Dosen dan BEM Unigal Terapkan Teknologi Inovasi Kalkulator Deteksi Stunting dan Pertanian Cerdas di Kota Banjar

2 hours ago 5

harapanrakyat.com,- Dosen dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Galuh Ciamis di Kota Banjar, Jawa Barat, menerapkan teknologi dan inovasi di bidang kesehatan untuk deteksi dini stunting. Inovasi teknologi tersebut berupa Kalkulator Deteksi Stunting atau disebut Kalkulating. 

Penerapan inovasi teknologi Kalkulator Deteksi Stunting ini merupakan bagian dari program Pengabdian Masyarakat Berdampak. Program ini didanai Direktorat Jenderal Riset dan Pengabdian Masyarakat Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek) tahun pendanaan 2025.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan dua mitra, yaitu kelompok kader dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Kahuripan, Desa Jajawar, Kecamatan Banjar.

Baca Juga: Unigal Ciamis Gelar Karya Kegiatan KKN Mahasiswa, 10 Kelompok Terbaik Ekspose Program Unggulan

Terapkan Teknologi Inovasi Kalkulator Deteksi Stunting di Kota Banjar

Ketua Program Pengabdian Masyarakat Berdampak, Asri Aprilia Rohman mengatakan, Kalkulator Deteksi Stunting adalah sebuah sistem terpadu yang menyediakan alat peraga fitur deteksi stunting berbasis antropometri.

Alat tersebut terintegrasi dengan deteksi risiko stunting pada remaja, deteksi perkembangan berbasis SDIDTK, edukasi dunia anak. Termasuk aturan dasar pemberian makan kepada anak, serta tutorial pembuatan MP-ASI tinggi protein hewani sesuai usia.

Adapun Kalkulating ini memiliki kelebihan, yaitu, web responsive dalam berbagai perangkat. Baik PC, laptop maupun smartphone.

“Setelah input data melalui website, nanti akan terlihat hasilnya. Apakah risiko stunting atau tidak stunting,” kata Asri Aprilia kepada harapanrakyat.com, Rabu (4/11/2025).

“Inovasi teknologi ini sudah kami implementasikan. Bisa diakses oleh masyarakat, tidak hanya oleh petugas,” ujar Asri Aprilia yang juga Dosen Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Galuh.

Pertanian Cerdas

Selain deteksi dini stunting melalui inovasi teknologi, pihaknya juga memperkenalkan model pemanfaatan pekarangan gizi keluarga berbasis agribisnis. Model tersebut mengintegrasikan tanaman pangan lokal dan perikanan sebagai sumber protein hewani. Sehingga tercipta ekosistem pangan rumah tangga yang berkelanjutan dan mandiri.

Kegiatan ini dilakukan melalui pendekatan edukatif, partisipatif, dan produktif, dengan mengedepankan potensi masyarakat. Serta nilai- nilai kearifan lokal yang telah tertanam dalam budaya warga Desa Jajawar.

“Untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan gizi masyarakat harus diawali dari pemanfaatan sumberdaya yang tersedia. Maupun yang dapat disediakan di lingkungannya,” ujarnya.

Baca Juga: Langkah Pemerintah Turunkan Angka Stunting di Kota Banjar

Melalui pendekatan pertanian cerdas skala rumah tangga, KWT Kahuripan telah dibekali dengan teknik budidaya tanaman cepat panen. Pengembangan produk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) melalui pemanfaatan hasil tanaman pekarangan. Seperti pembuatan puding kelor, cookies kacang hijau, pasta ikan nila, dan stik ikan lele dengan tambahan sayuran lokal seperti bayam dan lainnya.

Kegiatan ini didukung dengan pelatihan membaca dan memahami informasi nilai gizi. Serta pelatihan pembuatan sistem bioflok untuk kolam ikan nila dan lele sebagai sumber asupan protein hewani keluarga.

“Inovasi ketahanan pangan ini kami harapkan menjadi upaya pencegahan stunting melalui pemenuhan gizi dan kebutuhan pangan,” pungkas Asri Aprilia. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |