Chengdong Divestasi Saham Bumi, Kepemilikan Turun Jadi 5,99 Persen di Akhir 2025

2 hours ago 3

Chengdong divestasi saham Bumi menjadi perhatian pelaku pasar menjelang penutupan tahun 2025. Aksi ini tercatat berlangsung pada periode 1 Desember hingga 22 Desember 2025 dan berlangsung secara bertahap melalui puluhan transaksi. Data keterbukaan informasi menunjukkan adanya perubahan porsi kepemilikan yang cukup signifikan di pasar.

Baca Juga: Kehadiran ETF Emas Syariah dalam Menarik Investor Ritel di Bursa Pasar

Pergerakan tersebut terjadi di tengah volatilitas indeks dan meningkatnya aktivitas jual beli saham sepanjang Desember. Nilai transaksi yang mencapai kisaran Rp1,03 triliun turut memperkuat sinyal adanya strategi pengelolaan portofolio jangka menengah. Langkah ini juga memunculkan analisis baru terkait arah investasi asing di pasar domestik.

Chengdong Divestasi Saham Bumi di Tengah Volatilitas Pasar Akhir Tahun

Rangkaian transaksi dimulai pada 1 Desember 2025 dengan pelepasan 300 juta saham di harga Rp244 per lembar. Pada hari yang sama, masih terjadi penjualan lanjutan sebanyak 160.327.100 saham di harga Rp246. Pola penjualan ini menunjukkan strategi bertahap sejak awal bulan.

Pada 3 hingga 5 Desember 2025, transaksi kembali terjadi dengan total ratusan juta saham di rentang harga Rp238 hingga Rp243. Volume yang konsisten menandakan proses divestasi dirancang untuk menjaga stabilitas pasar. Hingga pekan pertama berakhir, jumlah pelepasan sahamnya telah mencapai lebih dari 1 miliar lembar.

Puncak Transaksi dan Variasi Harga

Memasuki pekan kedua Desember, Chengdong divestasi saham Bumi semakin intensif. Pada 8 dan 9 Desember 2025, tercatat beberapa transaksi besar masing-masing mencapai 300 juta saham per transaksi. Harga jual bervariasi dari Rp245 hingga Rp272 per saham.

Tanggal 10 Desember 2025 menjadi salah satu puncak aktivitas dengan empat kali transaksi dalam satu hari. Harga tertinggi pada hari tersebut menyentuh Rp326 per saham dengan total ratusan juta lembar berpindah tangan. Data tersebut memperlihatkan pemanfaatan momentum kenaikan harga untuk memaksimalkan hasil divestasi.

Dampak terhadap Porsi Kepemilikan Saham

Akibat aksi jual tersebut, kepemilikan saham investor asing ini turun dari 6,99% menjadi 5,99% per 22 Desember 2025. Jumlah saham yang dikuasai berkurang dari sekitar 25,99 miliar lembar menjadi 22,28 miliar lembar. Penurunan ini tercatat resmi dalam laporan yang mereka sampaikan pada 26 Desember 2025 lalu.

Baca Juga: Cara Kerja Broker Saham Lengkap dengan Jenisnya

Chengdong divestasi saham Bumi juga berdampak pada meningkatnya porsi saham beredar di publik. Kondisi ini tampaknya bisa memperbaiki likuiditas perdagangan harian. Beberapa analis mencatat bahwa penyesuaian kepemilikan seperti ini lazim terjadi menjelang tutup buku tahunan.

Sinyal Strategi Investor Asing

Perusahaan secara eksplisit menyebutkan tujuan transaksi sebagai divestasi tanpa rencana mempertahankan pengendalian. Perusahaan melepas seluruh saham yang tergolong sebagai saham biasa dan tidak mengaitkannya dengan skema perjanjian beli kembali. Langkah ini menegaskan bahwa perusahaan mengambil keputusan tersebut murni sebagai keputusan investasi.

Dalam konteks pasar, Chengdong memangkas kepemilikan saham Bumi sebagai bagian dari strategi manajemen risiko dan realisasi keuntungan. Sepanjang Desember 2025, harga saham bergerak di kisaran Rp238 hingga Rp388 per lembar, memberikan ruang bagi optimalisasi nilai. Pola ini juga sejalan dengan tren penyesuaian portofolio global menjelang tahun baru.

Respons Pasar dan Prospek Ke Depan

Pasar merespons aksi divestasi ini dengan fluktuasi harga yang relatif terkendali. Pada penutupan perdagangan 24 Desember 2025, harga saham tercatat di level Rp362 setelah mengalami koreksi harian sekitar 4,74%. Meski demikian, secara bulanan harga masih mencatat kenaikan lebih dari 39%.

Baca Juga: Perbedaan Trading Halt dan Suspend dalam Bursa Saham

Secara keseluruhan, Chengdong divestasi saham Bumi mencerminkan strategi penyesuaian portofolio investor asing menjelang akhir tahun 2025. Aksi jual bertahap dengan nilai lebih dari Rp1 triliun ini berlangsung secara transparan dan sesuai ketentuan pasar modal. Ke depan, pergerakan lanjutan dari langkah Chengdong divestasi saham Bumi masih akan menjadi perhatian. Terutama dalam membaca arah likuiditas dan sentimen pasar pada awal 2026. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |