Harapanrakyat.com,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang, akan menggelar doa bersama lintas masyarakat demi menjaga stabilitas dan kedamaian di Kabupaten Sumedang Jawa Barat.
Inisiatif ini digulirkan di tengah dinamika sosial dan keamanan nasional yang terus berubah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sumedang, Tuti Ruswati menegaskan, kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tapi bentuk kepedulian nyata terhadap keamanan Sumedang, bahkan Indonesia secara keseluruhan.
Baca Juga: Diduga akan Ikut Aksi Demonstrasi di Sumedang, Puluhan Pelajar Diamankan
“Kami ingin semua elemen masyarakat, dari tokoh agama, pemuda, ASN, hingga warga biasa duduk bersama dan berdoa demi ketenangan Sumedang. Kita ingin jauh dari konflik dan keresahan sosial,” kata Tuti usai mengikuti rapat koordinasi daring bersama Mendagri di Command Center Setda, Selasa (2/9/2025).
Doa Bersama di Sumedang dan Komunikasi Demi Jaga Kamtibmas
Langkah ini sejalan dengan arahan Menteri Dalam Negeri yang meminta agar seluruh jajaran pemerintah, mulai dari camat, kepala desa, hingga tokoh masyarakat, lebih aktif mendengar suara warga di lapangan. Bukan hanya mendengar, tapi juga menciptakan ruang dialog untuk menjaga suasana tetap kondusif.
“Situasi Kamtibmas tidak bisa ditangani dengan pendekatan satu arah. Kita perlu komunikasi dua arah, membuka telinga, dan hadir bersama masyarakat,” katanya.
Di tengah kondisi ekonomi yang masih perlu perhatian serius, Pemkab Sumedang memilih memfokuskan sumber daya pada program yang langsung menyentuh kebutuhan warga. Gerakan pangan murah dan bantuan sosial menjadi salah satu fokus utama.
“Sejak Sabtu kemarin, gerakan pangan murah telah kami gulirkan serentak. Ini bagian dari upaya pengendalian inflasi dan menjaga ketersediaan barang pokok di masyarakat,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Pemkab juga mengimbau agar kegiatan-kegiatan seremonial yang tidak mendesak ditunda. Efisiensi anggaran dan fokus pelayanan publik dinilai jauh lebih penting saat ini.
“Semua ASN kami minta kembali ke tugas utamanya, melayani publik dengan maksimal. Kita kurangi kegiatan seremonial yang hanya menguras anggaran tanpa dampak signifikan bagi masyarakat,” tegas Tuti.
Menurut Tuti, keberhasilan menjaga keamanan dan ketertiban di Sumedang selama ini tidak lepas dari sinergi yang kuat antara Pemkab, Forkopimda, dan masyarakat. Mitigasi risiko dilakukan secara bersama, sehingga potensi gejolak sosial dapat diredam sejak dini.
“Kalau kita kompak, kita bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kuncinya ada di kolaborasi,” pungkasnya. (Aang/R7/HR-Online/Editor-Ndu)