harapanrakyat.com, – Pasca terjadinya longsor tebing setinggi 25 meter disertai pepohonan besar jenis pinus dan aren, Polres Sumedang mengambil langkah cepat untuk mencegah terjadinya longsor susulan di kawasan Desa Cigendel, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Salah satu upaya yang dilakukan Polres Sumedang, adalah penanaman ratusan bibit pohon yang dinilai mampu memperkuat struktur tanah.
Kapolres Sumedang, AKBP Sandityo Mahardika mengatakan, penanaman dilakukan untuk memperkuat struktur tanah dan mengurangi risiko longsor lanjutan maupun pohon tumbang di kemudian hari. Jenis tanaman yang dipilih antara lain kaliandra, jakaranda, dan galam, yang dinilai efektif menahan erosi.
Baca juga: Pasca Longsor di Pamulihan Sumedang, Arus Lalin Dilakukan Buka Tutup
“Pasca terjadi longsor, kita melakukan upaya penanaman pohon kaliandra, jakaranda dan galam, dengan maksud untuk menahan supaya tanah tersebut tidak longsor,” kata Tyo usai melakukan penanaman pohon di lokasi longsor, Jumat (26/12/2025).
Penanaman Pohon Cegah Longsor Susulan
Ia menyebutkan, penanaman ini dilakukan sebagai langkah pencegahan agar tanah lebih stabil dan potensi longsor susulan bisa diminimalkan.
“Kami ingin memastikan lereng tanah menjadi lebih stabil. Tanaman yang dipilih memiliki karakteristik akar yang efektif menahan tanah. Karena kami khawatir ini akan terjadi longsor susulan,” ujarnya.
Menurut Tyo, jenis pohon yang ditanam memiliki karakter perakaran serabut yang mampu mengikat tanah lebih baik dibanding tanaman sebelumnya, seperti pinus dan pohon keras lain yang cenderung berakar tunggang. Dengan sistem perakaran tersebut, tanah di lereng diharapkan lebih kuat menahan pergeseran.
“Sebelumnya, ini ditanami pohon pinus dan tanaman keras lainnya yang mungkin akarnya akar tunggang. Kita menanam jakaranda ini, akarnya akar serabut, sehingga mampu menahan lebih banyak erosi tanah,” ucapnya.
Selain penanaman, pihak kepolisian juga mengerahkan alat berat untuk membersihkan material longsor, dan mengevakuasi batang-batang kayu berukuran besar yang sempat menutup badan jalan. Evakuasi menggunakan alat berat dinilai perlu, karena ukuran dan bobot kayu tidak memungkinkan ditangani dengan tenaga manual.
Baca juga: Dedi Mulyadi Sebut Kebijakan Meliburkan Angkot di Kota Bandung Agar Wisatawan Menikmati Liburan
“Alat berat ini kami gunakan untuk mengevakuasi batang-batang kayu yang ukuran diameternya cukup besar. Mengandalkan tenaga manusia tidak cukup, agar pembersihan berjalan cepat dan aman,” jelasnya.
Dalam kegiatan ini, Polres Sumedang menargetkan penanaman sekitar 200 hingga 300 bibit pohon. Langkah tersebut diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam mengurangi risiko bencana alam di jalur vital penghubung Bandung-Cirebon tersebut.
Selain itu Polres Sumedang juga membagikan bibit pohon kepada pengendara yang melintas di jalan nasional Bandung-Cirebon.
Diberitakan sebelumnya, Bencana tanah longsor disertai pohon tumbang terjadi di ruas Jalan Raya Bandung-Sumedang, tepatnya di wilayah Desa Cigendel, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (25/12/2025).
Insiden tersebut, menyebabkan sebagian badan jalan tertutup material longsoran dan berdampak pada kemacetan lalu lintas dari kedua arah. Antrean kendaraan pun mengular di lokasi kejadian. (Aang/R6/HR-Online)

2 hours ago
4

















































