya mulai tak dikenal. Kotak surat dalam bahasa Belanda ini akhirnya ditinggalkan, seiring perkembangan teknologi dan digital. Padahal, era surat menyurat menjadikan Brievenbus sebagai salah satu fasilitas penting untuk berkirim kabar, dokumen hingga pesan pribadi bagi masyarakat tempo dulu. 

Baca Juga: Menilik Sejarah Rumah Belanda Anneke Frelier Subang

Menelusuri Jejak Brievenbus Bersejarah di Sukabumi

Di Kota Sukabumi, setidaknya tersisa 6 kotak surat yang masih terawat dan berfungsi dengan baik. Meskipun sudah jarang digunakan, kotak surat ini termasuk heritage yang memiliki nilai historis sangat tinggi pada zamannya. Oleh sebab itu, pihak Kantor Pos Sukabumi masih terus melakukan perawatan berkala. Salah satunya dengan melakukan pengecatan ulang setiap satu tahun sekali. 

Tampilan Awal Brievenbus

Awalnya, tampilan Brievenbus bukanlah berwarna orange, namun abu-abu kehitaman. Seluruh bahan kotak surat ini terbuat dari besi dengan tulisan Brievenbus di salah satu sisinya. Sebenarnya, warna orange tersebut cukup identik dengan peninggalan kotak surat pada zaman kolonial Belanda. 

Sementara itu, kotak surat berwarna orange yang akhirnya begitu populer dibuat setelahnya. Warna orange khas ini identik dengan instansi PT Pos Indonesia. Sekitar tahun 1980 hingga 1990-an, kotak surat tersebut sering dimanfaatkan oleh para penulis. 

Lewat Brievenbus, para penulis kerap mengirimkan kartu ucapan Selamat Hari Raya. Pada saat itu, para penulis, kantor pos dan semua petugas pengantar surat bekerja keras, sehingga kartu ucapan tersebut bisa sampai ke alamat tujuan, bahkan sebelum Hari Raya tiba. 

Sejarah Brievenbus dan Kantor Pos Sukabumi

Brievenbus merupakan istilah dalam bahasa Belanda yang artinya kotak surat. Media ini berguna sebagai tempat menampung berbagai surat yang akan dikirim. Pengguna tinggal memasukkan amplop surat ke kotak dengan membubuhkan sebuah perangko. 

Mengingat namanya yang berasal dari bahasa Belanda, Brievenbus bersejarah di Sukabumi ini berarti sudah ada sejak masa kolonial. Berarti, sebelum Indonesia merdeka, kotak surat tersebut sudah ada di lingkungan Kantor Pos Sukabumi. 

Baca Juga: Sejarah Ipik Gandamana, Bupati Bogor Pertama

Berdasarkan situs “Situs Budaya” dan buku “Soekaboemi the Untold Story”, Kantor Pos Sukabumi memiliki sejarah yang begitu panjang. Sesuai letaknya, kantor pos ini bermula dari pembelian sebuah rumah “Patih Soeria Natalegawa”. Transaksi jual beli rumah ini berlangsung sekitar tahun 1914 dengan harga kurang lebih 100 ribu gulden. 

Sementara itu, pembangunan gedung kantor pos baru berlangsung pada tahun 1928. Sosok penggagasnya adalah Firma Bennink & Co dengan tokoh arsitek terkenal, yakni Albert Frederik Aalbers. Baru setelah itu, Kantor Pos Sukabumi mulai beroperasi pada Januari 1929.

Sebagai informasi, Albert Frederik Aalbers adalah tokoh arsitektur yang sangat populer pada zaman dahulu. Ia telah berhasil merancang gedung-gedung populer di pusat Kota Bandung. Misalnya saja gedung Bank Denis (Pusat Bank BJB), gedung LKBN Antara hingga Hotel Savoy Homann.

Misteri Usia Brievenbus di Sukabumi

Berdasarkan sejarah pembangunan Kantor Pos Sukabumi tahun 1928, maka usia Brievenbus sudah mencapai 97 tahun. Namun, ada pula fakta Brievenbus lain. Hal ini bisa terlihat dari cetakan huruf timbul yang ada di salah satu sisi kotak Brievenbus bersejarah di Sukabumi. Kotak tersebut bertuliskan “Diepenbrog & Brigers Ulf – 1919”.

Ada berbagai pertanyaan terkait informasi yang tertulis di dalam kotak surat tersebut. Misalnya apakah tulisan menunjukkan nama pabrik tempat pembuatan Brievenbus sekaligus tahun pembuatannya atau mungkinkan Brievenbus memang sudah bersejarah di Kantor Pos Sukabumi sejak tahun 1919? Jika benar, maka usia Brievenbus sudah lebih dari yang kita kira. 

Menurut informasi lainnya, Kantor Pos Sukabumi resmi buka pada 1 Mei 1973. Pembukaan gedung berguna sebagai kantor pos pembantu. Kemudian, Kantor Pos Sukabumi menempati ruangan di salah satu gedung Stasiun Kereta Api Sukabumi, mulai tahun 1883 hingga 1928. 

Berdasarkan informasi tersebut, bisa jadi Brievenbus memang sudah ada di Sukabumi sejak tahun 1919. Artinya, Brievenbus ditempatkan tak jauh dari gedung awal kantor pos Sukabumi pada masa itu. 

Baca Juga: Mengenal Peninggalan Bersejarah Bunker Gumati Bogor

Brievenbus bersejarah di Sukabumi mengalami perjalanan yang begitu panjang. Sebelum akhirnya terlupakan, kotak surat ini pernah berjaya pada masanya. Hal ini terlihat jelas dari banyaknya masyarakat yang memanfaatkan Brievenbus bersejarah di Sukabumi sebagai media penting untuk berkirim surat. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |