Astronom Mulai Menemukan Petunjuk Keberadaan Planet Y Misterius

4 hours ago 3

Adanya dugaan mengenai keberadaan planet Y karena mengorbit jauh di luar Neptunus dan menjadi penjelasan paling sederhana atas anomali misterius pada Sabuk Kuiper. Seorang peneliti, Amir Siraj, dari Princeton University telah menemukan adanya hubungan atau kemiringan aneh pada orbit di beberapa objek Sabuk Kuiper. Wilayah tersebut merupakan area dingin yang berisi sisa sisa es membentuk planet

Baca Juga: Kandidat Planet di Bintang Rigel Kentaurus

Sebuah tim astronom memperkirakan adanya planet baru yang tersembunyi di wilayah terjauh Tata Surya. Planet misterius yang sementara disebut Planet Y ini diduga memiliki massa di antara Merkurius dan Bumi. Jika benar ada, planet tersebut diperkirakan mengorbit Matahari pada jarak sekitar 100 hingga 200 satuan astronomi (SA), jauh melampaui orbit Neptunus.

Temuan ini menunjukkan bahwa Tata Surya masih menyimpan banyak misteri. Meskipun wahana antariksa Voyager telah meninggalkan pengaruh gravitasi Matahari dan melaju menuju ruang antarbintang, ternyata masih ada benda-benda langit yang mengorbit Sang Surya pada jarak yang sangat jauh.

Gravitasi Keberadaan Planet Y

Gravitasi dari planet Y ini juga menjadi penyebab mengapa objek-objek yang ada di dekatnya terdorong miring kurang lebih sekitar 15 derajat dari bidang datar Tata Surya.

“Apabila lengkungan itu nyata, maka penjelasannya paling masuk akal adalah terdapat planet yang belum ditemukan,” ujar Siraj. Peneliti kemudian juga menambahkan bahwa ada kemungkinan anomali ini terjadi secara kebetulan hanya sekitar 2-4% saja.

Menurut para ahli, munculnya keberadaan planet Y ini diperkirakan punya massa lebih besar dari Merkurius. Akan tetapi, ukurannya memang lebih kecil dari planet Bumi. Planet ini juga telah mengorbit Matahari pada jarak 100 sampai dengan 200 kali lebih jauh daripada planet Bumi.

Beda dari Planet Sembilan

Jonti Horner dari University of Southern Queensland, Australia, menilai kemungkinan keberadaan planet baru ini cukup masuk akal. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa kita masih belum benar-benar memahami apa yang ada di wilayah terluar Tata Surya. “Baru dalam beberapa dekade terakhir kita mulai menjelajahi ruang angkasa di luar Neptunus,” ujarnya.

Para astronom berpendapat, planet semacam itu kemungkinan tidak terbentuk di lokasi sejauh itu dari Matahari. Sebaliknya, bisa jadi planet tersebut berasal dari luar Tata Surya pada masa awal pembentukannya. “Penyebaran tampaknya lebih mungkin terjadi,” tambah Horner.

Planet Y yang diusulkan ini berbeda dari hipotesis Planet Kesembilan baik dari sisi lokasi maupun pengaruhnya. Planet Kesembilan, jika benar ada, diperkirakan dapat menjelaskan pengelompokan orbit benda-benda pada jarak yang sangat jauh. Sementara itu, Planet Y lebih berkaitan dengan penjelasan mengapa bidang rata-rata Sabuk Kuiper tampak melengkung. “Tandanya berbeda,” jelas Amir Siraj, seraya menegaskan bahwa kedua gagasan tersebut bisa saja benar dan tidak saling bertentangan.

Selain itu, gagasan mengenai planet tersembunyi ini bukanlah suatu hal yang baru. Sebelumnya para ilmuwan juga telah mengusulkan keberadaan planet sembilan. Itu merupakan sebuah dunia hipotesis dengan ukuran 10 kali massa bumi dan sudah mengorbit setidaknya 300 kali lebih jauh dari matahari.

Meski begitu pengaruh keberadaan Planet Y ini juga sangat berbeda. Apabila planet sembilan peneliti yakini bisa menyebabkan beberapa objek di kejauhan mengelompok dalam satu arah, maka planet justru memiringkan atau melengkungkan bidang orbit pada sabuk Kuiper.

“Tanda tangan gravitasi nya sudah berbeda,” ujar Siraj. Selain itu, Siraj juga menekankan bahwa kedua planet hipotesis tersebut, yakni planet Y dan juga planet Sembilan, bisa saja hadir secara bersamaan tanpa harus saling bertentangan.

Baca Juga: Mengenal Planet Krypton, Bisakah Menemukannya di Dunia Nyata?

Planet Misterius Lainnya

Selain penemuan planet misterius lainnya seperti planet sembilan, sejak abad ke-19 para astronom juga sudah menduga keberadaan planet X. “X” sendiri menjadi sebuah lambang angka romawi “10” dan belum diketahui kepastiannya. Sebenarnya, konsep ini juga muncul jauh sebelum Pluto mendapat statusnya sebagai planet Katai di tahun 2006 lalu. 

Meski begitu, hingga saat ini planet X masih terbilang cukup misterius keberadaannya. Kemudian, pada beberapa tahun terakhir ini perbincangan telah bergeser pada planet sembilan.

Konfirmasi Akan Muncul dalam Waktu Dekat

Mengenai keberadaan planet Y ini, jika memang bukan kebetulan, maka penjelasan paling masuk akal adalah planet dengan masa antara Merkurius dan bumi mampu mengorbit matahari dengan jarak 100-200 SA. 

Akan tetapi, planet seukuran Pluto juga mungkin ada, namun kurang cocok dengan data hasil penelitian. Sementara itu, benda dengan ukuran jauh lebih besar dari Bumi sudah pasti akan menimbulkan efek di area yang lebih dekat. Kemungkinan besarnya juga sudah terdeteksi sejak lama.

Masa Depan Pencarian Planet

Mengenai keberadaan planet Y ini, para astronom sendiri juga tidak perlu menunggu lama untuk menguji teorinya. Observatorium Vera C. Rubin akan segera beroperasi dan melakukan survei langit selama 10 tahun dengan menggunakan tingkat detail yang belum pernah ada sebelumnya.

Observatorium ini para peneliti harapkan bisa menemukan planet Y secara langsung atau setidaknya mengumpulkan lebih banyak bukti dari tarikan gravitasinya.

“Observasi Rubin akan memperluas katalog objek trans Neptunus secara drastis,” kata Siraj.

Siraj juga menambahkan, jika benar ada, maka manusia akan melihatnya dalam beberapa tahun pertama saat survey berlangsung.

“Apabila planet dia memang ada kita kemungkinan bisa melihatnya pada beberapa tahun pertama survey,” katanya.

Baca Juga: Kawah Kiladze Pluto Pernah Meletus Dahsyat

Meski saat ini masih sebatas hipotesis saja, akan tetapi sejarah astronomi mampu mengajarkan bahwa anomali kecil seringkali berakhir pada penemuan besar. Seperti munculnya sebuah prediksi keberadaan Neptunus dan juga penemuan Pluto. Saat ini, para ilmuwan juga masih menanti apakah kabar keberadaan planet Y akan menjadi babak baru dalam pemahaman tentang kosmos atau tidak. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |