Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, resmi mengukuhkan posisinya sebagai salah satu bek tengah termahal di Asia. Berdasarkan pembaruan data Transfermarkt per Desember 2025, nilai pasar pemain US Sassuolo ini melonjak tajam. Angkanya menyentuh 10 juta Euro atau setara dengan Rp173,8 miliar.
Baca Juga: Ciro Alves Resmi Ajukan Naturalisasi, Berpotensi Perkuat Timnas Indonesia
Peningkatan ini tidak hanya membuat “Bang Jay” menjadi pemain termahal di skuad Garuda, tetapi juga membawanya masuk ke jajaran elit bek tengah termahal di Benua Kuning. Performa konsisten Idzes bersama Sassuolo di Serie A Italia musim 2025/2026, menjadi faktor utama kenaikan valuasinya.
Bek berusia 25 tahun itu kini tidak hanya menjadi pemain Indonesia dengan nilai pasar tertinggi, tetapi juga termahal di kawasan Asia Tenggara. Sehingga, melampaui sejumlah nama besar dari Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Media olahraga bahkan memuat bahwa Jay Idzes kini masuk daftar bek tengah termahal Asia. Bahkan, Bang Jay setara dengan pemain-pemain bertahan yang berkiprah di klub Eropa elite. Sehingga, menegaskan statusnya sebagai aset penting di bursa transfer internasional.
Saat ini, Idzes hanya berada di bawah nama-nama besar seperti Abdukodir Khusanov asal Uzbekistan yang bermain di RC Lens. Kemudian, Kim Min-jae dari Korea Selatan yang kini membela klub raksasa Liga Jerman, Bayern Munich. Di posisi ketiga ada Hiroki Ito dari Jepang (Bayern Munich), dan keempat Tsuyoshi Watanabe yang membela klub Feyenoord.
Penampilan Gemilang di Serie A Jadikan Bek Tengah Termahal di Asia
Sejak didatangkan Sassuolo pada musim panas 2025, Idzes langsung menjadi pilihan utama di lini belakang klub Italia tersebut. Penampilan solidnya di Serie A musim ini termasuk catatan jumlah menit bermain yang tinggi, menegaskan konsistensi dan keandalannya sebagai bek tengah.
Nilai pasar tidak hanya menggambarkan angka finansial, tetapi juga kepercayaan klub dan pengamat terhadap kualitas performa pemain. Idzes kini berada di antara lima besar pemain dengan valuasi tertinggi di skuad Sassuolo, bersanding dengan nama-nama seperti Andrea Pinamonti dan Ismaël Koné.
Kenaikan nilai pasar pemain berdarah Indonesia ini menjadi sinyal positif bagi sepak bola nasional dan regional. Idzes bukan hanya mengangkat nama Indonesia di kancah Eropa, tetapi juga membuka peluang bagi pemain Asia Tenggara lain untuk lebih dilirik klub-klub besar di kompetisi top dunia.
Baca Juga: John Heitinga, Profil dan Rekam Jejak Kandidat Kuat Pelatih Timnas Indonesia
Sebagai pemain yang pernah berkiprah di berbagai klub Eropa sebelum Sassuolo, termasuk FC Eindhoven dan Venezia, Idzes menunjukkan bahwa talenta dari Asia dapat bersaing di level elit.
Dengan usia emas 25 tahun, nilai pasar Idzes kemungkinan masih akan terus menanjak seiring dengan rumor ketertarikan klub-klub papan atas Eropa lainnya. Sehingga besar kemungkinan ia tidak hanya menjadi bek tengah termahal di Asia, bahkan bisa di dunia. (Adi/R5/HR-Online)

2 hours ago
2

















































