Perbedaan Supernova vs Kilonova, Fenomena Ledakan Bintang di Alam Semesta

2 hours ago 5

Supernova vs kilonova merupakan dua peristiwa transien astronomi yang paling bertenaga dan memukau dalam sejarah pengamatan luar angkasa. Jagat raya bukanlah tempat yang tenang. Akan ada berbagai aktivitas ekstrem yang melibatkan kematian bintang-bintang masif hingga tabrakan objek-objek eksotis. Meskipun keduanya tampak seperti titik cahaya terang muncul tiba-tiba pada langit malam, mekanisme pemicu dan dampak yang kedua fenomena ini hasilkan sangatlah berbeda.

Baca Juga: NASA Rekam Suara Petir di Mars untuk Pertama Kalinya

Memahami fenomena ini bukan sekadar mempelajari kehancuran. Akan tetapi, juga memahami asal-usul materi yang menyusun dunia kita. Tanpa ledakan-ledakan besar ini, elemen-elemen berat yang ada di Bumi mungkin tidak akan pernah terbentuk.

Mekanisme Pemicu: Bagaimana Supernova vs Kilonova Terbentuk?

Perbedaan mendasar antara supernova vs kilonova terletak pada objek apa yang meledak dan bagaimana proses itu bermula. Supernova umumnya masuk dalam klasifikasi dua kategori besar. Pertama, supernova tipe II yang terjadi ketika sebuah bintang masif (setidaknya 8 hingga 15 kali massa Matahari) kehabisan bahan bakar nuklir dalam intinya. Tanpa tekanan luar dari fusi nuklir, gravitasi menyebabkan inti bintang runtuh ke dalam. Hal itu menghasilkan ledakan raksasa yang melontarkan lapisan luar bintang ke ruang angkasa.

Lalu, terdapat juga supernova tipe Ia yang terjadi dalam sistem bintang biner. Sebuah bintang kerdil putih yang mati dapat “mencuri” materi dari bintang pasangannya. Ketika massa kerdil putih tersebut mencapai titik kritis (batas Chandrasekhar), ia akan memicu reaksi fusi termonuklir yang tidak terkendali. Ini akan menghancurkan bintang tersebut sepenuhnya dalam satu ledakan dahsyat.

Sementara itu, kilonova memiliki skenario yang lebih spesifik dan langka. Kilonova terjadi akibat tabrakan atau penggabungan dua objek yang sangat padat. Biasanya gabungan dua bintang neutron atau sebuah bintang neutron dengan lubang hitam dalam sistem biner. Bintang neutron adalah sisa-sisa inti bintang yang sangat padat. Massa lebih besar dari Matahari dan mampat ke dalam ruang seukuran kota besar. Ketika kedua objek ini berputar semakin dekat dan akhirnya bertabrakan, terciptalah ledakan kilonova.

Perbandingan Skala Energi dan Kecerahan

Dalam perbandingan energi supernova vs kilonova, supernova secara visual sering kali terlihat lebih terang dan bertahan lebih lama. Sebuah supernova tunggal dapat memancarkan cahaya yang lebih terang daripada seluruh galaksi tempatnya berada selama beberapa minggu atau bulan. Energi yang ia lepaskan sangat luar biasa. Energi ini mampu memicu pembentukan bintang baru pada nebula sekitarnya melalui gelombang kejut.

Baca Juga: Lubang Ozon Antartika Menyusut, Pertanda Pemulihan Bumi

Kilonova, meski namanya mengandung kata “kilo” (seribu), sebenarnya memiliki tingkat kecerahan yang berada antara nova klasik dan supernova. Istilah kilonova ini karena ledakannya sekitar 1.000 kali lebih terang daripada nova biasa. Namun secara keseluruhan tetap lebih redup (sekitar 1/10 hingga 1/100 kali) daripada supernova yang paling bertenaga. Kemudian, kilonova memiliki ciri khas unik. Ia melepaskan gelombang gravitasi (riak pada ruang-waktu) yang dapat observatorium deteksi seperti LIGO dan Virgo. Ini juga yang terjadi pada peristiwa bersejarah Agustus 2017.

Pembentukan Elemen Berat di Alam Semesta

Aspek yang paling menarik dari pembahasan supernova vs kilonova adalah kontribusi keduanya terhadap tabel periodik unsur. Supernova bertanggung jawab atas penyebaran elemen seperti oksigen, zat besi, dan silikon ke luar angkasa. Elemen-elemen inilah yang nantinya menjadi bahan baku pembentukan planet berbatu dan kehidupan.

Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kilonova adalah “pabrik” utama bagi unsur-unsur yang lebih berat daripada besi. Melalui proses bernama r-process (penangkapan neutron cepat), tabrakan bintang neutron dalam kilonova menciptakan lingkungan yang sangat kaya akan neutron. Kondisi ini memungkinkan pembentukan logam mulia seperti emas, platinum, perak, serta unsur radioaktif seperti uranium dalam jumlah masif. Hal ini juga berarti emas yang ada pada perhiasan manusia kemungkinan besar berasal dari tabrakan bintang neutron miliaran tahun lalu.

Baca Juga: Rasi Bintang Cassiopeia, Konstelasi Unik Berbentuk W di Langit Utara

Perbandingan antara supernova vs kilonova memperlihatkan betapa dinamisnya siklus hidup benda langit. Supernova adalah bentuk akhir dari evolusi bintang masif tunggal atau interaksi kerdil putih yang masif. Sementara kilonova adalah hasil akhir dari tarian maut dua sisa bintang paling padat dalam alam semesta. Supernova memang jauh lebih unggul dalam hal durasi cahaya dan frekuensi kejadian. Namun, kilonova memegang peranan krusial sebagai sumber utama logam mulia dan laboratorium alami untuk mempelajari gelombang gravitasi. Supernova vs kilonova merupakan pengingat bahwa kehancuran pada satu sudut alam semesta sering kali menjadi benih bagi pembentukan materi baru bagian sudut lainnya. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |