harapanrakyat.com,- Banyak cara dilakukan masyarakat untuk ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa selama bulan Ramadan. Salah satunya adalah dengan menikmati hiburan yang tidak biasa, yaitu berinteraksi dengan berbagai jenis reptil di Alun-alun Sumedang Jawa Barat, Minggu (9/3/2025).
Pengunjung dihibur dan ditemani oleh Komunitas Reptil Bangke Laut Sumedang yang membawa koleksi reptil jinak untuk diperkenalkan kepada masyarakat.
Setiap sorenya selama Ramadan saat cuaca mendukung, pengunjung dari mulai anak-anak, remaja, hingga orang dewasa yang datang ke alun-alun diberikan kesempatan untuk memegang bahkan menggendong berbagai jenis reptil seperti ular, biawak, iguana, dan kadal.
Baca Juga: Jelang Berbuka Puasa, Satreskrim Polres Sumedang Bagikan Takjil Gratis kepada Pengguna Jalan
Salah seorang pengunjung, Anita mengungkapkan kegembiraannya bisa berinteraksi dengan hewan-hewan reptil tersebut meskipun sempat merasa takut.
“Saya sengaja datang bareung suami sama anak. Di sini (Alun-alun) bisa melihat Ular, Iguana, dan masih banyak lagi. Tadi sengaja mendekati reptil dengan anak saya supaya nantinya tidak takut dan biar terbiasa,” kata Anisa.
Selain pengunjung, kegiatan ini juga menarik perhatian pecinta reptil seperti Reva, yang sudah lama memelihara hewan jenis reptil. Ia sengaja membawa peliharaannya untuk menghibur masyarakat selama ngabuburit di bulang puasa.
“Di rumah itu punya ular, iguana, banyak sih tapi pada di titipkan ada 5 ular itu. Saya memilih memelihara hewan reptil seru aja dan menantang, saya menyukai reptil ini sejak SD 2015,” ungkap Reva.
Tujuan Ngabuburit Bersama Komunitas Bangke Laut di Alun-Alun Sumedang
Sementara itu Komunitas Pecinta Reptil Bangke Laut, Andri Reginaldi mengungkapkan, tujuan dari kegiatan tersebut merupakan bagian dari program rutin mereka, yang telah dilaksanakan setiap bulan Ramadan.
“Ngabret (Ngabuburit Bareung Reptil) ini sudah lama kami lakukan setiap bulan Ramadan di Alun-alun Sumedang, dan ini merupakan kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya. Kami ingin mensosialisasikan bahaya dan manfaat reptil kepada masyarakat Sumedang,” kata Andri.
Menurut Andri, semua reptil yang dipamerkan adalah jenis yang tidak berbisa dan telah dikembangbiakkan, seperti ular piton dan iguana.
“Jenis reptil yang kami bawa semuanya jinak, karena sudah kami ternakan dan bukan ular asli dari alam,” tambahnya.
Andri menambahkan bahwa acara ini merupakan bagian dari upaya edukasi mereka untuk mengurangi rasa takut dan fobia terhadap reptil.
Baca Juga: Upacara Adat Ngalaksa di Rancakalong Sumedang, Wujud Syukur dan Penghormatan kepada Dewi Padi
“Respon masyarakat sangat baik. Banyak orang yang awalnya fobia terhadap ular kini mulai berani, dan banyak yang sebelumnya tidak tahu perbedaan antara ular berbisa dan tidak berbisa, kini mereka bisa mengenalnya dengan lebih baik,” pungkasnya. (Aang/R7/HR-Online/Editor-Ndu)