harapanrakyat.com,- DPR RI meminta Badan Gizi Nasional (BGN) harus membuat kesepakatan bersama sejumlah pihak, sebelum membagikan Makan Bergizi Gratis (MBG) di masa libur semester ganjil sekolah dari akhir Desember 2025 sampai awal Januari 2026.
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani mengatakan, pembagian MBG di masa libur sekolah harus ada kesepakatan antara BGN dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), sekolah, maupun orang tua siswa.
Sebab, di masa libur sekolah ini pasti ada beberapa orang yang sudah mengagendakan untuk pergi berlibur bersama anak-anak.
“Banyak orang tua yang punya agenda liburan, jadi harus ada kesepakatan. Mereka mau tidak mengambil ke sekolah atau ada opsi lain,” kata Netty di Kota Bandung, Selasa (23/12/2025).
Menurutnya, libur semester dengan libur reguler setiap pekan pada Sabtu dan Minggu ini tentunya memiliki perbedaan.
Apabila, libur reguler bisa menyiapkan extra puding atau makanan tambahan dalam MBG pada hari sebelumnya. Sedangkan, masa libur semesteran waktu lebih panjang, sehingga ada tantangan tersendiri bagi sekolah khususnya guru, apabila orang tua harus mengambil MBG di sekolah.
Baca Juga: Rentan Terpapar Konten Negatif, Pemerintah Harus Berikan Perlindungan Anak di Ruang Digital
Kemudian, orang tua siswa terutama yang sudah memiliki agenda liburan pasti akan berpikir ulang, karena mereka harus mengambil MBG.
“Lalu libur biasa, kan dapat extra puding dari SPPG. Kalau libur semesteran ada tantangan untuk guru, karena harus piket sebelum orang tua mengambil MBG, jika memang harus diambil di sekolah. Orang tua siswa juga berpikir ulang, apakah tetap pergi liburan atau diam di rumah untuk mengambil MBG,” tuturnya.
Pembagian MBG di Masa Libur Semester Rumit
Netty menilai pembagian MBG akan menimbulkan kerumitan tersendiri daripada saat siswa masuk sekolah.
Ketika siswa masuk sekolah, guru bisa mengawasi mereka saat mengonsumsi MBG di sekolah jika ada kejadian bisa tertangani.
Ketika libur sekolah, para siswa tentu akan mengonsumsi MBG di rumah masing-masing. Netty pun khawatir dalam perjalanan dari sekolah menuju rumah, MBG ini terkontaminasi.
“Itu tentu menimbulkan kerumitan. Kalau di sekolah kan bisa langsung tertangani jika ada kejadian. Kalau di rumah, enggak tahu di perjalanan ada peristiwa apa,” ucapnya.
Selain itu, Netty juga menyoroti adanya penambahan waktu pengolahan hingga mengonsumsi MBG di rumah. Padahal ada batasan waktu untuk mengonsumsi dari waktu pengolahan MBG.
“Harus lebih banyak melibatkan sumber daya manusia, karena ada waktu tempug dari rumah ke sekolah, lalu dari sekolah ke rumah untuk makan MBG. Itu harus jadi perhatian, karena ada batas waktu pengolahan hingga mengonsumsi MBG,” ujarnya.
Dengan demikian, Netty akan menemui Kepala BGN, Dadan Hindayana secara informal untuk mempertimbangkan penerapan kebijakan pembagian MBG di masa libur sekolah.
“Menurut saya, ini harus jadi pertimbangan. Saya akan temui Kepala BGN secara informal agar berhati-hati untuk menetap kebijakan ini,” katanya.
Sebagai informasi, pada Minggu 21 Desember 2025, Kepala BGN, Dadan Hindayana menyatakan bahwa pembagian MBG tetap berlangsung, walaupun para siswa sedang memasuki masa libur semesteran sekolah.
Baca Juga: Anggota Komisi I DPR RI Dorong Mitigasi Bencana di Sumedang Lewat Penanaman Pohon
Dadan berujar, SPPG akan menginventarisasi siswa yang bersedia mengambil MBG di sekolah masing-masing. (Reza/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

2 hours ago
4

















































