harapanrakyat.com,- Komisaris PT Top Tekno Indo (Hejo Tekno), Eka Santosa merespon soal terjadinya permasalahan sampah yang menumpuk di TPS Kamisama, Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat.
Ia menyebut, penumpukan sampah terjadi karena terdapat sejumlah poin kerjasama yang telah terjalin antara pihak Hejo Tekno dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjar. Tetapi tidak berjalansesuai dengan komitmen.
Dalam perjanjian kerjasama tersebut memuat terkait hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam penanganan sampah.
Baca Juga: Mesin Pengolah Sampah di TPS Kamisama Kota Banjar Tak Beroperasi, Pengelola Ungkap Alasannya
PT Top Tekno Indo Sebut Pemkot Banjar Tidak Penuhi Kesepakatan
Beberapa hal yang prinsip yaitu kewajiban Pemerintah Kota Banjar melakukan sosialisasi pemilahan sampah dari hulu. Tentu di dalamnya dibarengi dengan surat edaran dan regulasi.
Kemudian, target sebanyak 5.000 konsumen atau pelanggan dengan kapasitas sampah sekitar 10 ton yang jika dikalkulasikan identik dengan 10 ribu konsumen.
Tetapi, dalam perjalanannya apa yang telah tertuang dalam kesepakatan ternyata tidak tercapai. Baik jumlah konsumen yang diproyeksikan untuk kapasitas 10 ton, maupun terkait pemilihan sampah dari hulu.
Sementara pihak Hejo Tekno atau PT Top Tekno Indo telah memenuhi apa yang menjadi kesepakatan. Hal itu pihaknya buktikan dengan bangunan, instalasi pengolahan, peralatan mesin, dan sarana penunjang lainnya.
“Pertama capaian konsumen yang diharapkan 5 ribu ini tidak tercapai. Sehingga pihak manajemen tidak mampu untuk menangani. Sebab itu kan berhitung dengan iuran yang menjadi kewajiban dari konsumen,” kata Eka Santosa kepada wartawan di Pendopo Kota Banjar, Rabu (9/7/2025).
Baca Juga: Lagi, Warga Kota Banjar Keluhkan Bau Tumpukan Sampah di TPS Kamisama
Target Konsumen Tak Tercapai
Eka juga menjelaskan, target konsumen sebanyak 5.000 pelanggan tidak tercapai. Sehingga setelah 6 bulan TPS Kamisama beroperasi, pihak manajemen tidak mampu menangani.
Hal ini berkaitan juga dengan perhitungan biaya yang didapat dari konsumen sebagai kewajiban mereka atas pelayanan penarikan sampah.
Tidak tercapainya target pelanggan tersebut diperberat lagi dengan tidak adanya pemilahan sampah dari hulu atau warga. Sedangkan hal itu menjadi kewajiban pemerintah untuk melakukan sosialisasi.
“Di situ ada peran pemerintah yang diharapkan ada peran sosialisasi. Masa peran itu harus manajemen Kamisama, dan di situ lah terjadi saling menyalahkan. Kan dijanjikan kita akan dapat 5.000 pelanggan. Kemudian dijanjikan sampah itu dipilah. Kan berat, jadilah penumpukan itu,” paparnya.
Menyikapi kondisi tersebut, pihak PT Top Tekno Indo telah melakukan upaya persuasif dan melakukan pembicaraan dengan Wali Kota Banjar untuk mencari solusinya. Bahkan pada saat itu juga sudah ada persetujuan secara lisan.
Namun, Eka mengaku kaget dan tidak bisa memahami tiba-tiba sekarang ini kembali terjadi penumpukan sampah karena tidak ada yang mengangkut.
Buka Kembali Perjanjian Kerjasama
Sebab itu, pihaknya meminta instansi terkait membuka kembali perjanjian kerjasama yang telah disepakati untuk melihat kewajiban dari masing-masing pihak. Bukan malah saling menyalahkan.
Menurutnya, penumpukan sampah yang terjadi memiliki sebab. Karena kewajiban sosialisasi yang harus dijalankan oleh pihak pemerintah kota, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup, tidak berjalan maksimal.
Baca Juga: Menanti Hasil Evaluasi Pengelolaan Sampah di TPS Kamisama Kota Banjar
Selain itu, target pelanggan yang dulu diproyeksikan juga tidak tercapai. Padahal semua itu telah tertuang dalam perjanjian kerjasama.
Ketika pengangkutan sampah yang menumpuk menjadi tanggungan pihak PT Top Tekno Indo, dalam hal ini Kamisama, menurut Eka, hal itu tidak fair. Lantaran dari awal konsep pengelolaan sampah harus terpilah.
“Oleh karena itu, sambil menunggu kebijakan baru dari wali kota kita selesaikan bersama. Sampah angkut saja dan itu juga kan ada unsur yang tidak terpenuhi dari pemerintah. Artinya ada kelalaian juga kan, yaitu sosialisasi,” pungkasnya. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)