Pedagang Protes Sewa Kios RSUD KHZ Musthafa Tasikmalaya Naik, Direktur Klaim Tarif Sesuai Kajian Aset

8 hours ago 7

harapanrakyat.com,- Belasan pedagang di RSUD KHZ Musthafa mengadu ke DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menyusul kenaikan tarif sewa kios yang dinilai tidak masuk akal serta ancaman penyegelan yang membuat mereka resah. Dalam audiensi tersebut, para pedagang didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Kabupaten Tasikmalaya dan menyampaikan keluhan mereka kepada Komisi I, II, dan IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya.

Menurut para pedagang, kenaikan tarifnya berubah hampir setiap tahun. Mereka juga mengaku tidak pernah memegang kontrak, padahal perjanjiannya selalu diperbarui.

Para pedagang menyebut, selain sewa kios, mereka masih dibebani biaya listrik, air, dan sampah. Kondisi itu membuat sebagian pedagang memilih menunggak pembayaran sejak Juni hingga Oktober 2025.

Baca Juga: Pasutri Pencuri Motor di Tasikmalaya Diringkus Polisi, Modus Berpura-pura Jadi Kerabat

Para pedagang meminta agar tarif sewa kios dievaluasi kembali serta ada transparansi dalam mekanisme pengelolaannya, sehingga tidak semakin menekan keberlangsungan usaha kecil yang mereka jalani.

Penjelasan Direktur RSUD KHZ Musthafa Tasikmalaya soal Kenaikan Tarif Sewa Kios

Menanggapi protes pedagang, Direktur RSUD KHZ Musthafa, dr Eli Hendalia, mengatakan, pengelolaan kios berada di bawah Koperasi Karyawan RS Singaparna Medika Citrautama (Koperasi RS SMC). Menurutnya, koperasi dibentuk untuk membantu meningkatkan pendapatan rumah sakit yang berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

“Terkait persoalan ini, kami sebenarnya sudah menawarkan potongan retribusi sekitar 25 sampai 30 persen,” kata Eli, Sabtu (13/12/2025).

Namun, Eli mengungkapkan, para pedagang masih meminta penurunan tarif hingga 50 persen. Bahkan dalam pertemuan terakhir, pedagang mengajukan tarif tetap Rp150 ribu per bulan.

“Karena belum ditemukan titik temu, kami sepakat untuk kembali menggelar audiensi lanjutan guna mencari solusi yang paling adil,” ujarnya.

Eli menyebutkan, pihaknya sudah berkonsultasi dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) pada 2025 terkait pengelolaan aset rumah sakit. Kios yang ada di RSUD KHZ Musthafa termasuk juga dalam pengelolaan aset tersebut.

“Kami ingin ada standar penilaian yang objektif. Penetapan tarif tidak bisa sembarangan karena bangunan dan lokasi kios memerlukan biaya investasi dan perawatan yang besar,” jelasnya.

Sewa Kios di RSUD KHZ Musthafa Sudah Naik Sejak 2023

Ketua Koperasi Karyawan RS SMC, dr Asep Rudi Rustandi, menjelaskan, tarif sewa kios di RSUD KHZ Musthafa sudah naik sejak 2023. Asep mengklaim pedagang sudah sepakat dengan kenaikan tarif sewa tersebut. 

“Sejak kios dibangun tahun 2017, sewanya Rp500 ribu per bulan. Tahun 2020 naik jadi Rp700 ribu, lalu turun saat pandemi. Mulai 2023 sampai 2025 tarifnya berkisar Rp500 ribu hingga Rp1,2 juta, tergantung kelas kios,” kata Asep.

Ia menambahkan, tarif tersebut sudah termasuk biaya perawatan, pajak, serta perbaikan rutin bangunan.

“Kami juga harus menanggung perbaikan atap bocor dan kerusakan lain. Tahun 2017 pembangunan 26 kios menelan Rp208 juta dari dana anggota koperasi, dan 2023 kami keluarkan lagi sekitar Rp50 juta untuk perbaikan besar,” ujarnya.

Baca Juga: Bejat! Kepala Sekolah SD Asal Tasikmalaya Ajak Lima Muridnya ‘Ngamar’ di Pantai Pangandaran

Meski demikian, Asep menegaskan koperasi tetap membuka ruang dialog. “Kami masih menawarkan diskon 25 sampai 30 persen sebagai solusi sementara,” katanya. (Apip/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |