Sejarah Bulan Muharram yang Menjadi Pembuka Karena Istimewa

7 hours ago 4

Dalam kalender Islam, Muharram menjadi bulan pembuka yang sangat istimewa. Sebagai salah satu bulan suci, bulan ini memiliki banyak keutamaan dan menjadi awal Tahun Baru Islam. Melalui artikel ini, mari kita vulas secara singkat mengenai sejarah bulan Muharram, mulai dari penetapan kalender Hijriah, peran para sahabat Rasulullah, hingga peristiwa penting yang terjadi di dalamnya.

Baca Juga: Kupas Tuntas Sejarah Munculnya Ilmu Balaghah dalam Islam

Sejarah Bulan Muharram, Awal Tahun Hijriah dan Peristiwa Bersejarah di Dalamnya

Dalam catatan sejarah Islam, pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab RA, umat Islam menghadapi kebutuhan mendesak akan sistem penanggalan resmi. Sebelumnya, surat menyurat dan pengarsipan dokumen hanya mencantumkan bulan dan tanggal tanpa tahun, sehingga menimbulkan kebingungan.

Gubernur Abu Musa Al-Asyari pun mengirim surat kepada Khalifah Umar, mengadukan masalah ini. Menyikapi hal tersebut, Umar RA mengundang para sahabat terkemuka seperti Ali bin Abi Thalib RA, Utsman bin Affan RA, Abdurrahman bin Auf RA, dan lainnya untuk bermusyawarah. Dari sinilah awal mula sejarah bulan Muharram tercatat sebagai tonggak penting dalam sejarah umat Islam.

Menetapkan Awal Tahun Hijriah

Musyawarah para sahabat membahas beberapa usulan penentuan awal tahun. Ada yang mengusulkan dimulai dari tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW (Tahun Gajah), ada pula yang mengusulkan dari tahun beliau diangkat menjadi Rasul, atau dari tahun wafatnya Nabi. 

Namun, usulan Ali bin Abi Thalib RAlah yang diterima, yaitu menjadikan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah sebagai penanda awal kalender Islam. Peristiwa hijrah ini menjadi simbol kemenangan dan transformasi besar umat Islam. Meninggalkan masa penindasan menuju kehidupan bermasyarakat yang lebih baik.

Alasan Pemilihan Bulan Muharram Sebagai Awal Tahun

Setelah menetapkan hijrah sebagai penanda tahun pertama, pembahasan berlanjut ke pemilihan bulan pertama. Awalnya, ada usulan untuk menjadikan bulan Rabi’ul Awal sebagai bulan pertama karena Rasulullah SAW melakukan hijrah pada bulan itu. Namun, Khalifah Umar RA, yang mendapat dukungan dari Utsman bin Affan RA, lebih memilih bulan Muharram.

Alasannya, niat hijrah Nabi dan baiat Aqabah yang menjadi cikal bakal hijrah terjadi pada penghujung bulan Dzulhijjah. Maka, bulan berikutnya, yakni Muharram, dipandang lebih tepat sebagai awal tahun. Dalam tradisi Arab pun, Muharram sudah terkenal sebagai bulan suci, sehingga penetapan ini memperkuat nilai spiritual dan budaya dalam sejarah bulan Muharram.

Keutamaan dan Kemuliaan Bulan Muharram

Bulan Muharram termasuk dalam empat bulan haram (suci) dalam Islam selain Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Dalam bulan-bulan ini, umat Islam sebaiknya memperbanyak amal kebaikan, menjauhi permusuhan, serta memohon ampunan kepada Allah SWT.

Bulan Muharram juga mendapat julukan “Syahrullah” (bulan Allah). Al Hafizh Abul Fadhl Al ’Iroqiy dalam Syarh Tirmidzi menjelaskan, penyandaran nama bulan ini langsung kepada Allah menunjukkan kemuliaannya yang istimewa. Bahkan, Nabi Muhammad SAW tidak pernah menyandarkan nama bulan lain kepada Allah SWT selain Muharram.

Baca Juga: Nabi Muhammad Melihat Malaikat Jibril yang Besar dan Bersayap

Peristiwa Penting dalam Perjalanan Historis Bulan Muharram

Dalam sejarah bulan Muharram, tercatat banyak peristiwa besar yang menjadi pelajaran bagi umat Islam. Kitab I’anah at-Thalibin merangkum di antaranya:

  • Allah SWT menerima taubat Nabi Adam AS setelah turun dari surga.
  • Selamatnya Nabi Ibrahim AS dari api raja Namrud.
  • Allah SWT menyibak lautan untuk menyelamatkan Nabi Musa AS dan Bani Israil dari kejaran Firaun.
  • Nabi Yunus AS keluar dari perut ikan.
  • Peristiwa pengangkatan Nabi Isa AS ke langit.
  • Pengampunan kesalahan Nabi Muhammad SAW, baik yang telah lalu maupun yang akan datang.

Peristiwa-peristiwa tersebut memperkuat keyakinan bahwa bulan Muharram adalah bulan pengampunan, perlindungan, dan mukjizat Allah SWT bagi hamba-Nya yang bertaubat.

Amalan di Bulan Muharram

Selain menelusuri kilas balik bulan Muharram, penting juga mengetahui amalan-amalan yang sesuai ajaran Islam. Salah satunya adalah puasa sunnah, khususnya pada hari Asyura (10 Muharram). Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa puasa pada hari Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu. Selain puasa, memperbanyak sedekah, doa, dan amal kebaikan lainnya juga sangat dianjurkan.

Muharram Sebagai Momentum Introspeksi

Tahun Baru Islam yang kita awali dengan bulan Muharram bukan sekadar penanggalan baru. Lebih dari itu, Muharram menjadi momentum untuk bermuhasabah, memperbaiki diri, dan memperkuat iman. Berbeda dengan perayaan tahun baru Masehi yang cenderung bersifat duniawi, Tahun Baru Islam mengajarkan nilai spiritual dan kesadaran untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Baca Juga: Sejarah Administrasi dalam Islam, Peradaban yang Penuh Amanah

Sejarah bulan Muharram tidak hanya sekadar catatan masa lalu, melainkan warisan spiritual yang membimbing umat Islam hingga hari ini. Dari hijrahnya Nabi, penetapan kalender Hijriah, hingga sejarah peristiwa-peristiwa besar di dalamnya, bulan Muharram selalu menjadi pengingat akan kasih sayang Allah SWT dan pentingnya niat hijrah menuju kebaikan. Semoga Anda semakin termotivasi untuk memaknai bulan mulia ini sebagai awal perubahan menuju hidup yang lebih baik. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |