Dedi Mulyadi Ajak Bupati di Jawa Barat Tegas Atasi Banjir: Kembalikan Fungsi Hutan, Sungai, dan Danau!

4 hours ago 4

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengatakan, banjir yang terjadi di berbagai wilayah merupakan hasil dari persoalan yang kompleks dan berlangsung dalam waktu lama. Penanganan masalah ini memerlukan keberanian serta ketegasan dari para pemimpin di daerah.

Dalam unggahan videonya di TikTok @dedimulyadiofficial, Dedi Mulyadi memaparkan tiga faktor utama penyebab banjir. Ia menyebutkan bahwa kerusakan di wilayah hulu, aliran sungai, dan daerah hilir menjadi penyebab utama terjadinya banjir di Jawa Barat.

Ketiga wilayah ini mengalami alih fungsi lahan secara besar-besaran yang menyebabkan air tidak dapat mengalir dan meresap sebagaimana mestinya.

Baca Juga: Jika Ada Permintaan dari Pemkot, Pemprov Jawa Barat Siap Bantu Bongkar Teras Cihampelas Bandung

Untuk mengatasi persoalan banjir, Dedi Mulyadi menjelaskan langkah-langkah konkret yang harus dilakukan. Langkah pertama adalah mengembalikan fungsi daerah resapan air seperti hutan dan kebun di wilayah hulu.

“Yang harus kita lakukan bersama adalah mengembalikan daerah hulu, berani membongkar bangunan-bangunan yang ada di daerah resapan air,” kata Dedi Mulyadi, Senin (07/07/2025).

Langkah berikutnya adalah menormalisasi sungai agar air dapat mengalir dengan lancar. Hal ini meliputi pelebaran dan pengerukan sungai, serta penghapusan bangunan-bangunan liar yang berdiri di bantaran sungai

Langkah ketiga adalah mengembalikan fungsi danau dan rawa sebagai penampung air alami. Menurut Gubernur Jabar, konversi danau menjadi bangunan telah memperparah kondisi banjir, sehingga perlu dikembalikan ke fungsi asalnya.

Dedi Mulyadi menyadari bahwa langkah-langkah ini tidak mudah dan berisiko menimbulkan penolakan dari sebagian pihak.

Namun, menurutnya seorang pemimpin sejati harus siap menghadapi risiko tersebut demi masa depan lingkungan dan masyarakat.

“Ini pasti mengambil risiko, dibenci, dibully, tapi pemimpin harus berani mengambil risiko itu,” tegasnya.

Baca Juga: Dedi Mulyadi: Jawa Barat Butuh Sarana Pendidikan-Kesehatan, Bukan Provinsi Baru

Secara Terbuka, Dedi Mulyadi Ajak Para Bupati Tegas Hadapi Risiko Demi Alam Jawa Barat

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi juga memberikan pesan khusus kepada para Bupati/Walikota di seluruh Jawa Barat agar tidak ragu mengambil tindakan nyata.

Ia menyebutkan beberapa kepala daerah seperti Wali Kota Bekasi dan Bupati Karawang agar tetap berani menata ulang fungsi sungai dan kawasan rawan banjir, meski harus menghadapi kritik atau demonstrasi.

“Saya minta ke Pak Walikota Bekasi, tidak boleh berhenti terus melakukan perubahan-perubahan, jangan takut didemo,” ujar Dedi Mulyadi.

Bukan itu saja, Dedi juga meminta Bupati Karawang tidak rabu untuk melakukan perubahan di daerah hilir yang memiliki potensi terjadi banjir.

Bupati Bogor juga diminta segera mengambil tindakan konkret untuk menangani banjir. Tindakan seperti pelebaran dan pengerukan sungai harus dilakukan dengan tegas.

Dedi Mulyadi juga mengingatkan kepala daerah lainnya agar memetakan wilayah rawan longsor. Rumah-rumah yang berada di perbukitan harus diidentifikasi dan diambil langkah mitigasi.

“Kemudian para Bupati yang lain segera identifikasi rumah-rumah yang di daerah perbukitan yang berpotensi longsor, ambil langkah-langkah tegas,” kata Dedi Mulyadi.

Terakhir, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengajak seluruh warga untuk kembali melakukan gerakan menanam pohon.

Penanaman pohon secara serentak di seluruh wilayah Jawa Barat direncanakan pada bulan November–Desember sebagai upaya memulihkan daya serap tanah dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Baca Juga: Jika Ada Permintaan dari Pemkot, Pemprov Jawa Barat Siap Bantu Bongkar Teras Cihampelas Bandung

“Kemudian gerakan nanam pohon dikembalikan, bulan November-Desember nanti seluruh wilayah Jawa Barat harus serentak menanam pohon,” tandasnya. (Erna Ayunda/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |