harapanrakyat.com,- Memasuki awal musim penghujan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang, Jawa Barat, mulai memperkuat langkah antisipasi menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, menekankan pentingnya kesiapsiagaan sejak dini. Tujuannya untuk mengurangi risiko bencana, khususnya di wilayah rawan longsor dan banjir.
Hal itu dikatakan Dony saat memimpin rapat koordinasi (rakor) Forkopimda terkait kesiapsiagaan bencana, Pilkades serentak 2026, serta penguatan Koperasi Desa Merah Putih, Selasa (18/11/2025), di Kantor Bupati Sumedang.
Baca Juga: Bencana Longsor dan Banjir Terjang Sumedang, 10 Titik Terdampak
Sumedang Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi
Dalam kesempatan itu, Dony juga menyampaikan bahwa edukasi publik merupakan kunci untuk menekan dampak bencana. Ia pun meminta BPBD Sumedang memperluas sosialisasi mengenai mitigasi bencana. Termasuk cara masyarakat merespons tanda-tanda bahaya.
“Setiap musim hujan selalu membawa ancaman yang tidak boleh diremehkan. Warga harus memahami langkah mitigasi bencana. Serta mengetahui apa yang harus mereka lakukan ketika kondisi darurat mulai terlihat” kata Dony Ahmad.
Tidak hanya BPBD, Bupati Sumedang juga menginstruksikan agar seluruh camat untuk meningkatkan intensitas penyebaran informasi cuaca dan potensi bencana hidrometeorologi. Karena menurutnya, camat memiliki peran strategis sebagai penyambung informasi dari pemerintah daerah kepada masyarakat.
“BPBD menyampaikan prakiraan cuaca setiap hari, dan informasi itu harus segera diteruskan oleh para camat. Kecepatan informasi adalah kunci agar warga bisa segera bersiap,” tegasnya.
Ia mendorong supaya para camat memaksimalkan seluruh kanal komunikasi. Mulai dari media sosial resmi kecamatan, grup masyarakat, hingga pengeras suara di lingkungan desa.
“Langkah ini dinilai penting agar tidak ada warga yang terlambat menerima informasi terkait cuaca ekstrem, potensi banjir. Maupun ancaman tanah longsor,” tambahnya.
Baca Juga: Longsor di Lingkar Utara Sumedang, Warga Diimbau Tidak Melintas Saat Hujan
Selain itu, Dony juga meminta pemerintah kecamatan memperkuat koordinasi dengan kepala desa, BPBD, dan para relawan kebencanaan. Kolaborasi tersebut diharapkan dapat memperkuat kesiapsiagaan di tingkat desa. Terutama bagi wilayah dengan kerawanan tinggi, seperti daerah perbukitan dan kawasan bantaran sungai.
“Edukasi mitigasi harus sampai kepada masyarakat, termasuk pemahaman terhadap peringatan dini. Dengan begitu, risiko korban dan kerugian bisa ditekan. Masyarakat juga semakin siap menghadapi perubahan cuaca yang tidak menentu,” pungkas Dony Ahmad Munir. (Aang/R3/HR-Online/Editor: Eva)

1 week ago
28

















































