Pasca Longsor, Pemkab Sumedang Distribusikan Air Bersih ke Warga Surian

15 hours ago 8

harapanrakyat.com,- Pasca longsor yang memutus jaringan pipa air, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang, mengambil langkah cepat untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga di Kecamatan Surian, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Tiga desa yang terdampak, yakni Desa Pamekarsari, Wanasari, dan desa Ranggasari, kini mendapatkan pasokan air bersih dari PDAM Sumedang, dengan dukungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang.

Distribusi Air Bersih dari PDAM dan BPBD Sumedang

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir mengatakan, pendistribusian air bersih dilakukan sembari menunggu proses perbaikan pipa yang rusak akibat longsor. Ia menyebut saluran air terbawa material longsoran di wilayah Blok Kontrak dan Gunung Tumpeng Situbatu, Desa Pamekarsari.

“Untuk sementara, kebutuhan air bersih warga di tiga desa dipasok menggunakan armada PDAM dan BPBD sambil kami memperbaiki jaringan pipa yang rusak,” kata Dony, Minggu (14/12/2025).

Baca juga: Kandang Ayam Broiler di Sumedang Terbakar, 9 Ribu Ekor Ayam Mati Terpanggang

Bencana longsor tersebut terjadi pada 23 November 2025 akibat pergerakan tanah di kawasan perbukitan. Dampaknya cukup besar, dengan total lahan pertanian seluas 15 hektar terdampak. 

“Dari jumlah itu, sekitar 9,5 hektare sawah siap panen tertimbun longsor, sementara 5,5 hektare lahan perkebunan ikut terbawa material tanah,” ucapnya.

Selain penanganan infrastruktur, Pemkab Sumedang juga menyiapkan bantuan bagi warga yang kehilangan sumber penghidupan. Pemerintah akan menyalurkan bantuan sembako, termasuk beras, kepada para petani terdampak.

“Warga yang sawahnya terdampak akan mendapat bantuan. Setiap bulan akan kami berikan beras minimal 10 kilogram hingga lahan pertanian mereka bisa kembali difungsikan,” katanya.

Bupati mengimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan mengingat curah hujan masih tinggi dan berpotensi memicu longsor susulan. Warga diminta tidak mendekati area berbahaya yang telah dipasangi garis pengaman. “Kami juga telah meminta Badan Geologi untuk melakukan kajian terkait pergerakan tanah di lokasi longsor,” ujarnya.

Sebagai langkah pencegahan, pemerintah melakukan pemasangan rucuk, bronjong, serta membangun saluran air guna mengurangi risiko longsor lanjutan. Dony menegaskan keselamatan warga menjadi prioritas utama dan meminta semua pihak terus memantau informasi cuaca dari BMKG. “Keselamatan jiwa adalah yang paling utama. Semua pihak harus waspada dan siap siaga,” pungkasnya. (Aang/R6/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |