harapanrakyat.com,- Warga Lingkungan Parungsari RT 1 RW 1 Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, kembali mengeluhkan bau tak sedap akibat tumpukan sampah. Bau tersebut berasal dari tempat Kawasan Minimasi Sampah Mandiri atau TPS Kamisama.
Warga meminta Pemerintah Kota Banjar turun tangan menyelesaikan permasalahan sampah di TPS Kamisama yang merupakan perusahaan swasta di bawah naungan PT. Top Tekno Indo (Hejo Tekno).
Salah seorang warga, Nonoh mengatakan, sudah lebih dari satu minggu ini sampah di lokasi TPS Kamisama menumpuk dan menimbulkan bau tak sedap. Ia pun mengaku cukup terganggu karena bau dari tumpukan sampah tersebut saat hujan kadang merembes ke sumur miliknya yang lokasinya berada tepat di depan tempat pengelolaan sampah.
Saat air sumur tercemar, ia menggunakan air PDAM. Ia pun berharap tumpukan sampah tersebut bisa ditarik ke dalam TPS. Selain itu, ia juga meminta agar ada pengangkutan agar tidak berdampak pada lingkungan.
“Kalau hujan baunya merembes ke sumur. Kalau bisa penumpukan sampahnya masuk lagi ke dalam,” kata Nonoh kepada wartawan, Selasa (8/7/2025).
Warga lainnya, Sumitri mengatakan, warga di lingkungan sekitar cukup terganggu dengan adanya bau yang berasal dari tumpukan sampah tersebut. Lokasinya dekat dengan tempat anak-anak belajar mengaji sehingga membuat tidak nyaman.
Menurutnya, tumpukan sampah tersebut bukan hanya sekarang ini, tetapi sudah beberapa kali kejadian. “Cukup mengganggu karena ini bukan beberapa kali kejadian kayak gini tetapi sudah sering. Dulu pernah sampai ramai warga terus beres sekarang kejadian lagi,” ucapnya.
TPS Kamisama Buka Suara Soal Bau Tumpukan Sampah
Sementara itu, Pengelola TPS Kamisama, Delta Noval, mengatakan, sudah mengetahui adanya keluhan warga terkait terjadinya penumpukan sampah tersebut.
Penumpukan sampah di dalam TPS Kamisama tersebut sudah terjadi sejak satu bulan yang lalu. Adapun untuk penumpukan sampah di depan gerbang sudah sekitar dua minggu lebih.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membantu menangani permasalahan tumpukan sampah tersebut. Meski begitu, pihaknya belum mendapatkan respons. “Kita sudah koordinasi dengan instansi sekitar seminggu yang lalu. Cuma kita menunggu respons teknisnya,” kata Delta.
Lanjutnya menyebut, instansi terkait sebetulnya juga telah melakukan pengangkutan sampah yang menumpuk tersebut. Akan tetapi kuota pengangkutan sampah tersebut kadang berkurang, sehingga sampah yang tidak terangkut dan otomatis menumpuk.
Sampah yang masuk ke TPS juga saat ini masih bercampur antara sampah organik dan non organik. Sehingga sampahnya belum terpilah. Namun begitu, untuk penarikan sampah dari warga ke TPS Kamisama tidak mengalami kendala dan tetap berjalan.
“Sebenarnya diangkut sama dinas cuma kuota pengangkutannya kurang. Misal jatah 10, kadang 8, kadang 11. Sehingga sampah yang tertinggal otomatis menumpuk di TPS,” katanya. (Muhlisin/R6/HR-Online)