Ciamis Tiris Euy! BPBD: Bukan karena Badai Aphelion

10 hours ago 5

harapanrakyat.com,- Belakangan ini, warga Kabupaten Ciamis, Jawa Barat mengeluhkan suhu udara yang terasa jauh lebih ‘tiris’ alias dingin dari biasanya, terutama pada malam dan pagi hari. 

Fenomena ini ramai diperbincangkan warga, bahkan tak sedikit yang mengaitkannya dengan isu viral soal ‘Badai Aphelion’ yang banyak beredar di media sosial. Namun, Kepala Pelaksana BPBD Ciamis, Ani Supiani, memastikan cuaca dingin tersebut bukan disebabkan oleh fenomena astronomi Aphelion.

Menurut Ani, cuaca dingin di Ciamis beberapa waktu terakhir ini terjadi karena faktor-faktor metereologis yang biasa terjadi saat peralihan musim.

“Cuaca dingin ini bukan karena Aphelion, ya. Tapi lebih karena faktor-faktor cuaca yang memang biasa terjadi pada masa transisi seperti sekarang,” ujar Ani, Senin (15/7/2025).

Menurutnya, kondisi dingin ini terjadi karena wilayah Ciamis saat ini sedang memasuki musim kemarau. Pergantian musim ini ditandai dengan dominasi angin timuran atau monsun Australia yang membawa udara kering dan dingin dari arah selatan. 

Selain itu, langit yang cenderung cerah terutama pada malam hari menyebabkan panas dari permukaan bumi lebih cepat terlepas ke atmosfer, sehingga suhu udara pun menurun drastis saat dini hari.

Kondisi tersebut juga diperparah oleh hujan lokal yang masih kerap turun di beberapa wilayah Ciamis. Meskipun sedang berada di musim kemarau, hujan yang sesekali turun justru membawa massa udara dingin dari awan ke permukaan serta menghalangi pemanasan maksimal dari sinar matahari pada siang hari.

Ani menjelaskan, situasi ini disebut sebagai kemarau basah, yakni kemarau yang masih diwarnai curah hujan dalam intensitas ringan hingga sedang. Ia memperkirakan cuaca seperti ini masih akan berlangsung hingga sekitar September 2025.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem di Sukadana Ciamis, Dapur Rumah Warga Ambruk Dihantam Angin Kencang

Badai Aphelion Bukan Penyebab Ciamis Tiris Alias Lebih Dingin dari Biasanya

Terkait istilah ‘Badai Aphelion’ yang beredar luas, Ani mengatakan, istilah tersebut tidak dikenal dalam dunia meteorologi dan telah diklarifikasi oleh BMKG sebagai informasi keliru.

“BMKG sudah menegaskan bahwa tidak ada badai aphelion. Aphelion sendiri adalah posisi saat Bumi berada paling jauh dari Matahari, dan itu terjadi setiap tahun. Fenomena ini tidak menimbulkan badai atau cuaca ekstrem di Bumi,” jelasnya.

Ani pun mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada informasi viral yang tidak mencantumkan sumber resmi. Untuk informasi cuaca dan iklim, masyarakat diminta merujuk langsung ke situs atau kanal resmi milik BMKG.

“Kami harap masyarakat lebih selektif dan kritis terhadap informasi yang beredar. Jangan sampai termakan hoaks yang justru menimbulkan kepanikan atau kesalahpahaman,” pungkasnya.

Baca Juga: RPH Cigembor Ciamis Resmi Kantongi Sertifikat NKV, Jamin Produk Hewan Aman dan Halal

Meski suhu dingin membuat banyak warga Ciamis merasa ‘tiris’, kondisi ini masih dalam kategori normal. Warga diimbau menjaga kesehatan, terutama anak-anak dan lansia, serta menyiapkan pakaian hangat bila beraktivitas pada malam atau dini hari. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |