Berbicara mengenai sejarah pendidikan Inklusi di Indonesia tidak terlepas dari peran bangsa barat dalam melahirkan pendidikan yang ramah untuk semua anak. Hal ini berdasarkan deklarasi Education For All dari UNESCO di Bangkok tahun 1991 yang artinya pendidikan ramah untuk semua. Deklarasi tersebut yang mendasari berdirinya pendidikan inklusi di Indonesia.
Baca Juga: Sejarah Tugu Lilin Cilacap, Ikon Kota yang Sarat Makna
Melalui pendekatan di atas, penyelenggaraan pendidikan harus mampu menjangkau semua orang tanpa kecuali. Inklusif bukan hanya bagi mereka yang berkebutuhan khusus atau luar biasa, namun juga berlaku untuk semua anak.
Kronologi Sejarah Pendidikan Inklusi di Indonesia
Pendidikan Inklusi yakni konsep pendidikan belajar untuk anak-anak berkebutuhan khusus bersama dengan siswa normal atau tanpa kebutuhan khusus. Hal ini memastikan semua siswa menerima dukungan dan kesempatan untuk belajar secara penuh secara bersama-sama.
Pendidikan inklusi memiliki tujuan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang adil dan setara bagi semua siswa. Prinsip dalam pendidikan inklusi adalah kesetaraan, partisipasi, dan juga keadilan.
Tahukah Anda jika pendidikan inklusi yang ada saat ini bermula dari peran serta negara Eropa dalam kelompok negara Skandinavia. Mau tahu bagaimana kronologi selengkapnya sejarah pendidikan inklusi ini hingga sampai ke Indonesia? Yuk, simak artikel berikut ini.
Bermula pada tahun 1960 dari Negara Skandinavia dan Amerika Serikat
Sejarah pendidikan inklusi di Indonesia bermula tahun 1960 oleh sejumlah negara Skandinavia, seperti Denmark, Norwegia, juga Swedia. Praktik-praktik pendidikan inklusi dari negara-negara tersebut kemudian menarik perhatian Presiden Amerika Serikat kala itu, Kennedy untuk mempelajari lebih dalam konsep pendidikan anak ini.
Akhirnya, pada tahun 1960-an, Kennedy mengirimkan pakar-pakar ahli pendidikan luar biasa ke Scandinavia. Hal ini bertujuan untuk mempelajari mainstreaming dan Least restrictive environment sebagai pendekatan dalam penanganan anak berkebutuhan khusus (ABK).
Pendekatan ini memberikan kesempatan kepada ABK untuk berkegiatan dengan anak-anak pada umumnya dengan lingkungan yang tidak terbatas. Konsep tersebut ternyata sesuai untuk diterapkan di wilayah Amerika Serikat.
Lahirnya Deklarasi “Education For All” Sebagai Dasar Pendidikan Inklusi di Indonesia
Dari Skandinavia dan Amerika Serikat, pendidikan inklusi ini terus mengalami perkembangan ke berbagai negara di Eropa, seperti Inggris. Mereka mulai menggeser model pendidikan untuk anak kebutuhan khusus dari terpisah (segregasi) ke penyatuan (integrasi).
Selain itu, sejarah pendidikan inklusi di Indonesia juga diawali dari hasil konferensi dunia mengenai hak anak di tahun 1989. Setelah itu, disusul konferensi dunia mengenai pendidikan tahun 1991 bertempat di Bangkok.
Baca Juga: Sejarah Perjuangan Pahlawan RI, Padjonga Daeng Ngalle
Hal ini semakin menguatkan tuntutan atas penyelenggaraan pendidikan inklusi semua negara, termasuk Indonesia. Terlebih lagi, hasil konferensi dunia mengenai pendidikan di Bangkok ini melahirkan deklarasi bernama ‘Education for All’. Deklarasi ini mendorong supaya semua anak tanpa kecuali (termasuk ABK) mendapatkan layanan pendidikan yang sama.
Sejarah pendidikan inklusi di Indonesia dimulai prakteknya pada tahun 1991 sebagai respon dari deklarasi UNESCO di atas.
Pemerintah Indonesia mengeluarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0437/0/1991 mengenai Pendidikan Khusus serta Integrasi Pendidikan Khusus dalam Pendidikan Umum.
Kemudian, keputusan ini berisi penegasan anak-anak dengan kebutuhan khusus mempunyai hak yang sama dalam Pendidikan yang layak dan berkualitas.
Selanjutnya, pada tahun 2003, pemerintah Indonesia mengeluarkan lagi Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2003 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), yang menetapkan pendidikan inklusi wajib terintegrasi kurikulum pendidikan nasional. Hal ini menjadi pertanda perubahan besar pendekatan pendidikan inklusi di Indonesia, di mana anak-anak ABK dapat bergabung di sekolah reguler.
Terakhir, tahun 2007, pemerintah kembali mengeluarkan sebuah Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 mengenai Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Inklusif.
Kemudian, keputusan ini mengarahkan sekolah-sekolah untuk mengembangkan program pendidikan inklusi yang memungkinkan anak-anak ABK belajar di kelas yang sama dengan siswa lainnya.
Beberapa Permasalahan dan Solusi Pendidikan Inklusi di Indonesia Saat Ini
Meskipun sejarah pendidikan inklusi di Indonesia berkembang pesat, masih banyak tantangan dan permasalahan yang harus dihadapi pemerintah maupun masyarakat. Permasalahan tersebut adalah terkait implementasi Pendidikan inklusi di Indonesia saat ini.
Beberapa permasalahan tersebut diantaranya, kurangnya fasilitas dan sumber daya, minimnya keterampilan dan pengalaman guru, dan stigma sosial yang melahirkan diskriminasi. Dalam menangani permasalahan tersebut, pendidikan inklusi perlu melibatkan kolaborasi antara guru, staf sekolah, dan orang tua guna menciptakan suasana yang ramah anak.
Dalam pendekatan ini, perlu adanya perencanaan yang teliti dan pengelolaan kelas yang efektif. Selain itu, penggunaan strategi pengajaran yang beragam sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan beragam siswa.
Baca Juga: Sejarah Situs Gua Harimau, Warisan Peradaban Masa Lampau
Inilah penjelasan terkait kronologi sejarah pendidikan inklusi di Indonesia yang bermula dari negara Skandinavia hingga saat ini. Sejarah ini membawa banyak manfaat untuk kesetaraan pendidikan anak ABK dengan anak normal lainnya dalam satu sekolah. Meskipun demikian, lingkungan sekolah tetap harus memperhatikan berbagai permasalahan yang mungkin muncul seperti adanya diskriminasi siswa. Dengan demikian, sekolah inklusi akan menjadi tempat yang ramah untuk semua kalangan anak baik ABK maupun tidak. (R10/HR-Online)