harapanrakyat.com,- Menerapkan strategi diversifikasi platform media sosial untuk konten kreator sangat penting. Sebab, hal ini sebagai langkah antisipasi dari berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan pada salah satu platform.
Bayangkan jika aplikasi TikTok dihapus besok pagi misalnya. Otomatis semua kerja keras yang sudah dibangun bertahun-tahun hilang seketika tanpa bekas.
Karena itu, kreator dianjurkan tidak hanya jago bermain di satu aplikasi saja. Sebab, platform lain menawarkan peluang pertumbuhan yang sama besar untuk karier. Sehingga, perlu cara untuk menyebar jaring pengaman ke berbagai kanal digital lain. Hal ini penting agar pendapatan tidak terputus total jika terjadi masalah teknis mendadak.
Istilah bisnis kuno yang mengatakan “jangan taruh semua telur dalam satu keranjang” ternyata sangat relevan. Ini bisa diterapkan dalam strategi pengelolaan aset digital modern. Pasalnya, menggantungkan seluruh nasib karier pada satu aplikasi pihak ketiga adalah tindakan berisiko tinggi bagi masa depan.
Baca juga: Mengungkap Tren Konten Autentik yang Jadi Daya Tarik Utama Gen Z, Simak Penjelasannya!
Apalagi publik sering mendengar kisah tragis kreator besar yang kehilangan akses ke akun utama dalam sekejap. Ini sering terjadi karena serangan laporan palsu atau peretasan. Karena tanpa cadangan basis audiens di tempat lain, mereka terpaksa membangun ulang segalanya dari nol dengan perasaan frustasi.
Selain faktor keamanan akun yang rentan, setiap platform media sosial memiliki audiens dan perilaku pengguna yang berbeda. Hadir di berbagai tempat sekaligus, secara konsisten, memungkinkan kreator menjangkau segmen pasar baru. Segmen ini mungkin tidak tersentuh di platform utama sebelumnya.
Perlu Anda ketahui, algoritma distribusi konten juga fluktuatif dan bisa berubah drastis kapan saja tanpa pemberitahuan resmi. Jika jangkauan tiba-tiba mati di satu tempat, kreator masih memiliki sekoci penyelamat. Itu adalah platform lain yang performanya sedang naik daun.
Di sisi lain, brand atau calon klien bisnis cenderung lebih menyukai kerjasama dengan kreator yang memiliki jejak digital kuat. Terlebih lagi jika jejak tersebut tersebar di banyak kanal. Hal ini menunjukkan tingkat profesionalisme dan keseriusan dalam membangun citra diri. Ini adalah ciri seorang pembuat konten yang berpengaruh dan tidak mudah hilang.
Strategi Silang Platform untuk Diversifikasi
Untuk melakukan ini, kreator tidak perlu merasa terbebani untuk membuat konten baru yang berbeda untuk setiap akun media sosial. Gunakan strategi daur ulang konten dengan memposting ulang konten video yang sama. Namun disesuaikan sedikit format keterangan dan judulnya agar relevan.
Caranya, prioritaskan untuk memindahkan pengikut setia ke platform yang lebih privat dan aman. Contohnya adalah daftar email berlangganan atau saluran siaran pesan instan. Pasalnya, aset database kontak seperti ini sepenuhnya milik kreator. Aset tersebut tidak akan bisa direbut, dibatasi, atau dihapus oleh perubahan algoritma platform manapun. Sehingga, ini adalah kunci utama diversifikasi platform media sosial.
Baca juga: Peluang Cuan Profesi UGC Creator tanpa Harus Menjadi Influencer Terkenal
Kemudian, mulailah dengan menguasai dua platform utama terlebih dahulu secara mendalam sebelum merambah ke semua aplikasi baru. Lalu, fokus pada kualitas interaksi yang bermakna di kedua tempat tersebut jauh lebih efektif dampaknya. Ini lebih baik daripada sekadar hadir di mana-mana tetapi sepi penonton.
Maka dari itu, kesiapan mental menghadapi skenario terburuk adalah pembeda kreator amatir dengan pebisnis media profesional. Oleh karena itu, segera lakukan langkah tersebut demi masa depan karir yang lebih tenang, aman, dan stabil di dunia digital. (Muhafid/R6/HR-Online)

2 hours ago
6

















































