Sejarah Pesantren Sukamiskin terbilang cukup panjang karena merupakan pondok pesantren tertua di Kota Kembang, Bandung. Pondok ini sudah berdiri lebih dari satu abad dan menjadi saksi penyebaran Islam di Bumi Sunda. Berikut akan kita bahas lebih lanjut mengenai sejarah pesantren yang usianya sudah ratusan tahun ini.
Baca Juga: Pesantren Batuhampar, Pusat Pendidikan Islam se-Sumatera Sejak Zaman Kolonial
Sejarah Pesantren Sukamiskin yang Ada di Bandung, Jawa Barat
Pesantren Sukamiskin adalah pesantren yang hingga kini masih menjadi tujuan banyak santri dari berbagai wilayah. Sebab pondok ini sudah terbukti melahirkan banyak tokoh agama sukses, salah satunya KH Zaenal Mustofa. Pondok ini pun telah mendidik ratusan bahkan ribuan santri dan masih terus aktif hingga saat ini.
Pesantren ini sendiri hadir dengan gaya berbeda dan unik karena sudah ada sejak zaman kolonial. Kita bisa melihat bangunannya yang masih kokoh berdiri tegak dengan gaya arsitektur bernuansa kolonial. Dinding tebal, jendela kuno, hingga lantai ubin dari masa lalu masih terjaga dan terawat dengan baik.
Pendiri Pesantren Sukamiskin
Pesantren Sukamiskin di Jalan AH Nasution ini didirikan pertama kali oleh KH Raden Muhammad bin Alqo. Ia merupakan seorang ulama besar yang lahir pada pertengahan abad ke-19 dan wafat pada tahun 1911. Ia menjadi salah satu tokoh penting bahkan menjadi pilar utama dalam sejarah Pesantren Sukamiskin.
KH Raden Muhammad bin Alqo merupakan keturunan bangsawan meskipun masa kecilnya tak banyak terungkap. Ia menghabiskan masa mudanya dengan menuntut ilmu dengan berguru ke berbagai ulama dari berbagai wilayah. Semasa hidupnya ia kemudian menjadi pengajar sekaligus penulis yang meninggalkan banyak manuskrip dalam berbagai bidang.
Setelah menempuh perjalanan panjang dalam menuntut ilmu, KH Raden Muhammad bin Alqo kemudian mendirikan pesantren. Ia mendirikan pesantren yang kemudian terkenal dengan nama Sukamiskin pada tahun 1881 di Bandung, Jawa Barat. Pondok tersebutlah yang kemudian akan menjadi pusat pendidikan Islam dengan ribuan santri dari berbagai wilayah.
Baca Juga: Sejarah Pesantren Musthopawiyah, Pernah Menampung Mantan Napi
KH Raden Muhammad bin Alqo sendiri memimpin pondok ini selama kurang lebih 36 tahun lamanya. Setelah itu, ia menyerahkan kepemimpinannya atas pondok pesantren ini pada menantunya yang bernama Kiai Kholil. Pada sejarah Pesantren Sukamiskin, pondok ini semakin eksis di bawah kepemimpinan KH Raden Ahmad Dimyati.
Kiai Dimyati membawa perubahan pada ponpes ini menjadi lebih terarah setelah menimba ilmu di Mekkah. Pada masanya terjadi modernisasi yang membawa perubahan dan kemajuan bagi ponpes hingga saat ini. Salah satu perubahannya yaitu dengan mengubah penggunaan bahasa Jawa menjadi bahasa Sunda yang berlaku hingga kini.
Asal Usul Nama Sukamiskin
Nama Sukamiskin pada pondok ini sendiri merupakan nama pemberian langsung dari KH Raden Muhammad bin Alqo. Sukamiskin sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu suq yang artinya pasar dan misk berarti minyak wangi. Sehingga makna gabungan kedua kata tersebut secara bahasa berarti pasar minyak wangi.
Dalam sejarah Pesantren Sukamiskin ini, pemilihan nama tersebut karena pondok tersebut menjadi tempat pertama yang masyarakat datangi untuk menuntut ilmu agama. Selain itu juga untuk menggambarkan bahwa ponpes ini seolah-olah menjadi pasar terkenal yang menjadi tujuan banyak orang. Pondok ini pun kita populer, baik di Bandung maupun kota lainnya.
Melewati Banyak Tantangan
Telah berdiri ratusan tahun sejak zaman kolonial, pondok ini tentu melewati banyak tantangan. Contohnya yaitu pada tahun 1942 yang mana terjadi pengeboman di pondok pesantren oleh pihak Belanda. Pengeboman tersebut jelas membuat bangunan ponpes ini luluh lantak dan meninggalkan puing-puing bangunan.
Meskipun sempat hancur karena pengeboman namun Pondok Pesantren Sukamiskin masih teguh dan kembali bangkit. Di bawah kepemimpinan Kiai Ahmad Haedar Dimyati, putra Kiai Dimyati, pondok ini kembali dibangun. Bangunan tersebutlah yang kemudian masih eksis hingga saat ini dan terus beroperasi untuk menuntut ilmu.
Baca Juga: Sejarah Pesantren di Jawa Barat Tahun 1800-1900, Basis Pendidikan Islam yang Ditakuti Belanda
Sejarah Pesantren Sukamiskin yang ada di Bandung ini memang cukup panjang dan penuh perjuangan. Pondok pesantren ini pun tetap berdiri kokoh meskipun menghadapi banyak tantangan sejak masa kolonial. Di bawah pimpinan pada ulama masyhur, pondok ini pun melahirkan tokoh-tokoh populer berjasa. Dengan sejarah Pesantren Sukamiskin yang luar biasa ini, tidak heran jika keberadaannya masih eksis hingga sekarang. (R10/HR-Online)

8 hours ago
8

















































