Karya Ajip Rosidi masih abadi dan memiliki tempat tersendiri di hati para penggemar sastra Indonesia. Hasil karya sastrawan Majalengka ini pun sangat luas mulai dari novel, puisi, cerpen, esai, hingga drama. Berikut ini adalah beberapa hasil karyanya yang pastinya sangat sayang untuk dilewatkan.
Baca Juga: Mengenal Sastrawan Betawi S.M Ardan dan Karya-karyanya
Hasil Karya Ajip Rosidi yang Patut Dibaca
Ajip Rosidi adalah seorang sastrawan, budayawan, dosen, dan seorang tokoh literasi yang penting di Indonesia. Ia lahir di Jatiwangi, Majalengka, Cirebon, Jawa Barat, pada tanggal 31 Januari 1938. Pada 29 Juli 2020 ia tutup usia setelah sempat mendapat perawatan di rumah sakit karena terjatuh.
Sebagai sastrawan terkenal, Ajip Rosidi sangat produktif dan telah menghasilkan banyak karya baik puisi, novel, cerpen, pantun, dan lainnya. Banyak karyanya sudah banyak diterbitkan dan diedarkan ke seluruh penjuru negeri sehingga mudah untuk mendapatkannya. Nah, berikut ini adalah beberapa contoh karyanya yang menjadi peninggalan berharga bagi dunia sastra Indonesia.
Nama dan Makna
Nama dan Makna adalah buku yang berisi kumpulan puisi tentang nilai keagamaan dan sosial kemasyarakatan. Di dalamnya ada 4 sajak yang merefleksikan pencarian makna hidup, renungan kasih sayang, dan pengalaman spiritual. Buku ini pertama kali terbit pada tahun 1988 oleh penerbit Dunia Pustaka Jaya di Jakarta.
Hidup Tanpa Ijazah yang Terekam dalam Kenangan
Karya Ajip Rosidi selanjutnya ada Hidup Tanpa Ijazah yang Terekam dalam Kenangan yaitu buku autobiografi sang sastrawan sendiri. Buku ini menceritakan bagaimana masa kecil Ajip Rosidi hingga kisahnya yang sempat mengajar di Jepang. Pembaca bisa melihat perjalanan panjang sang sastrawan yang tidak menamatkan SMA namun berhasil sukses bahkan menjadi dosen.
Baca Juga: Profil Daeng Kanduruan Ardiwinata, Sastrawan Sunda Berdarah Bugis Pendiri Paguyuban Pasundan
Jeram (Tiga Kumpulan Sajak)
Jeram (Tiga Kumpulan Sajak) juga menjadi karya menarik yang membuat tiga sajak berbeda. Ketiganya adalah Sajak-Sajak Hijau, Satu Saat dalam Sejarah, dan juga Kaki Langit Lain. Pencetakan buku ini pada tahun 2001 dan mendapatkan cetakan ulang oleh Pustaka Jaya pada tahun 2018.
Pesta: Sajak-Sajak Ajip Rosidi
Karya sajak atau puisi lainnya termuat dalam buku berjudul Pesta: Sajak-Sajak Ajip Rosidi. Buku yang terbit tahun 1956 ini menjadi salah satu karya puisi penting bagi sang Sastrawan. Sebab berkatnya, ia berhasil meraih Hadiah Sastra Nasional BMKN untuk puisi pada periode 1955-1956.
Sebuah Rumah Buat Hari Tua
Jika buku sebelumnya berisikan kumpulan sajak, karya satu ini berisikan kumpulan cerita pendek. Terdapat 10 judul cerpen di dalamnya seperti Sebuah Lukisan Telah Terjual Sudah, Sehabis Mimpi, Buah Apel. Lalu Sebuah Rumah Buat Hari Tua, Negeri Antahberantah, Matahari, Pada Suatu Sore, Rumah, Mimpi Masa Silam, dan Antara Kawan.
Anak Tanah Air: Secercah Kisah
Karya selanjutnya ini merupakan sebuah buku novel roman yang ditulis pada tahun 1980-an di Jepang. Buku ini mengisahkan tokoh utama bernama Ardi yang tinggal di kampung bersama pamannya yaitu Abdul Manan. Kemudian ia mendapat surat tawaran melanjutkan pendidikan di Jakarta dan sekolah di Taman Madya.
Setelah mendapatkan tawaran berharga tersebut, Adri kemudian memutuskan bersedia sekolah di Taman Madya. Di sana ia berkenalan dengan banyak teman baru termasuk yang memiliki hobi menulis. Namun konflik bermula saat ia bergaul dengan kader PKI dan menandatangani konsepsi presiden tanpa tahu apa-apa.
Mengenal Kesusasteraan Sunda
Karya Ajip Rosidi berikutnya ini merupakan sebuah telaah mendalam mengenai sejarah dan kondisi sastra Sunda setelah masa perang. Tujuannya membuat karya ini yaitu untuk memperkenalkan sastra Sunda kepada khalayak nasional Indonesia. Di dalamnya terdapat cerita pendek, novel, puisi, dan karya sastra lain dalam Bahasa Sunda.
Orang dan Bambu Jepang: Catatan Seorang Gai-jin
Karya selanjutnya yaitu sebuah buku menarik yang berjudul Orang dan Bambu Jepang: Catatan Seorang Gai-jin. Buku ini berisi pengamatannya tentang Jepang berdasarkan pengalamannya sendiri selama tinggal di Negeri Sakura tersebut. Dalam buku tersebut ia menyinggung bagaimana rasa malu masyarakat jepang hingga kejujuran mereka dalam kehidupan.
Baca Juga: Mengenal SI Puradisastra, Sastrawan Lekra dari Ciamis
Karya Ajip Rosidi sangatlah beragam dan dalam berbagai bentuk baik novel, cerpen, sajak, dan sebagainya. Hal tersebut tentu menunjukkan besarnya keseriusan dan kecintaannya terhadap karya sastra. Hingga kini karyanya tersebut masih menjadi favorit banyak orang dan terus dibaca dari generasi ke generasi. Masyarakat pun bisa mendapat karya sastrawan Ajip Rosidi tersebut dengan mudah lewat berbagai platform. (R10/HR-Online)

10 hours ago
8

















































