Viral Video Zulkifli Hasan dan Harrison Ford: Benarkah Ia Penyebab Banjir Sumatera? Ini Klarifikasinya

3 hours ago 5

harapanrakyat.com,- Mantan Menteri Kehutanan (Menhut) periode 2009-2014, Zulkifli Hasan atau akrab disapa Zulhas memberikan klarifikasi terkait viralnya video lawas percakapan dirinya dengan Harrison Ford. Video viral tersebut berimbas pada dirinya yang dituding netizen sebagai biang kerok terjadinya bencana banjir di Sumatera dan Aceh saat ini.

Dalam potongan video yang viral tersebut, Zulhas mendapat pertanyaan tajam dari Harrison Ford soal kondisi kerusakan hutan di Indonesia. Salah satu lokasi yang dibahas dalam percakapan tersebut adalah kawasan hutan Tesso Nilo di Pelalawan, Riau.

Netizen kemudian menyoroti cuplikan ketika Zulhas terlihat tertawa yang seolah-olah meremehkan ketika menanggapi pernyataan Harrison Ford.

Zulkifli Hasan Ungkap Fakta Perbincangan dengan Horison Ford: Itu Shooting dan Saya Penjahatnya

Melansir dari unggahan video podcast di kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Zulkifli Hasan mengklarifikasi maksud dari ucapannya dalam cuplikan yang menjadi kontroversi tersebut.

“Bapak ini merespon pertanyaan dari Harrison Fad kok kayak meremehkan? Kok kayak kesannya jawabannya gak nyambung, sebenarnya apa yang terjadi saat itu video apa itu sebenarnya?” tanya Denny Sumargo, dikutip Kamis (4/12/2025)

Menanggapi pertanyaan tersebut, Zulhas menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar tahun 2009 atau 2010 lalu, ketika ia diminta menerima tamu terkenal, Harrison Ford.

“Itu saya lupa tahunnya mungkin tahun 2009 2010 lah ya, itu ada permintaan diminta bahwa ada tamu yang terkenal namanya Horison Ford itu, wah senang kan,” kata Zulhas.

Ia menuturkan bahwa saat itu isu utama yang dibahas terkait kerusakan hutan, khususnya Tesso Nilo. Ia ingin membahas persoalan tersebut secara terbuka di depan media, namun rencana itu tidak disetujui.

“Kan waktu itu isunya soal kerusakan hutan, isunya Tesso Nello, jadi saya ingin berbicara terbuka di depan media jadi kita setting di aula Kementerian Kehutanan ada puluhan media wartawan untuk kita debat terbuka. Tapi dia tidak mau,” jelasnya.

Ia lalu menjelaskan bahwa begitu tiba di kantornya, suasana sudah disiapkan untuk proses syuting tanpa pemberitahuan sebelumnya, hingga ia merasa dirinya digambarkan sebagai pihak yang “bersalah” dalam narasi dokumenter tersebut.

“Rupanya saya datang ke kantor rupanya sudah disetting. Jadi ruang kantor saya itu sudah dipasang empat kamera, belakangan saya baru terasa oh ini shooting film. Ini hero-nya ya tentu ada penjahatnya kan/ Ya saya penjahatnya, ya sudah namanya nasib sebagai pejabat, risiko,” lanjutnya.

“Dokumenter?” tanya Denny.

“Iya, mereka masang kamera sebetulnya dari ruang tunggu itu sudah ada ini. Kok agak aneh gitu? Cuma kan orang kita negur aja gak berani, ini bintang terkenal,” terang Zulhas.

Begini Klarifikasi Zulkifli Hasan Soal Perkataannya di Video Lawas dengan Harrison Ford

Zulhas kemudian menjelaskan inti permasalahan yang dipertanyakan Harrison Ford. Saat itu Ford bertanya, mengapa pemerintah diam terhadap perambahan hutan Tesso Nilo? Jawaban Zulhas kala itu dinilai meremehkan.

“Saya bilang bukan meremehkan, dia menganggap Indonesia waktu itu seperti Amerika,” imbuhnya.

Ia melanjutkan bahwa kondisi Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan negara maju. Menurutnya, pejabat saat itu bekerja dalam tekanan karena perubahan politik yang baru memasuki masa reformasi.

“Bayangkan saja saya mau nangkap di Tesso Nello itu gak bisa. Jangankan nangkap masuk aja gak bisa karena ada 50 ribu orang di sana yang menguasai taman nasional itu,” sambungnya.

Baca Juga: Heboh Telur Puyuh Mentah di Menu MBG Sodonghilir Tasikmalaya, Dapur SPPG Ditegur

Denny Sumargo kemudian mempertanyakan mengapa penjelasan Zulhas dalam video tidak sepanjang penjelasan yang ia berikan sekarang. Zulhas menjawab bahwa hal itu terjadi karena rekaman yang beredar telah melalui proses pemotongan.

“Ya mungkin dipotong, diedit kan dia yang punya kamera, timnya dia semua, saya gak ada,” ungkap Zulhas.

Zulhas Jelaskan Alasan Pemerintah Tak Berdaya Hadapi Perambah Hutan

Kepada Denny Sumargo, Zulhas mengungkapkan alasan mengapa pemerintah saat itu tidak bisa bertindak lebih jauh terhadap perambahan hutan. Zulhas menyebut beberapa pihak memiliki pengaruh kuat sehingga sulit disentuh hukum.

“Di Sumatra Utara ini ada namanya almarhum DL Sitorus sama sebut nama saja, 40 ribu hektar itu hutan lindung yang dijadikan sawit, saya gak bisa ambil, sekarang baru dapet di bawah kepemimpinan pak Prabowo ini,” ungkap Zulhas.

Saat ditanya apakah lahan tersebut sepenuhnya dikuasai pihak tertentu, Zulhas membenarkan bahwa kendali atas kawasan itu sangat kuat meski secara hukum pihak tersebut dinyatakan bersalah.

“Jadi itu udah punya dia?” tanya lagi Denny.
“Iya dikuasai sama masyarakat sama dia padahal hukum menyatakan dia bersalah, udah masuk penjara, gak bisa kita ambil,” jawab Zulhas.

Zulkifli Hasan menegaskan bahwa situasi saat itu memang demikian, bahkan melibatkan kepentingan pengusaha besar termasuk pihak asing.

“Oh dia lebih kuat ya?” tanya Bang Denny.

Baca Juga: Viral Pemuda Asal Panumbangan Ciamis Lawan Geng Motor, Dapat Modal Usaha dari Dedi Mulyadi

“Lebih kuat, ya begitulah zaman itu, baru sekarang 4 juta hektar yang diambil dikuasai negara, dan dibelakangnya ternyata ini pengusaha-pengusaha besar. Banyak juga asingnya di sini, tapi depannya pakainya rakyat,” terangnya. (Erna/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |