Dedi Mulyadi Sebut Kebijakan Meliburkan Angkot di Kota Bandung Agar Wisatawan Menikmati Liburan

2 hours ago 6

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyebut kebijakan untuk meliburkan operasional angkutan kota (angkot) pada 31 Desember 2025 dan 1 Januari 2026 di Kota Bandung bertujuan agar wisatawan menikmati masa liburannya. Sebab, kemacetan parah seringkali terjadi karena angkot ngetem di sembarang tempat, melaju dengan pelan, bahkan ada juga yang mogok.

Hal itu tentunya berpotensi mengganggu kenyamanan bagi para wisatawan yang sedang menikmati liburan di Kota Bandung. “Angkot jalan pelan, ngetem sembarangan, ada yang mogok juga, itu sering membuat macet. Itu menyebabkan problem. Padahal kan orang liburan itu ingin menikmati suasana riang, gembira, dan rileks,” kata Dedi, Jumat (26/12/2025).

Baca juga: bank bjb Jaga Layanan Perbankan Selama Nataru, ATM dan Weekend Banking Tetap Beroperasi

Atas dasar hal itu, Dedi memutuskan untuk meliburkan operasional angkot di Kota Bandung pada malam pergantian tahun dan hari pertama tahun baru. Sehingga, mereka yang berlibur di Kota Bandung mendapat pelayanan yang optimal ketika mengunjungi tempat wisata, belanja, dan sebagainya, karena kemacetan parah tidak terjadi. “Mari lindungi semua konsumen agar wisatawan dapat menikmati suasana liburan yang gembira,” ucapnya.

Dedi menambahkan, sebelum meliburkan operasional angkot di Kota Bandung, ia sudah lebih dulu melakukan hal itu di kawasan Puncak Bogor dan sebagian Cianjur. Langkah untuk meliburkan operasional angkot di kawasan Puncak pernah Dedi lakukan ketika lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025.

Hal itu pun Dedi berlakukan kembali di kawasan Puncak, sehingga langkah itu bukan kebijakan pemerintah yang baru diberlakukan di Kota Bandung. “Ini bukan kebijakan baru. Saya dulu pernah memberlakukan (meliburkan operasional angkot), saat ini juga kembali berlaku di puncak,” ujarnya.

Baca juga: Buruh Jawa Barat Bakal Turun ke Jalan Lagi, Minta Gubernur Revisi Besaran UMSK 2026

Dedi menilai kebijakan untuk meliburkan operasional angkot di kawasan Puncak berhasil mengurai kemacetan di kawasan Puncak. Mengingat, kemacetan parah seringkali terjadi di kawasan Puncak, ketika ada libur panjang maupun tahun baru. “Macet horor bisa terurai setelah ada kebijakan meliburkan angkot. Jadi wisatawan dapat pelayanan yang baik,” tuturnya.

Dedi pun memastikan para sopir angkot di kawasan Puncak maupun Kota Bandung libur operasional, mereka mendapat uang kompensasi dari pemerintah. Khususnya untuk sopir angkot di Kota Bandung, pemerintah memberikan uang kompensasi senilai Rp 500 ribu. “Saat libur, mereka mendapat kompensasi sebesar Rp 500.000 per sopir,” katanya. (Reza/R6/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |