Kisah Abdul Muthalib, Kakek Nabi Muhammad SAW dan Peranannya dalam Islam

14 hours ago 5
Portal Warta Live Dini Akurat

Kisah Abdul Muthalib yang merupakan kakek Nabi Muhammad SAW perlu kita ketahui kiprahnya. Anak dari Hasyim ini sebenarnya memiliki nama Syaiba. Namun karena yang mengasuh adalah pamannya sendiri yang bernama Al Muthalib, sehingga ia mendapatkan julukan Abdul Muthalib. 

Dalam hidupnya, Abdul Muthalib terkenal sebagai sosok terhormat dan bijaksana di kalangan kaum Quraisy. Apalagi ia mendapatkan kepercayaan untuk memegang kunci Ka’bah.

Sebagai sosok pimpinan di kaumnya itu, Abdul Muthalib banyak mendapatkan warisan penting dari kakeknya yang bernama Qusay yang juga sama-sama seorang pemimpin Makkah

Selama menjadi pemimpin, Abdul Muthalib berperan penting dalam mengelola sumur zam zam, lembaga pajak yang bernama Rifadah hingga menjadi juru kunci Ka’bah.

Kebijaksanaannya dalam menyelesaikan berbagai konflik antar kabilah saat itu, menjadikan sosok Abdul Muthalib sebagai orang yang sangat dihormati. Bahkan ia mendirikan sebuah lembaga yang bernama Syarif yang mana di dalamnya terdapat 10 perwakilan yang memiliki tugas yang berbeda-beda. 

Kisah Abdul Muthalib Nazar Mendapatkan 10 Anak Laki-laki

Salah satu cerita paling terkenal dari kakek Nabi Muhammad SAW ini adalah nazar atau janjinya setelah memiliki 10 anak yang mana semuanya laki-laki. Nazarnya itu adalah mengorbankan salah satu anaknya.

Saat proses undian, ternyata yang keluar namanya adalah Abdullah, ayah Nabi Muhammad. Namun karena saking cintanya kepada Abdullah, Abdul Muthalib memilih menebus nazarnya itu dengan mengorbankan atau menyembelih sebanyak 100 ekor unta. 

Sementara itu, dalam menjaga Ka’bah, Abdul Muthalib juga berperan besar menghalau berbagai serangan pasukan Abrahah yang terus berusaha menghancurkan Ka’bah.

Abdul Muthalib yakin, Ka’bah merupakan rumah Tuhan yang berhak untuk mendapatkan perlindungan. Peristiwa serangan ini juga terkenal dengan sebutan Tahun Gajah, di mana tentara Abrahah yang menggunakan gajah berusaha menghancurkan Ka’bah. 

Namun, berkat pertolongan Allah SWT dengan turunnya burung Ababil yang membawa bebatuan jenis kerikil yang panas, pasukan Abrahah pun gagal menghancurkan Ka’bah

Sebagai seorang kakek, Abdul Muthalib juga berperan merawat cucunya, Nabi Muhammad SAW, setelah ibunya, Aminah, wafat. Kecintaan terhadap cucunya sangat besar, bahkan melebihi cintanya kepada anak-anaknya. Bahkan sampai menamai cucunya itu Muhammad dengan harapan menjadi orang yang terpuji, baik di dunia maupun di akhirat. 

Selama mengasuh Nabi Muhammad, Abdul Muthalib bersama cucunya itu hanya berlangsung selama dua tahun. Meski terbilang sebentar, namun perannya sangat besar dalam kehidupan dan sejarah Nabi

Dari kisah Abdul Muthalib ini, kita bisa mengambil hikmah yang begitu besar dari seorang kakek Nabi Muhammad SAW yang begitu berjasa, baik untuk Makkah maupun kehidupan Nabi yang penuh kasih sayang. (Muhafid/R6/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |