Sejarah Giri Kedaton Gresik, Bukti Kejayaan Dakwah Islam pada Masa Sunan Giri

10 hours ago 4

Sejarah Giri Kedaton memiliki banyak kisah yang terdapat pada cerita Babad Tanah Jawi. Situs ini merupakan salah satu peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang menjadi bukti kejayaan dakwah pada masa Sunan Giri.

Lokasinya terletak di daerah Gresik, Jawa Timur dan merupakan pusat pemerintahan serta pendidikan Islam pada abad ke-15 oleh Sunan Giri. Tempat ini menjadi rumah anggota wali songo tersebut sekaligus sebagai pesantren untuk menyebarkan agama Islam ke seluruh pelosok Nusantara. 

Baca Juga: Situs Megalitik Tutari Peradaban Purba di Tanah Papua

Untuk mengetahui lebih lanjut terkait sejarah situs tersebut, simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Sejarah Giri Kedaton dan Awal Mula Berdirinya

Ketika Kerajaan Majapahit mengalami kemunduran pada tahun 1478 silam, sebuah pesantren yang mulanya berfungsi sebagai tempat belajar agama Islam berubah menjadi sebuah kerajaan bernama Giri Kedaton. Kerajaan ini merupakan pimpinan Sunan Giri yang bergelar Prabu Satmata.

Kerajaan Giri Kedaton ini resmi berdiri pada tahun 1487. Pada awal mula berdirinya, kerajaan ini tidak memiliki sistem keprajuritan. Hal ini karena pemimpinnya yakni Sunan Giri ingin tetap mempertahankan sistem pesantren.

Munculnya Giri Kedaton juga tidak lepas dari kondisi masyarakat sebagai bagian kecil dari tingkat kekuasaan. Kedaton ini menjadi pusat administratif kekuasaan sekaligus pusat pemukiman penduduk. Hal tersebut cukup beralasan karena tempat ini mempunyai tiga elemen, yaitu alun-alun, istana, dan pasar.

Masa Kejayaan Giri Kedaton

Dalam catatan sejarah Giri Kedaton terdapat empat raja yang memerintah kerajaan tersebut. Keempat raja tersebut merupakan sunan antara lain, yakni Giri, Dalem, Seda Ing Margi, dan Sunan Parapeh. Pada era Sunan Parapeh inilah Kerajaan Giri Kedaton mencapai puncak kejayaannya.

Kejayaan ini bukan karena keberhasilannya dalam memenangkan peperangan atau menaklukan beberapa wilayah. Namun, hal tersebut karena tempat ini berhasil menjadi pusat kekuasaan kerajaan-kerajaan yang berada di tanah Jawa.

Pada masa itu, Kerajaan Giri Kedaton memiliki kemiripan dengan Vatikan di Roma yang menjadi pusat agama Katolik untuk melegitimasi kerajaan di Eropa. Oleh karena itu, Giri Kedaton lebih menjadi sumber kesuksesan para sultan dan Raja-Raja Islam di seluruh Pulau Jawa.

Kerajaan Giri Kedaton Takluk dari Mataram

Sejarah Giri Kedaton mengalami kemunduran saat kerajaan ini takluk dari Kesultanan Mataram pada 1636. Hal ini berawal dari pengaruh kuatnya kerajaan tersebut terhadap semua raja di tanah Jawa, posisinya makin diperhitungkan. Hampir seluruh peristiwa di pelosok Jawa melibatkan Giri Kedaton. Termasuk salah satunya adalah Perang Mataram dengan Surabaya.

Baca Juga: Sejarah Situs Gua Harimau, Warisan Peradaban Masa Lampau

Namun, setelah Sunan Prapen meninggal, Kesultanan Mataram menyerang kerajaan tersebut. Kala itu, pasukan Mataram di bawah pimpinan Pangeran Pekik dari Surabaya menyerangnya hingga banyak yang terluka. Akhirnya, Giri Kedaton takluk dari Mataram pada tahun 1636.

Selanjutnya, pada era pemerintahan Mataram Islam, Giri Kedaton tidak lagi dipimpin oleh keturunan Sunan Giri melainkan langsung dari Mataram. Ada empat penguasa yang sempat memimpin kerajaan tersebut, salah satunya yang terakhir adalah Pangeran Singosari.

Mengunjungi Situs Giri Kedaton Saat Ini

Setelah mengetahui sejarah Giri Kedaton di atas, saatnya beralih ke keadaan situs tersebut di masa  kini. Jika ingin, berziarah ke Makam Sunan Giri, alangkah baiknya juga mengunjungi Situs Giri Kedaton tersebut. Situs ini tepatnya berada di Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Keadaannya hampir mirip dengan Kawasan Sunan Giri yang berada di dataran tinggi. Untuk sampai di situs bersejarah tersebut, harus melewati kurang lebih 109 anak tangga. Akan tetapi tidak masalah, rasa lelah tersebut akan terbayarkan saat berhasil menaklukkan tangga.

Pengunjung dapat menelusuri jejak Sunan Giri dengan menyaksikan peninggalan-peninggalannya yang masih tertata rapi, meskipun ada beberapa juga yang telah hilang. Di antara peninggalan Sunan Giri yang masih ada hingga saat ini adalah bekas kolam di beberapa titik.

Menurut Muhammad Bashri selaku pengurus Yayasan Makam Sunan Giri, kolam di sebelah selatan ini dulunya khusus untuk keluarga Sunan Giri. Sedangkan kolam di bagian utara untuk para santri yang belajar di tempat tersebut.

Selain itu, di Situs Giri Kedaton saat ini juga terdapat Makam Raden Supeno, putra dari Sunan Giri. Berdasarkan penjelasan warga setempat, Raden Supeno meninggal dalam peperangan saat masih remaja. Oleh karena itu, saat mengunjungi situs ini sempatkan berziarah ke makam Raden tersebut untuk mengirimkan doa.

Baca Juga: Sejarah Situs Liyangan Bukti Kekayaan Arkeologi Nusantara

Demikian ulasan terkait sejarah Giri Kedaton yang memiliki perjalanan historis yang begitu panjang dan bermakna. Keberadaan kini menjadi bukti kejayaan dakwah pada masa Sunan Giri dalam menyebarkan agama Islam di nusantara. Oleh karena itu, sudah sepatutnya untuk menjaga kelestariannya dan menjadikan tempat tersebut sebagai wisata edukasi sejarah di era modern saat ini. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |