5 hours ago
5
Story Dedi Mulyadi usai ramai diminta tanggapan soal insiden viral di UNISBA dan UNPAS. Foto: Instagram @gepamunhkas dan @dedimulyadi71harapanrakyat.com,- Warganet ramai-ramai meminta tanggapan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait insiden viral penembakan gas air mata yang terjadi di sekitar kampus Unisba (Universitas Islam Bandung) dan Unpas (Universitas Pasundan) pada Selasa, 2 September 2025 dini hari tadi.
Peristiwa ini tidak hanya menyita perhatian masyarakat umum, tetapi juga memunculkan rasa khawatir dari berbagai kalangan. Salah satu tokoh publik yang turut menanggapi peristiwa tersebut adalah komedian Ge Pamungkas.
Ia menyampaikan keprihatinannya sekaligus meminta perhatian khusus dari Gubernur Dedi Mulyadi. Melalui akun Instagram pribadinya, Ge menuliskan pesan yang berisi permohonan agar pemerintah segera bertindak dalam menangani kondisi di Bandung pasca insiden tersebut.
“Punten pisan (maaf banget) harus lewat sini, tapi beneran khawatir ini teh. Punten pisan (maaf banget) Kang @dedimulyadi71, cuman bisa minta tolong sama yang punya kuasa di Bandung,” tulis Ge Pamungkas di akun Instagram pribadinya @gepamungkas.
Selain Ge Pamungkas, banyak warganet juga meluapkan keresahan mereka melalui kolom komentar di unggahan terbaru Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi.
“Pak UNPAS sama UNISBA tolong dilihat Pak,” komentar akun @yu***.
“Pak Dedi itu gimana Unpas dan Unisba diserang semalem Pak,” komentar akun @ag***.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Pastikan Pemprov Jawa Barat Terus Lakukan Perbaikan Kinerja Sesuai Tuntutan Pendemo
Ramai Ditagih Tanggapan Insiden Viral di Unisba dan Unpas, Ini Balasan Dedi Mulyadi
Menanggapi berbagai reaksi dan keresahan publik, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi kemudian membagikan ulang unggahan dari akun Instagram @gustiajudewi. Ia mengunggahnya melalui Instagram story di akun pribadinya, @dedimulyadi71.
Unggahan itu berisi kronologi kejadian yang disusun berdasarkan laporan resmi dari Rektor Unisba. Dalam laporan tersebut, dijelaskan secara rinci beberapa poin penting. Unggahan itu berisi kronologi insiden di sekitar Unisba berdasarkan laporan resmi dari Rektor Unisba.
Kejadian bermula sekitar pukul 21.00 hingga 22.00 WIB ketika sekelompok massa non-mahasiswa yang diduga merupakan kelompok anarko berkumpul di kawasan Dago. Tepatnya dari Taman Radio hingga Rangga Gading/Harilang Banga serta sepanjang Jalan Tamansari di sekitar Unisba.
Aparat kepolisian yang mengetahui adanya kerumunan itu kemudian meminta agar massa segera membubarkan diri. Namun, massa justru berlari masuk ke arah kampus Unisba.
Setibanya di kampus, massa memanjat pagar dan bahkan memaksa satpam untuk membuka gerbang. Pada saat itu, sejumlah mahasiswa, dosen, termasuk rektor masih berada di dalam kampus sehingga mereka ikut terjebak dalam situasi mencekam tersebut
Untuk mengendalikan keadaan, aparat akhirnya melepaskan beberapa tembakan gas air mata yang diarahkan kepada massa non-mahasiswa yang berlindung di dalam area kampus.
Setelah beberapa waktu, aparat memutuskan untuk mundur. Pihak keamanan internal kampus kemudian berusaha mengimbau massa agar keluar dari lingkungan kampus.
Situasi baru benar-benar kondusif sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Berdasarkan laporan akhir, kampus berhasil diamankan sepenuhnya, dan yang melegakan adalah tidak ada mahasiswa yang menjadi korban dalam insiden tersebut.
Unggahan ulang dari Gubernur Jabar Dedi Mulyadi itu menjadi bentuk tanggapannya terhadap insiden viral penembakan gas air mata di sekitar Unisba dan Unpas.
Baca Juga: Tak Larang Demonstrasi, Dedi Mulyadi Tidak Ingin Ada Tindakan Anarkis
Namun, hingga saat ini Dedi Mulyadi belum menyampaikan penjelasan secara langsung melalui video atau pernyataan resmi. Ia baru menanggapi dengan cara membagikan ulang laporan kronologi insiden viral di Unisba dan Unpas yang berasal dari Rektor Unisba. (Erna/R7/HR-Online/Editor-Ndu)
