Setiap tempat memiliki kisah mistis yang menjadi ciri khasnya. Salah satu yang terkenal di kalangan masyarakat adalah mitos Sungai Cisadane. Cerita ini telah diwariskan secara turun-temurun sejak zaman dahulu dan masih dipercaya oleh banyak orang. Terutama bagi masyarakat yang tinggal di sekitar sungai, mereka cenderung lebih meyakininya karena sering mengalami atau menyaksikan langsung peristiwa di luar nalar.
Baca Juga: Mitos Talaga Bodas Garut, Konon Airnya Bisa Menyembuhkan Penyakit
Mitos Sungai Cisadane Banten, Banyak Penampakan
Sungai Cisadane merupakan nadi alami yang mengalir melintasi kawasan Tangerang Raya, menyediakan sumber daya penting bagi pertanian dan kebutuhan sehari-hari masyarakat di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
Di balik perannya yang vital, Sungai Cisadane juga menyimpan berbagai mitos dan legenda. Salah satu cerita yang berkembang menyebutkan bahwa sungai ini dianggap suci oleh Kerajaan Pajajaran. Sebelum populer sebagai Sungai Cisadane, dalam bahasa Sanskerta, sungai ini bernama “sadane,” yang berarti “istana kerajaan,” merujuk pada Istana Kerajaan Pajajaran.
Nama “Cisadane” sendiri punya arti sebagai “sungai suci yang mengalir menuju kebijaksanaan,” mencerminkan nilai spiritual yang jadi panutan masyarakat Hindu pada masa itu. Legenda ini menjadi bagian penting dari warisan budaya Indonesia.
Sosok Buaya Putih
Kemunculan buaya putih atau buaya siluman di Sungai Cisadane sering masyarakat kaitkan dengan peristiwa mistis. Kisah ini sudah terkenal luas oleh masyarakat Tangerang.
Menurut cerita yang beredar, sosok hewan gaib ini pernah muncul pada tahun 1962. Tak lama setelah kemunculannya, terjadi banjir besar akibat luapan Sungai Cisadane. Air sungai yang meluap menggenangi beberapa wilayah di Tangerang, memperkuat kepercayaan masyarakat akan keterkaitan buaya siluman dengan kejadian tersebut.
Kura-kura Besar
Buaya putih bukan satu-satunya makhluk gaib yang konon katanya menghuni Sungai Cisadane. Konon, sungai ini juga menjadi tempat tinggal seekor kura-kura raksasa dengan tempurung yang berhiaskan aksara Cina.
Menurut warga sekitar, kura-kura tersebut diyakini tinggal di kawasan Pekong. Sebuah lokasi yang sering mereka gunakan dalam perayaan Peh Cun, sebuah tradisi masyarakat Tionghoa setempat. Keberadaan makhluk mistis ini menambah deretan legenda yang menyelimuti Sungai Cisadane.
Mitos Melempar Bantal ke Sungai Cisadane
Di sekitar Sungai Cisadane, berkembang kepercayaan bahwa melempar bantal ke air dapat membantu menemukan korban yang tenggelam.
Mitos Sungai Cisadane ini berasal dari kisah lama tentang seorang anak yang hilang di sungai. Dalam kepanikannya, sang ibu melemparkan bantal ke air sebagai bentuk harapan agar anaknya ketemu. Tak lama setelah itu, tubuh anak tersebut ketemu di dekat tempat bantal itu mengapung.
Sejak saat itu, penduduk setempat percaya bahwa roh penunggu sungai akan membantu mengarahkan bantal ke lokasi korban. Ritual ini bukan hanya menjadi bentuk harapan bagi keluarga korban, tetapi juga mempererat solidaritas masyarakat dalam proses pencarian.
Baca Juga: Mitos Gunung Burangrang, Keindahan Alam yang Penuh Misteri
Penampakan di Bendungan Pintu Air 10
Banyak warga setempat melaporkan adanya suara-suara misterius, seperti jeritan minta tolong atau tawa perempuan tanpa wujud. Selain itu, sering muncul penampakan sosok menyeramkan, seperti hantu perempuan tanpa kepala atau hanya berupa kepala melayang, terutama saat warga sedang memancing di sekitar bendungan.
Kisah mistis di Bendungan Pintu Air 10, Tangerang, semakin menarik perhatian dengan adanya laporan tentang sosok manusia kurcaci. Mengutip berbagai sumber, kejadian ini dialami oleh Abdul, seorang penjaga pintu air, bersama rekannya.
Suatu malam, Abdul terbangun secara tiba-tiba dan terkejut karena penampakan sosok manusia kurcaci. Kemunculan makhluk misterius tersebut diyakini sebagai pertanda adanya kiriman air dari hulu, meskipun tidak ada laporan resmi tentang hal itu. Tak lama setelah penampakan, aliran air di sungai meningkat hingga berstatus banjir.
Cerita ini semakin memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap mitos-mitos yang menyelimuti Sungai Cisadane dan Bendungan Pintu Air 10.
Arwah Penasaran di Bendungan Pintu Air 10
Di balik keindahannya, Bendungan Pintu Air 10 di Tangerang menyimpan kisah mistis yang telah lama beredar di masyarakat. Dibangun pada tahun 1927 pada masa penjajahan Belanda, bendungan ini disebut-sebut menelan banyak korban jiwa selama proses pembangunannya.
Para korban yang meninggal dalam pengerjaan bendungan diyakini menjadi arwah penasaran yang bergentayangan di sekitar area Pintu Air 10. Beberapa warga melaporkan sering melihat penampakan serta mendengar suara-suara misterius di tempat ini, memperkuat aura mistis yang menyelimuti bendungan bersejarah tersebut.
Kisah Tragis di Sekitar Sungai Cisadane
Selain terkenal dengan mitos dan misterinya, Sungai Cisadane juga menyimpan kisah-kisah tragis yang terjadi di sekitarnya. Kasus penemuan mayat dan peristiwa bunuh diri menjadi bagian dari sejarah kelam sungai ini.
Beberapa saksi bahkan mengaku pernah melihat sosok pria berjalan di atas permukaan air menuju pintu bendungan. Masyarakat percaya bahwa sosok tersebut adalah roh orang-orang yang meninggal di sungai, menambah kesan mistis yang menyelimuti Cisadane. Kisah-kisah ini terus berkembang di tengah warga, menjadikan sungai ini tidak hanya memiliki nilai sejarah, tetapi juga aura mistis yang kuat.
Baca Juga: Mitos Pantai Kedung Tumpang Tulungagung, Tak Boleh Bawa Jeruk Jika Berkunjung ke Sini
Mitos Sungai Cisadane di Banten telah populer sejak lama dan masih jadi kepercayaan bagi banyak warga setempat. Kisah-kisah mistis yang menyelimuti sungai ini justru menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang. (R10/HR-Online)