MPLS SMK Pasundan Cijulang Pangandaran Hanya Diikuti 6 Siswa, Begini Penjelasan Sekolah

18 hours ago 6

Cijulang, (Harapanrakyat.com) – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMK Pasundan Cijulang tetap berlangsung sesuai jadwal, meskipun hanya diikuti oleh 6 siswa. Namun sekolah yang berada di Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran ini menyatakan hal ini tidak mengurangi substansi dan tujuan MPLS.

Kepala SMK Pasundan Cijulang, Asep Deni Kuswaya, menjelaskan, awalnya ada 7 siswa yang terdaftar, tetapi hanya 6 siswa yang mengikuti MPLS, terdiri dari 3 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan.

“Sementara ini, rapat awal tahun dan raker akan tetap berjalan. Seandainya jumlah siswa bertahan hingga bulan Agustus, kami akan tetap melaksanakan kegiatan, bahkan mungkin hanya untuk 1 jurusan terlebih dahulu. Itu pun jika regulasi memungkinkan, karena ada syarat rombel. Saya berharap pemerintah dapat memaklumi dengan jumlah siswa yang ada,” kata Asep Deni Kuswaya pada Selasa (15/7/2025).

Persiapan Proses Belajar Siswa SMK Pasundan Cijulang

Asep Deni Kuswaya menambahkan, pihaknya telah mempersiapkan proses belajar mengajar, termasuk menyediakan mentor dan sistem privat. Meskipun jumlah siswa sedikit, proses belajar tetap berjalan dan sekolah akan menerima dana BOS serta membuat laporannya.

“Kami menunggu kebijakan selanjutnya dari atasan, yaitu KCD (Kantor Cabang Dinas) terkait kebijakan selanjutnya,” ujarnya.

Asep Deni mengungkapkan bahwa kondisi ini sudah terasa sejak awal, karena lokasi sekolah yang terlalu dekat dengan sekolah lain, yaitu Madrasah Aliyah (MA) dan SMK Negeri Cijulang, yang keduanya berjarak sekitar 0,5 km. Penurunan drastis jumlah siswa telah terjadi dalam 3 tahun terakhir, dan puncaknya terasa pada tahun 2023. 

“Dulu juga sama, sekarang lebih brutal. Kondisi PPDB sekarang karena aturan rombel maksimal 50. Dulu juga ada upaya menggiring siswa SMP/MTs melalui operator sekolah untuk menginput data online ke sekolah negeri,” kata Asep Deni Kuswaya.

Fokus Tingkatkan Kualitas

Asep Deni melanjutkan, jarak SMK Pasundan Cijulang sekitar 2,5 km, dan radiusnya berada di tengah kota. Sehingga banyak siswa yang beralih ke sekolah negeri di sekitarnya. Sementara itu, sekolah swasta di pinggir kota biasanya lebih banyak mendapatkan siswa PAPS, sedangkan yang di kota habis oleh sekolah negeri.

“Ini murni karena orang-orang sudah berniat masuk ke SMK Pasundan Cijulang. Promosi ke sekolah-sekolah lain tidak ada yang berhasil,” katanya.

Biasanya, kata Asep, ada limpahan siswa dari sekolah negeri yang tidak diterima, namun saat ini tidak ada. Meskipun upacara pembukaan hanya dengan sedikit siswa, semua panitia datang. 

Pihaknya pun selalu menguatkan agar tidak bersedih karena hanya mendapatkan 6 siswa. Justru dari itu sekolah bisa lebih fokus merawat siswa dan memprioritaskan kualitas. 

“Kami tidak muluk-muluk dalam masalah output setelah mereka lulus. Kami ingin membuat 6 siswa itu benar-benar maksimal dalam kualitas kompetensi. Bahkan saya sudah berkomitmen bersama guru-guru bahwa melalui 6 orang ini, kami ingin menciptakan citra positif bahwa SMK Pasundan Cijulang bisa mendidik anak-anak yang tadinya nol menjadi sembilan atau sepuluh,” ujarnya. (Mad/R6/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |