BANYUMAS - Langit pagi di halaman Pondok Pesantren Abul Djamil Tebuireng 17 Sokaraja berpendar khidmat. Semilir angin membawa gema shalawat dan lantunan Indonesia Raya menyatu dalam satu irama cinta tanah air.
Di bawah kibaran merah putih, ribuan santri berdiri tegak penuh semangat memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025, dengan tekad menjaga adab dan menyalakan jiwa merdeka, Rabu (22/10/2025).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sokaraja bersama Pondok Pesantren Abul Djamil Tebuireng 17 ini dihadiri lebih dari 1.000 peserta, meliputi santri pondok sekitar Sokaraja, Fatayat, Muslimat, Ansor, Banser, dan masyarakat sekitar.
Upacara dimulai pukul 07.00 Wib di halaman pesantren yang beralamat di Jl. Dewa Kusuma, Desa Sokaraja Tengah, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjadi puncak dari seluruh rangkaian peringatan HSN Pesantren Tebuireng 17 tahun ini.
Dalam sambutannya, Ketua MWCNU Sokaraja sekaligus Pengasuh Bidang Kepembinaan Pesantren, KH. Irchamni Masdari A.Q, menegaskan makna perjuangan santri yang tak lekang oleh zaman.
“Hari Santri adalah bentuk penghormatan terhadap kontribusi santri dalam sejarah perjuangan bangsa. Kami berharap santri dapat terus menanamkan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan, ” ujarnya penuh harap.
Salah satu santri, Hilmy Alim, turut menyampaikan rasa bangganya menjadi bagian dari peringatan bersejarah ini.
“Saya senang dan bangga, karena dulu kami merayakan Hari Santri di lapangan umum, sekarang bisa serentak di pesantren kami sendiri, Pondok Pesantren Abdul Djamil Tebuireng 17, ” tuturnya dengan wajah berseri.
Selepas upacara, para santri menampilkan karya dalam pameran Santri Preneur Tebuireng 17, wujud nyata semangat kemandirian pesantren. Deretan hasil budidaya dan olahan tangan santri dipamerkan, mulai dari sawi pakcoy, kangkung, ikan lele, telur ayam kampung Elba, hingga hasil pertanian dan perkebunan lainnya.
Selaku Guru kewirausahaan pesantren, Yesi, menjelaskan dilokasi. "Kami ingin menunjukkan bahwa santri tidak hanya belajar agama, tetapi juga mampu berinovasi dan berkontribusi dalam perekonomian, " ungkapnya.
Peringatan HSN 2025 di Tebuireng 17 ini menjadi bukti bahwa pesantren bukan sekadar tempat menimba ilmu agama, tetapi juga kawah candradimuka lahirnya generasi santri berjiwa entrepreneur, beradab, dan berjiwa nasionalis.
Dengan suksesnya upacara ini, Pondok Pesantren Abul Djamil Tebuireng 17 Sokaraja meneguhkan tekad untuk terus melahirkan santri berilmu, berakhlak, mandiri, dan cinta tanah air.
Peringatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan syi’ar kesadaran bahwa santri adalah penjaga adab, penggerak ekonomi umat, dan pengawal peradaban bangsa.
Diakhir Kegiatan Ust Choi menambahkan, di bawah langit yang teduh, suasana damai dan semangat yang menyala-nyala, pesantren ini menggemakan satu pesan luhur untuk para santri,
“Santri Preneur Tebuireng 17 Sokaraja, Menjaga Adab, Menyalakan Jiwa Merdeka, Hidup mandiri dan rajin berkarya untuk Indonesia Berkah, " Imbuh Tutupnya.
(Humas Tebu Ireng 17/Djarmanto-YF2DOI)