Pakades Terpadu, Inovasi Andalan untuk Penuntasan Anak Tidak Sekolah di Kota Banjar

10 hours ago 7

harapanrakyat.com,- Pakades Terpadu jadi inovasi andalan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banjar, Jawa Barat, untuk meningkatkan sumber daya manusia dan penuntasan anak tidak sekolah (ATS).

Dalam inovasi tersebut, Disdikbud Kota Banjar menggelar gebyar pendidikan non formal (PNF) di Lapang Tenis Pendopo Kota Banjar, Kamis (3/7/2025).

Kepala Disdikbud Kota Banjar, Kaswad mengatakan, dalam acara gebyar tersebut pihaknya mengundang seluruh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), serta Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP).

Baca Juga: Penerapan Jam Malam Bagi Peserta Didik, Disdikbud Kota Banjar Dukung untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan

“Gebyar pendidikan non formal ini tentunya dalam rangka penuntasan anak tidak sekolah, kita undang seluruh PKBM dan LKP,” kata Kaswad.

Ia menyebutkan, dalam dua minggu terakhir ini pihaknya sudah melakukan verifikasi data anak tidak sekolah. Berdasarkan data yang ada, jumlahnya sebanyak 1.772 orang dan berkurang sebanyak 25,17 persen.

“Sekarang sudah berkurang tinggal 1.326 orang. Dari data tersebut juga ada yang sudah masuk ke PKBM sebanyak 75 orang,” terangnya.

Inovasi Pakades Terpadu Penuntasan Wajib Belajar 13 Tahun

Lebih lanjut Kaswad menjelaskan, rata-rata anak tidak sekolah itu di antaranya ada yang bekerja, tidak mampu, pengaruh lingkungan, sakit, dan pindah domisili.

Sedangkan, dari jumlah yang ada sebanyak 1.362 orang anak tidak sekolah itu mulai dari jenjang SD, tapi angkanya kecil. Ada juga jenjang SMP, dan SMA.

“Kita akan mengejar penuntasan wajib belajar 13 tahun. Bagi yang bekerja dan sudah berumah tangga kita dorong untuk ikut ke dalam PKBM,” jelasnya.

Baca Juga: Pendaftaran Peserta Didik Baru, Disdikbud Kota Banjar Lunching Aplikasi Smart Dikdas

Sementara itu, jika ada masyarakat tidak mampu dan ingin melanjutkan pendidikan, pihaknya akan membantu melalui Program Berdaya Didik.

Sehingga ke depan inovasi Pakades Terpadu ini bisa bekerja sama dengan PKBM, kepala desa, lurah, dan camat untuk penuntasan anak tidak sekolah.

“Kalau ada yang tidak mampu nanti akan dibantu. Karena ada Program Berdaya Didik, nanti dari situ akan kita alokasikan sebagian untuk penuntasan anak tidak sekolah,” pungkas Kaswad. (Sandi/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |