harapanrakyat.com,- Pembudidayaan ikan bebeong di Kota Banjar, Jawa Barat, tepatnya Dusun Citangkolo, RT 5 RW 1, Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari, Ijan, berhasil melakukan budidaya ikan bebeong atau ikan baung dengan metode induced breeding.
Ijan yang sempat gagal 3 kali uji coba menggunakan indukan bebeong dari Balai Benih Ikan (BBI) itu pun menceritakan proses budidaya bebeong, hingga peluang ekonomi yang didapat.
Ia mengatakan, secara budidaya perkembang biakan bebeong atau baung dari sejak pendederan benih sampai dengan konsumsi tidak jauh berbeda dengan ikan lainnya. Hanya saja, tingkat kesulitan pada ikan bebeong terletak saat masa 6 hari setelah penetasan (mijah).
Hal ini karena anakan ikan berbentuk larva yang cukup kecil, sehingga harus Ijan harus memberikan pakan khusus berupa plankton.
Baca Juga: Warga Kota Banjar Sukses Budidaya Ikan Bebeong Khas Sungai Citanduy, Begini Prosesnya!
Berbeda halnya dengan anakan ikan yang lain, semisal ikan lele yang bentuknya sedikit lebih besar sehingga bisa langsung memberinya pakan cacing sutra.
“Usia 6 hari ini yang paling sulit harus pakai pakan khusus dan harganya juga ngga murah,” kata Ijan kepada harapanrakyat.com, Minggu (28/12/2025).
Siasati Kesulitan Budidaya Ikan Bebeong di Kota Banjar
Ia menjelaskan, untuk kesulitan lainnya yaitu sifat kanibal yang tinggi, karena ikan bebeong biasa hidup di air liar atau air mengalir.
Untuk mengatasi hal itu perlu disiasati dengan pemberian oksigen yang tinggi melalui sirkulasi air aktif agar air terus bergerak, serta pemberian pakan secara teratur.
Kemudian, dari ujicoba yang ia lakukan, budidaya ikan bebeong menggunakan empang atau balong proses pertumbuhannya lebih cepat ketimbang sistem bioflok.
Ikan bebeong yang Ijan kembangkan menggunakan sistem empang atau balong, pertumbuhannya lebih cepat karena berada di bawah udara terbuka dan terkena sinar matahari langsung.
“Dengan usia yang sama 3 bulan, ikan bebeong yang di balong pertumbuhannya satu kilo isi 20 ekor. Tapi kalo di bioflok itu 1 satu kilo isi 30 ekor, jadi lebih lambat,” ujarnya.
Baca Juga: Tak Pilih Merantau, Pemuda Desa Ini Rintis Budidaya Gurame hingga Didukung Pemkab Sumedang
“Mungkin karena ikan bebeong ini berasal dari air yang hidup secara alami atau hidup di air liar,” terangnya menambahkan.
Potensi Ekonomi
Menurut Ijan, pada dasarnya proses pembesaran ikan bebeong dari sejak penetasan sampai dengan konsumsi tidak jauh berbeda dengan ikan lainnya, seperti ikan lele, yaitu sekitar 6 bulan.
Hanya saja, perbedaan secara ekonomi terletak pada penggunaan konsumsi ikan tersebut. Hal ini akan mempengaruhi waktu pemeliharaan serta biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan pakan.
Misalnya, ikan lele konsumsi (lele goreng) biasanya satu kilo isi 7-10 ekor dengan berat 1,4 ons. Namun, karena ikan bebeong kebanyakan untuk pepes (bukan goreng), maka bobot yang diinginkan satu ekor bobotnya sekitar 7 ons. Sehingga, nilai jual ikan bebeong juga akan lebih tinggi dari ikan lele maupun ikan nila. Begitupun dengan kebutuhan untuk biaya pakan.
“Ikan bebeong semakin besar semakin mahal. Kalau ikan lele kan sebaliknya. Tapi kalau kebutuhan konsumennya sama seperti ikan lele, satu kilo isi 7-10 ekor, ya harganya sedikit lebih mahal ikan bebeong,” jelasnya.
Dukungan Pemerintah Belum Maksimal
Lanjutnya mengatakan, proses budidaya ikan bebeong telah berjalan. Informasinya bebeong akan dijadikan ikon daerah oleh Pemkot Banjar. Meski begitu, Ijan menyebut sejauh ini belum ada dukungan maksimal dari pihak pemerintah kota untuk budidaya ikan bebeong.
Pemerintah kota hanya memfasilitasi indukan ikan bebeong dari Balai Benih Ikan (BBI) untuk proses pemijahan atau reproduksi. Tetapi indukan tersebut ternyata tidak bisa dijadikan ujicoba atau gagal.
Baca Juga: Si Budi Dikucir, Inovasi Disnakkan Ciamis untuk Tingkatkan Produksi Ikan
Oleh sebab itu, Ijan meminta ada perhatian dari pemerintah kota. Karena selama ini untuk proses pembudidayaan ikan bebeong, ia memerlukan biaya dan proses yang tidak mudah.
“Buat pemijahan saya beli indukan sendiri dari luar daerah. Makannya kami minta ada perhatian buat kami untuk mendukung proses budidaya ikan bebeong ini,” pungkasnya. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)

2 hours ago
5

















































