harapanrakyat.com,- Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Semarang, Jawa Tengah, membantah dengan tegas atas tuduhan yang menyebutkan bahwa salah satu anggotanya bernama Ahmad Ramzy yang merupakan jurnalis Serat.ID, sebagai otak dalam kerusuhan aksi demonstrasi di Salatiga pada Jumat (29/8/2025).
Ketua AJI Kota Semarang, Aris Mulyawan menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar, menyesatkan. Serta sangat merugikan integritas pribadi dan organisasi.
Fitnah dan Doxing dalam Kerusuhan Aksi Demonstrasi di Salatiga
Ia juga menegaskan, tuduhan itu merupakan fitnah yang jelas berbahaya. Karena selain mencederai nama baik anggota AJI, juga merusak kepercayaan publik terhadap profesi jurnalis.
Baca Juga: Polisi Bantah Serang Unisba dan Unpas Bandung
“Kami menegaskan, Ahmad Ramzy anggota AJI Kota Semarang yang selama ini bekerja profesional sebagai seorang jurnalis. Menuduhnya terlibat saat kerusuhan tanpa ada bukti adalah fitnah yang serius. Oleh sebab itu AJI Semarang tidak akan tinggal diam,” tegas Aris Mulyawan melalui pers rilis, Selasa (2/9/2025).
Lebih lanjut ia mengatakan, AJI Kota Semarang juga mengecam doxing atau penyebarluasan data pribadi anggota AJI yang dilakukan sejumlah akun media sosial.
Tindakan tersebut merupakan pelanggaran privasi, berpotensi membahayakan keselamatan. Serta dapat memicu serangan digital maupun fisik terhadap jurnalis.
Tempuh Jalur Hukum
Oleh sebab itu, AJI Kota Semarang akan menempuh jalur hukum terhadap penyebar fitnah dan sejumlah media sosial yang terlibat dalam praktek doxing dan penyebaran informasi palsu terhadap anggotanya.
“Kami akan siapkan langkah hukum guna memastikan pihak-pihak yang melakukan doxing, menyebarkan fitnah untuk dimintai pertanggungjawabannya. Hal ini penting sebagai bentuk perlindungan terhadap jurnalis, sekaligus menjaga kebebasan pers,” tegasnya.
AJI Kota Semarang juga mengajak masyarakat lebih kritis serta tidak mudah mempercayai informasi yang sumbernya tidak jelas.
Pihaknya pun mengimbau semua pihak untuk menghormati kerja jurnalis yang sudah jelas dilindungi oleh undang-undang. Jangan menyeret mereka ke dalam konflik sosial maupun politik yang bukan ranah mereka.
Fitnah dan doxing terhadap jurnalis patut diduga sebagai bentuk pembungkaman media.
Kronologi Pemicu Fitnah
Sebelumnya beredar pesan berantai melalui media sosial atau grup WhatsApp tuduhan anggota AJI Kota Semarang sebagai dalang kerusuhan aksi demonstrasi di Salatiga, pada Jumat (29/8/2025).
Pesan tersebut berupa foto KTP dan foto Ramzy berikut dengan tulisan provokatif yang menyebutkan bahwa foto-foto tersebut adalah orang yang membuat situasi Salatiga tidak aman. Dalam biodata itu Ramzy sebagai mahasiswa.
Tuduhan tersebut dikaitkan dengan aksi dukungan kepada pengemudi ojol (ojek online) yang berlangsung di Lapangan Pancasila Salatiga.
Berdasarkan informasi, sekitar pukul 19.30 sejumlah ojol melarang massa aksi mahasiswa dan masyarakat sipil bergabung. Selanjutnya massa aksi memilih melakukan doa bersama di depan Tugu Pancasila, Salatiga.
Kemudian massa aksi menyalakan lilin dan menggelar tabur bunga pada pukul 20.00 untuk mendoakan korban demonstrasi. Lalu dilanjutkan dengan long march mengelilingi Lapangan Pancasila dan melewati Mako Polres Salatiga.
Pada pukul 21.00, mahasiswa pun membubarkan diri melewati samping Mako Polres Salatiga. Namun, beberapa massa masih bertahan di gerbang samping.
Baca Juga: Driver Ojol Tewas Dilindas Mobil Brimob, Paguyuban Online Sumedang Desak Kapolri Turun Tangan
Selanjutnya pada pukul 21.30 gesekan terjadi dengan massa aksi, lalu aparat menembakkan gas air mata ke arah massa. Karena jalan berdekatan dengan perkampungan sehingga ada beberapa warga yang dilarikan ke rumah sakit, 1 anak kecil dan 1 warga terkena asma.
Pada pukul 22.00, tembakan gas air mata secara membabi buta masih terjadi sekitar 15 sampai 20 kali.
Setelah mereda, beredar isu akan ada demonstrasi pada hari Sabtu (30/8/2025). Tetapi aksi tersebut tidak terjadi dan diduga itu framing untuk sweeping ke sejumlah titik di Salatiga.
Kemudian, pada hari Senin (1/9/2025) malam, informasi yang tidak bertanggung jawab mulai menyebar dengan menyebutkan bahwa Ahmad Ramzy adalah otak dalam kerusuhan aksi demonstrasi di Salatiga. (Eva/HR-Online/Editor: R3)