harapanrakyat.com,- RSUD Pandega Pangandaran, Jawa Barat, menegaskan pentingnya dukungan nutrisi optimal bagi pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Sebab, pemberian nutrisi seimbang, berperan signifikan dalam membantu pasien mempertahankan fungsi paru-paru, sekaligus memperbaiki kondisi fisik secara bertahap.
Nutrisionis RSUD Pandega Pangandaran, Ijni Kusmuliya mengatakan, bahwa kondisi PPOK menuntut perhatian khusus terhadap pola makan dan asupan gizi pasien.
Ia menjelaskan, bahwa PPOK merupakan penyakit kronis yang menyebabkan sesak napas dan peningkatan kerja pernapasan. Kondisi tersebut menyebabkan kebutuhan energi tubuh melonjak, sementara nafsu makan pasien kerap menurun.
“Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik sangat mudah mengalami kelelahan dan penurunan berat badan. Hal itu karena energi yang dipakai untuk bernapas jauh lebih besar,” jelasnya Jumat (20/11/2025).
“Untuk itu, dukungan nutrisi yang optimal sangat tepat, supaya tubuh tidak kekurangan zat gizi penting maupun energi,” jelasnya menambahkan.
Seperti Apa Dukungan Nutrisi Optimal bagi Pasien PPOK?
Lanjutnya menuturkan, bahwa dukungan nutrisi tidak hanya berfokus pada penghitungan jumlah kalori. Akan tetapi lebih kepada keseimbangan makronutrien, karbohidrat, protein, dan lemak.
Menurutnya, protein berkualitas tinggi diperlukan untuk membantu memperbaiki jaringan otot pernapasan. Sedangkan manfaat lemak sehat, bisa sebagai sumber energi utama, karena menghasilkan karbondioksida lebih sedikit dibandingkan karbohidrat.
Sementara untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan, terutama rasa sesak setelah makan, Ijni merekomendasikan pemberian makanan dengan porsi kecil namun lebih sering.
“Selain itu, asupan cairan yang cukup sangat dibutuhkan guna membantu pengeluaran lendir dari saluran pernapasan,” tuturnya.
Sedangkan pendekatan dukungan nutrisi yang optimal bagi pasien PPOK, menurut Ijni, idealnya dilakukan secara multidisipliner. Keterlibatan dokter paru, ahli gizi, dan perawat diperlukan agar perawatan menjadi lebih komprehensif dan terukur.
“Jadi sangat penting peran dari tim gizi. Terutama, dalam menentukan kebutuhan energi harian, memilih jenis makanan yang sesuai, serta memantau status gizi pasien selama masa perawatan,” ujarnya.
Baca Juga: Waspada Sejak Dini! RSUD Pandega Edukasi Masyarakat Tentang Risiko Kanker Prostat
Sementara sebagai langkah pencegahan, Ijni mengajak kepada masyarakat, supaya lebih memperhatikan gaya hidup sehat. Seperti rutin berolahraga ringan, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan menghindari rokok.
“Pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan,” pungkasnya. (Adi/R5/HR-Online)

5 hours ago
5

















































